Ketika kamu melakukan sebuah digital marketing, baik itu melalui platform media sosial ataupun internet secara luas, tentu kamu harus memberikan visual terbaik agar mampu menarik perhatian calon pelanggan. Selain itu, membuat gambar dan video yang menarik tentunya bisa merepresentasikan produk maupun jasa yang ditawarkan. Nah untuk kamu yang memiliki budget cukup besar, kamu bisa mempercayakan produksi gambar maupun video marketing ini pada salah satu tim digital marketing agency di Indonesia yang sudah berpengalaman. Namun untuk kamu yang masih berada dalam tahapan digital marketing for small business atau pemasaran digital untuk UMKM dan UKM dengan anggaran yang masih terbatas, maka kamu bisa mencoba memproduksi gambar dan video sendiri. Berikut ini akan kita bagikan 10 cara mudah membuat gambar dan video untuk digital marketing yang bisa kamu lakukan secara mandiri. Selamat mencoba!
10 Cara mudah membuat gambar dan video untuk digital marketing
Untuk membuat sebuah konten yang menarik, kamu hanya perlu menyediakan kamera; bisa kamera profesional atau kamera smartphone. Jangan khawatir, kualitas kamera ponsel pintar saat ini tidak kalah bagus hasilnya ketika diunggah di media sosial. Kemudian, buat konsep atau storyboard. Perhatikan hal-hal penting dalam membuatnya, seperti tema, alur cerita, dan mood yang ingin ditampilkan. Setelah itu lakukan persiapan dan langkah video production secara terencana. Jika perlu kamu dapat membentuk tim yang nantinya akan bekerja bersama kamu dalam pembuatan gambar atau video promosi. Nah, ketika persiapan dan tool sudah tersedia, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat proses kreatif sudah berjalan.
1. Perhatikan letak sumber cahaya
Tidak mau tangkapan gambar yang kamu hasilkan terlihat buram, penuh noise, kurang tajam, bukan? Oleh karena itu, hal pertama yang harus kamu perhatikan adalah pencahayaan saat proses pemotretan. Kamu harus menyesuaikan dengan arah cahaya. Apakah dari samping, depan, ataukah dari belakang. Misalnya saja, saat pengambilan gambar di luar ruangan, pastikan objek tidak membelakangi cahaya, terutama untuk pembuatan video atau gambar bergerak. Aturan ini juga berlaku pada sumber cahaya lain di luar cahaya alami (matahari) atau disebut juga cahaya buatan.
2. Pastikan kamera stabil, tidak goyang
Selain pencahayaan, pastikan kamera yang kamu gunakan tidak goyang saat proses pengambilan gambar dalam produksi video dimulai. Sebab, hal ini dapat mengurangi kualitas gambar maupun video yang dihasilkan. Untuk menghindari tremor pada tangan ketika memegang kamera, kamu bisa menggunakan bantuan tripod atau monopod dalam menopang kamera agar tetap kokoh. Selain itu, jika memungkinkan, tambahkan penggunaan gimbal atau stabilizer untuk hasil yang lebih maksimal atau tidak goyang.
3. Pastikan titik fokus pada objek
Pada kamera, baik itu kamera profesional berupa kamera digital, semuanya memiliki titik fokus yang bisa kamu tempatkan sesuai dengan keinginan, namun terkadang dilupakan. Hal inilah yang umumnya memicu gambar yang dihasilkan menjadi blur atau tidak fokus. Sebelum melakukan pembuatan video pastikan lensa kamu sudah fokus pada objek. Baru setelahnya, kamu menekan tombol shutter. Ini bisa menghindarkan kamu agar jangan sampai menghasilkan gambar maupun video yang tidak fokus, dan berakibat proses pembuatan video atau take foto diulang lagi.
Baca juga: Kelebihan Setiap Platform Media Sosial untuk Kampanye Video Marketing
4. Isilah frame dengan subjek gambar
Ambillah gambar kamu dengan baik, dan jangan takut untuk menempatkan subyek tidak di tengah gambar. Sebagai contoh, jika kamu mengambil gambar anak-anak sedang berenang, akan lebih menarik jika kamu mengambil gambar dengan subyek tidak hanya di kolam renang. Namun, mulai dari perjalanannya hingga ke kolam renang. Dari situ kamu bisa mengambil gambar anak-anak sedang berbicara, tertawa atau saat menyelam.
5. Tidak terlalu sering melakukan zoom
Dalam proses pengambilan gambar, sebaiknya kamu tidak terlalu banyak melakukan zoom, kecuali jika memang dibutuhkan sebagai variasi. Mengapa begitu? Karena bagaimanapun, kualitas gambar normal dan kualitas gambar yang dihasilkan menggunakan fitur zoom akan sedikit berbeda. Apalagi jika diterapkan saat pemotretan atau pengambilan video bergerak untuk produk tertentu. Dibandingkan melakukan fitur memperbesar gambar, jauh lebih baik jika kamera yang mendekat pada objeknya. Terkecuali untuk momen tertentu yang memang membutuhkan efek video dramatis, seperti fokus pada ekspresi wajah yang lucu, atau zoom video yang sengaja dibuat untuk menghibur.
6. Gunakan angle yang berbeda
Kamu bisa menggunakan footage dengan mengambil gambar dari beberapa kamera dan memasukkan gambar yang tidak biasa ke dalam hasil final. Dengan begitu, hasil rekaman kamu akan menjadi menarik dan tidak didapat di rekaman video manapun. Agar lebih maksimal, kamu bisa mengambil video dari jarak dekat dengan jarak pandang ke atas ke bawah jika dimungkinkan.
7. Kondisikan lingkungan sekitar
Proses pengambilan gambar maupun video di luar ruangan, maupun di dalam ruangan tentu memiliki tantangannya tersendiri. Apalagi jika kamu memilih lokasi yang ramai pengunjung seperti taman atau cafe. Kamu dan tim harus memastikan tidak ada orang yang melintas secara tiba-tiba, baik itu di depan objek, ataupun tepat di depan kamera saat proses pengambilan gambar berlangsung.
Baca juga: Bagaimana Cara Menjalankan Strategi Marketing Lewat TikTok?
8. Perhatikan durasi
Selain itu, dalam produksi gambar bergerak atau video, sebaiknya kamu memperhatikan durasi. Jangan membuat video yang terlalu lama dan terkesan monoton. Sebaliknya, jangan pula merekam dalam durasi yang terlalu pendek. Jadi, rekamlah secukupnya. Jika perlu, lakukan beberapa pengambilan gambar random, namun tetap sesuai pada konsep yang sebelumnya kamu susun menggunakan storyboard. Gambar random bisa membantu kamu untuk improvisasi saat proses editing.
9. Pastikan suara jernih
Jika kamu melakukan pengambilan gambar, terutama video di luar ruangan, tentunya akan ada suara-suara yang tak diharapkan ikut terekam. Misalnya seperti suara angin, lalu lalang kendaraan, suara orang bercakap-cakap, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, kamu memerlukan tool atau alat untuk mengurangi gangguan kebisingan tersebut. Ya, kamu dapat menambahkan alat seperti wind muffler pada kamera untuk meredam suara-suara yang tidak diperlukan. Selain itu, untuk merekam hasil wawancara narasumber ataupun bincang-bincang seputar produk atau jasa yang kamu tawarkan, kamu dapat menggunakan mikrofon kecil eksternal, agar suara yang dihasilkan terdengar jelas atau jernih.
10. Jangan biasakan menggunakan banyak special effects
Mungkin terlihat keren jika kamu menemukan video dengan efek sephia, slow motion, atau timelapse namun percayalah special effects hanya akan membuat video yang dihasilkan tidak sesuai dengan kenyataan. Usahakan untuk merekam video tidak dengan special effects agar penonton bisa merasakan empati dari video tersebut. Namun, jika harus dilakukan pilihlah software edit film dengan efek yang ringan.
I have checked this site a couple of times now and i have to say that i find it quite good actually. keep the nice work up!