Target pasar merupakan sebuah kegiatan untuk mengelompokkan masyarakat berdasarkan segmentasi dari produk yang ada. Dari segmentasi ini, kamu dapat mengolah data yang kemudian menentukan segmen mana yang paling cocok dengan karakteristik bisnis yang sedang kamu bangun. Penentuan target pasar ini secara alami bertujuan untuk mengarahkan kegiatan pemasaran ke kelompok konsumen tertentu agar pemasaran sesuai dengan karakter mereka. Nah buat kamu yang belum mengerti cara menentukan target pasar, berikut ini akan kami bagikan 10 cara efektif menentukan target pasar untuk bisnis UMKM. Baca sampai selesai ya untuk memahaminya dan semoga bisa menjadi pedoman.
10 Cara efektif menentukan target pasar untuk bisnis UMKM
1. Mengetahui kebutuhan target pasar
Langkah pertama yang efektif dalam menentukan target pasar untuk bisnis UMKM adalah mencari tau informasi kebutuhan konsumen yang kamu sasar. Cara ini dapat kamu lakukan dengan melakukan tes produk. Dengan demikian, kamu dapat mengetahui kebutuhan pasar atas produk yang kamu tawarkan. Cobalah untuk mengikuti bazar/market online untuk melakukan tes produk dan sebagai salah satu media untuk memperkenalkan produk. Maksimalkan momen tersebut untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya kebutuhan target pasar kamu.
2. Apa yang sedang in di kalangan konsumen
Jika sudah mencoba mengikuti bazar/market online, cari tahu juga apa yang sedang hits di kalangan para pelanggan. Hal ini bisa kamu lakukan dengan bertanya kepada konsumen secara langsung atau meminta feedback mereka di media sosial atau situs tertentu. Dari sini kamu bisa tahu barang dan jasa seperti apa yang dibutuhkan oleh pelanggan namun belum bisa dipenuhi oleh produsen atau penjual lain yang merupakan kompetitor kamu.
3. Evaluasi target pasar
Cara ketiga dalam menentukan target pasar untuk bisnis UMKM adalah mengevaluasi kembali kebutuhan serta ketertarikan target pasar yang kamu sasar terhadap produk yang kamu tawarkan. UMKM di Indonesia perlu melakukan hal demikian untuk mengetahui ketertarikan konsumen terhadap produk yang disiapkan. Jangan sampai ketika kamu telah memulai bisnis tetapi penentuan target pasar kamu salah. Akibatnya bisnis yang kamu bangun bisa mati di tengah jalan.
Baca juga: Mana yang Lebih Penting Antara Marketing dan Branding?
4. Pahami perilaku pasar
Memahami perilaku konsumen juga sangat penting. Perilaku konsumen bisa meliputi bagaimana cara dia belanja, kecenderungan barang-barang apa yang dibelinya, serta apa passion mereka ketika berbelanja. Tipe konsumen juga perlu kamu ketahui, apakah mereka tipe konsumen yang lebih suka membeli secara online atau datang langsung ke toko. Dengan mengetahui perilaku konsumen, kamu tak hanya bisa menentukan target pasar tapi juga mampu melakukan upaya peningkatan untuk memberikan layanan yang maksimal.
5. Amati kompetitor
Persaingan dalam bisnis adalah hal biasa. Agar target kamu tepat sasaran, kamu bisa mengamati kompetitor yang telah memulai usahanya terlebih dahulu. Di sini kamu bisa melihat bagaimana cara kompetitor melalukan pemasaran. Dengan begitu kamu akan tahu apa kelebihan dan kekurangan dari kompetitor kamu dan akan memudahkan kamu dalam menemukan strategi yang berbeda.
6. Menentukan produk dan jasa yang akan dijual
Setelah mengetahui kekurangan-kekurangan kompetitor kamu, kini saatnya kamu muncul ke permukaan dengan menawarkan produk baru yang siap menjawab kebutuhan pasar. Produk ini harus jelas spesifikasinya dan diperuntukkan bagi siapa. Hal ini akan membantu kamu lebih fokus dalam membidik konsumen.
7. Manfaatkan Analytics Tools
Kemajuan teknologi juga dapat kamu manfaatkan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Dengan menggunakan perangkat yang mengolah data (analytics tools), kamu bisa mengetahui target pasar kamu. Contohnya, kamu bisa menggunakan Google Trend untuk mengetahui apa yang paling dicari di mesin pencari Google.
Baca juga: 10 Jenis Promo Hari Raya yang Cocok Bagi Bisnis Kamu
8. Tentukan strategi pemasaran
Setelah mengevaluasi target pasar, tentukan strategi yang tepat dalam hal pemasaran produk. Karena tiap target pasar mempunyai gaya yang berbeda-beda dalam penentuan strategi pemasarannya. Misalnya, target pasar kamu remaja usia 17-20, maka target pemasarannya harus melalui social media. Sebab, rentan usia 17-20 sangat dekat dengan social media seperti instagram.
9. Menciptakan Brand Positioning
Branding bertujuan untuk menciptakan persepsi sebuah produk bagi pelanggan. Peran branding sangat penting bagi penjualan suatu produk. Faktanya, 91% konsumen cenderung membeli produk dari brand ternama. Jika kamu berhasil menciptakan brand positioning, target pasar kamu akan terbentuk dengan baik. Selanjutnya, kamu hanya perlu menjaga brand kamu tersebut untuk mendapatkan potensi pasar yang maksimal.
10. Evaluasi Respon Pasar
Cara terakhir adalah mengevaluasi respon pasar, apakah strategi yang kamu terapkan berjalan efektif atau tidak. Jika tidak efektif, kamu dapat merubah strategi pemasaran produk. Evaluasi respon pasar bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan penjualan produk yang kamu tawarkan. Lakukan evaluasi secara berjangka, misalkan 1 bulan sekali agar lebih efektif.