Salah satu strategi unggulan para perusahaan besar di dunia yang masih jarang diketahui oleh publik adalah memanfaatkan yang namanya culture branding terhadap produk – produknya. Apa itu culture branding? Sejatinya ini adalah sebuah teknik dalam memperkenalkan produk, tidak hanya menunjukkan manfaat produk namun juga memberikan nilai baru. Dengan demikian produknya akan dikenal oleh masyarat luas, dipakai, dan bernilai karena telah menjadi bagian dari gaya hidupnya. Salah satu contoh keberhasilan penggunaan strategi ini adalah dua merek kenamaan asal Amerika Serikat: Nike dan Apple. Ketika hendak membeli sebuah barangnya, masyarakat sudah tidak lagi fokus pada fungsional saja namun juga sebagai tingkat kemewahan atau kekayaan seseorang. Adapun dibawah ini akan kami jabarkan 7 manfaat culture branding dalam memasarkan produk di masa pandemi. Semoga semulai nilainya bisa kamu terapkan di produk kamu ya!
Cara mendongkrak awareness melalui culture branding
Poin dari strategi culture branding sebenarnya tidak jauh – jauh dari kultur itu sendiri. Yaitu merupakan sebuah pandangan hidup yang dianggap baik oleh masyarakat. Pandangan tersebut nantinya akan menjadi standar, kebiasaan, gaya hidup, atau nilai yang dijunjung tinggi. Kultur ini pun muncul karena adanya kebutuhan atau keinginan, sedangkan kebiasaan yang ada dianggap belum mampu memenuhinya. Dari sini muncullah inovasi, ide baru, pemaknaan baru, hingga akhirnya memunculkan gaya hidup baru yang lebih nyaman. Melalui proses munculnya kultur tersebut jenis strategi brandingnya tidak terlepas dari dua hal, yaitu culture tension dan brand Ideology. Keduanya merupakan proses simultan serta tidak terpisahkan agar terbangun awareness yang kuat.
Baca juga: Belajar Soal Emotional Marketing dari 8 Brand Berikut!
7 manfaat culture branding dalam memasarkan produk di masa pandemi
1. Lebih mudah dikenali
Memiliki merek atau brand yang sangat kuat dalam culture branding nyatanya bisa menguntungkan usaha secara maksimal karena membuatnya terlihat berbeda dan mudah dikenali oleh target pasar. Banyak orang – orang yang memilih produk ber-merek ketimbang tidak karena customer kerap terpatri dengan stereotype bahwa barang ber-merek kualitasnya lebih jelas dan tidak meragukan.
2. Brand lebih melekat kuat secara emosional
Penawaran ide atau pemaknaan baru terhadap suatu produk di awal-awal, seperti yang Nike lakukan dengan slogan “Find Your Greatness” kiranya memberikan dampak besar di kemudian hari, yakni brand bisa lebih melekat kuat pada benak konsumen secara emosional. Dengan adanya hal tersebut, produk bisa menjawab segala keinginan konsumen yang selama ini telah terpendam.
3. Bisa tampil berbeda
Ini salah satu point yang sangat penting. Jika dipikir- pikir, ada berapa banyak bisnis yang berjualan ayam geprek, hijab, dan lainnya di luar sana? Sangat banyak sekali bukan? Dengan melakukan culture branding, kamu akan membuat produk kamu berbeda dan punya ciri khas tersendiri secara emosional. Dengan begitu, produk kamu akan terus diingat oleh customer begitu mereka selesai membeli. Kemungkinan repeat order menjadi lebih besar meskipun nanti dikemudian hari kamu tampil berbeda.
4. Psikologi pembeli
Percaya atau tidak dari point 1 hingga 3 tadi kita dapat menyimpulkan bahwa culture branding dapat menghipnotis psikologis pembeli. Dengan memberikan merek, customer akan berpikir bahwa produk kamu bagus dan profesional dibandingkan produk pasaran yang dijual bebas tanpa merek.
5. Mengesampingkan fungsi
Dalam pembelian, pelanggan juga akan cenderung mengesampingkan fungsi. Apabila ada produk baru, mereka akan cenderung langsung ingin memilikinya daripada mencari kekurangannya. Fenomena ini bisa dilihat ketika iPhone atau Nike mengeluarkan produk terbarunya. Banyak orang ingin membelinya ketimbang mengkritiknya.
Baca juga: 10 Cara Membangun Digital Branding untuk Bisnis Kamu
6. Bentuk identitas baru
Gagasan atau ide yang telah disepakati tersebut menumbuhkan identitas baru bagi konsumen. Sehingga apabila dirinya tidak mengenakan produknya, rasanya ada bagian dari dirinya yang kurang lengkap. Harus ada brand itu dalam setiap aktivitasnya.
7. Penjualan meningkat
Tentunya manfaat bagi pemilik brand atau perusahaan adalah peningkatan dalam penjualan. Tidak hanya dalam jangka pendek, tetapi juga dalam tempo panjang. Karena ketika brand ideology berhasil diterima, masyarakat akan menjadikannya sebagai ikon.