Pernah melihat iklan atau konten sebuah merek yang membuat kamu merasa terharu, bangga, ataupun termotivasi? Strategi seperti ini umumnya dinamakan dengan nama Emotional Marketing. Strategi ini merupakan cara pemasaran yang ditujukan untuk menarik perhatian audiens atau calon pembeli dengan memanfaatkan emosi. Strategi ini dipercaya efektif untuk mendorong customer mengambil tindakan karena menurut riset, konsumen lebih sering membuat keputusan pembelian berdasarkan emosi dibanding logika. Selain itu, emotional marketing juga bisa membuat customer lebih loyal dan merasa memiliki hubungan yang dekat dengan sebuah merek. Oleh karena itu, berikut ini akan kami bagikan 10 cara menjalankan strategi emotional marketing untuk hari Raya.
10 Cara menjalankan strategi emotional marketing untuk hari Raya
1. Kenali target audiens
Mengenal target audiens merupakan langkah penting dan perdana sebelum kamu melakukan segala macam program marketing, termasuk emosional marketing. Bagaimana kamu dapat membuat konten yang akan direspon dengan baik, bila kamu tidak tahu audiens kamu. Bagaimana kamu tahu emosi seperti apa untuk memperoleh respons terbaik? Untuk itu, sebelum memutuskan emosi mana yang akan kamu tawarkan pada produk kamu, coba deh lakukan beberapa riset target audiens secara serius. Dengan meneliti audiens kamu secara mendalam tentu saja, kamu akan mendapatkan informasi yang komprehensif serta bisa mengambil keputusan strategi marketing yang tepat kedepannya.
2. Storytelling
Bercerita atau storytelling adalah cara pasti untuk bisa terhubung dengan audiens. Baik melalui kesedihan, kemarahan, semangat atau kegembiraan, dengan storytelling produk kamu akan lebih mudah dihubungkan dengan perasaan customer. Salah satu contoh yang baik dalam bermain storytelling adalah iklan dari Gopay x Alfamart versi Ibuku Pahlawanku. Iklan ini memiliki ide yang sederhana dan pengambilan gambar yang sederhana serta juga bisa mencerminkan kehidupan keseharian orang awam. Tapi bagaimana mengemas cerita tentang pentingnya peran Ibu adalah hal yang penting dalam membuat iklan ini. Terlebih iklan ini haruslah menyentuh hati agar menjadi berbeda dari iklan lain dalam tema yang sama.
3. Menginspirasi audiens
Salah satu cara menggunakan emotional marketing adalah dengan menginspirasi audiens kamu. Cara yang paling mudah dilakukan adalah menceritakan kisah seseorang yang mengatasi tantangan atau kesulitan, atau kisah from zero to hero seorang influencer atau pebisnis. Dengan melihat atau membaca cerita inspirasional kiranya dapat meningkatkan pelepasan dan produksi oksitosin di otak. Oksitosin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk perasaan empati, dan untuk perasaan terhubung yang sering dimiliki orang-orang. Menginspirasi audiens kamu kiranya dapat membuat mereka merasa terhubung dengan produk yang kamu jual.
Baca juga: Memahami Perilaku Generasi Z dalam Prospek Bisnis Online
4. Membuat pergerakan
Kamu juga bisa menggunakan emotional marketing dengan cara membuat sebuah pergerakan individual atau kolektif (komunitas). Pendekatan ini bisa menarik calon pemakai/pembeli jasa/produk dengan cara menunjukkan gerakan yang sedang, akan, atau pernah dilakukan oleh brand-mu. Misalnya kamu mengadakan suatu acara dimana komunitas atau para eksekutif memberikan donasi kepada orang yang membutuhkan. Lalu kamu juga bisa mengajak customer untuk turut berpartisipasi dan membagikan info kegiatan tersebut ke orang lain. Ini akan menciptakan persepsi atau reputasi brand yang baik di mata konsumen sekaligus membuat mereka merasa ikut terlibat di dalamnya.
5. Aspirasional
Selain inspirasional, kamu juga bisa menciptakan sebuah brand yang menjadi impian konsumen. Seperti keinginan mereka untuk mencapai tujuan tertetu atau menikmati gaya hidup atau pengalaman yang mereka dambakan. Adapun produk atau pemberi jasa yang memilih pendekatan aspirasional ini harus memahami kebutuhan dan keinginan konsumen dan bisa memenuhi ekspekstasi pelanggan mereka. Selanjutnya, produk atau pemberi jasa juga harus bisa membangun sebuah kisah yang mampu menghidupkan mimpi itu.
6. Menggugah aspirasi
Pendekatan ini diterapkan dengan menunjukkan pencapaian mimpi serta emosi positif yang dihasilkan dari pencapaian tersebut. Untuk menggunakan pendekatan ini, kamu harus mengetahui dulu kebutuhan, keinginan, maupun citra diri yang ingin dicapai konsumen serta bagaimana brand dapat mewujudkan hal tersebut. Ambil contoh iklan mobil. Ada iklan mobil yang menggambarkan bahwa orang yang mengendarainya adalah seorang pebisnis berkelas. Iklan mobil lainnya menggambarkan bahwa mobil mereka cocok untuk bepergian bersama keluarga. Hal ini juga bisa kamu terapkan pada bisnismu. Misalnya jika kamu menjual produk fashion yang sedang tren, kamu bisa menunjukkan bagaimana produkmu bisa membuat yang memakainya lebih up-to-date atau keren.
7. Pendekatan secara lokal
Cara lain untuk memanfaatkan emosi orang dengan strategi marketing emotional adalah dengan mengambil pendekatan lokal. Cara-cara seperti ini sangat umum dilakukan di Indonesia, apalagi jika berbicara dengan orang-orang di kota besar (seperti Jakarta, Surabaya) dan kota kecil (seperti Cikarang, Karawang, dan lainnya). Dengan mengambil pendekatan lokal maka akan sangat membantu orang-orang untuk merasa lebih terhubung dengan komunitas mereka dan memberi mereka rasa bangga di tempat-tempat mereka tinggal.
Baca juga: 10 Cara Membangun Digital Branding untuk Bisnis Kamu
8. Membangun nostalgia
Karakter manusia pada dasarnya adalah senang bernostalgia, atau melihat masa lalu dengan perasaan, niat baik, dan kebahagiaan. Maka tidak heran apabila waralaba film seperti “Star Wars” bisa bertahan hingga merayakan ulang tahun ke-40. Oleh sebab itu, nostalgia juga bisa berfungsi dalam strategi marketing. Menggunakan nostalgia sebagai strategi emotional marketing akan sukses bila brand atau bisnis kamu memiliki sejarah yang agak panjang. Caranya pun cukup mudah, yakni menceritakan ulang sebuah kisah berdasarkan ingatan orang-orang tentang perusahaan atau produk kamu dari “masa lalu”. Atau bisa juga dengan mengundang orang untuk berbagi cerita sejarah mereka dengan perusahaan atau brand kamu.
9. A milestone connection
Peringatan sejarah suatu perusahaan bisa menjadi kesempatan untuk sebuah brand memperkuat hubungannya dengan pelanggan secara emotional. Contoh singkat yang bisa kamu tiru adalah bagaimana McDonald’s dengan Big Mac-nya merayakan hari jadi peluncuran produk yang ke 50 tahun. Selanjutnya, brand tersebut dapat berfokus untuk menunjukkan konsitensinya dalam mengembangkan strategi terbaru yang intinya mengutamakan kebutuhan pelanggan tersebut. Dengan begitu, produk yang ditawarkan pun akan tetap bertahan dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari bagi siapapun yang menginginkannya.
10. Ucapan terima kasih
Hal terakhir yang bisa kamu lakukan secara emosional adalah dengan menunjukkan rasa terima kasih kepada customer atau pelanggan setia. Tunjukkan bahwa kamu menghargai dan mengapresiasi mereka, dan bagaimana mereka telah membawa brand-mu hingga ke tahap sekarang. Pendekatan ini cocok dilakukan menjelang akhir tahun, Tahun Baru, atau saat hari-hari besar. Akan lebih baik lagi jika kamu dapat menyertakan promo atau penawaran tertentu sebagai bentuk terima kasih kepada customer. Terlepas dari pendekatan yang kamu pilih untuk emotional marketing, yang terpenting memahami siapa target audiens yang kamu tuju dan persona brand yang ingin kamu bangun. Alhasil, strategi marketingmu bisa benar-benar menunjukkan hasil yang tepat dan sesuai tujuan.