Salah satu cara utama agar usaha kita tetap bertahan di tengah persaingan adalah mengetahui dunia dari para target audiens kita. Misalnya, mayoritas customer kamu adalah generasi baby boomers maka usahakan share informasi tentang layanan kamu lewat layar televisi. Sementara, jika target audiens utama kamu adalah generasi Z maka cara menjangkau mereka adalah dengan memanfaatkan beragam media yang tersaji di media digital. Namun hal ini tidaklah mudah karena ada banyak sekali format, tipe, dan jenis konten yang perlu dipelajari agar informasikan yang diberikan tidak salah. Nah berikut ini kita akan bagikan 10 cara membuat konten yang bisa menarik perhatian gen z. Kira-kira seperti apa ya caranya? Yuk simak tipsnya dibawah ini!
10 Cara membuat konten yang bisa menarik perhatian gen z
1. Familiar dengan berbagai platform digital yang baru
Media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter dan lain-lain tentu sudah menjadi makanan sehari-hari bagi para generasi Z. Dan salah satu cara terbaik yang bisa kamu lakukan pertama kali adalah dengan mem-familiar-kan diri dengan beragam platform tersebut. Tetapi, di lain pihak, ketika ada sesuatu yang baru di dunia digital, maka mereka juga tidak akan segan untuk mencoba berbagai hal baru tersebut. Dan salah satu contoh platform digital baru yang kini digemari oleh para generasi Z adalah TikTok. Buktinya, di tahun 2017, aplikasi ini sudah mempunyai total 200 juta pengguna. Oleh karena itu, cobalah untuk selalu mengikuti keinginan mereka meski hal tersebut menjadi tantangan untuk kita.
2. Membuat konten yang unik dan bermakna
Salah satu preferensi konten yang mendapat perhatian dari para generasi Z adalah konten yang singkat, tidak terlalu banyak diedit, menghibur serta dapat memberikan nilai baru atau memperkuat nilai tersebut di dalam hidup mereka. Dengan membuat sebuah konten yang hanya berisi hiburan mungkin saja bisa menangkap atensi mereka, tetapi ketika kita dapat memberikan pesan dan nilai yang sesuai dengan identitas dan aspirasi mereka, maka konten yang kita sajikan tersebut nantinya dapat menjadi lebih efektif untuk mencapai objektif pemasaran.
3. Buat marketing campaign selayaknya sebuah game
Salah satu tipe konten yang seringkali menjadi viral adalah “challenges”. Dan mengapa hal ini dapat terjadi, karena memang banyak anak muda yang merasa bahwa challenge di media sosial ini seru untuk diikuti serta memperlihatkan eksistensi mereka di dunia digital dengan tetap up-to-date pada tren yang sedang berkembang. Kita bisa melihat contohnya dari Dance Challenge. Banyak anak-anak muda yang mengikuti challenge ini dan mungkin ketika sedang naik-naiknya, hampir setiap hari feed instagram itu penuh dengan orang-orang yang mengikuti Dance Challange ini.
Baca juga: 10 Kesalahan Anak Muda Zaman Sekarang dalam Menjalankan Bisnis
4. Berikan program reward
Gen z biasanya juga bakal lebih senang jika dilibatkan secara langsung dalam proses bisnis itu sendiri. Mereka lebih menghargai pengusaha-pengusaha yang mengedepankan pendekatan langsung. Contohnya, ketika pengusaha memanfaatkan media sosial untuk berbagi reward langsung kepada pengikutnya, maka tanpa diminta pun mereka akan ikut berperan serta. Gen z juga senang mendapatkan peluang untuk memperoleh reward dan hal ini bisa menciptakan keterikatan dengan brand kamu. Selain itu, banyak di antara mereka yang akan tetap bertahan dalam lingkaran bisnis kamu ketika mengetahui ada banyak keuntungan yang bisa mereka dapatkan.
5. Gunakan strategi visual yang menarik
Sebagai generasi yang tumbuh di era perkembangan teknologi, kehidupan gen z memang sering terganggu atau teralihkan dengan gadget dan teknologi. Namun, bukan berarti mereka bisa mudah tertarik dengan produk dan layanan jasa yang kita tawarkan loh! Oleh karena itu, cobalah untuk menggunakan warna, bentuk, atau desain yang bagi mereka itu “berbeda namun menarik”. Contohnya bisa dengan yang dilakukan oleh festival musik bernama Fyre Festival. Hebatnya, mereka hanya menggunakan “kotak oranye” untuk menarik perhatian para milenial agar mau membeli dan datang ke festival musik yang mereka adakan. Ini mungkin terdengar simpel, namun tren marketing seperti ini berhasil membuat para milenial menjadi penasaran, “sebenarnya apa yang ada di dalam kotak oranye tersebut? Dan apa maksudnya?” sampai akhirnya menjadi viral dan diperbincangkan oleh anak-anak gen z.
6. Buat promosi yang penuh dengan transparansi
Konsumen gen z sudah sangat capek melihat tipuan iklan-iklan di televisi yang mempromosikan suatu produk, namun nyatanya produk tersebut tidak berkualitas baik. Untuk mencegah penipuan marketing ini, para gen z lebih suka bergabung dengan komunitas-komunitas yang sesuai dengan minat dan kesukaan mereka. Sehingga, mereka bisa mendapatkan informasi terbaru yang bagi mereka valid untuk diikuti. Jadi, apa yang perlu dilakukan para pengusaha dan pebisnis? Sebaiknya setiap pengusaha berinteraksi lebih dan membangun koneksi yang lebih dalam dengan setiap konsumen mereka, karena setiap individu yang mendapatkan pengalaman terbaik dari produk dan layanan jasa yang mereka pilih akan menceritakan pengalaman terbaik mereka kepada komunitas yang mereka miliki.
7. Berikan “jingle” atau alunan suara khas dari produk kamu
Nah, jingle atau alunan suara khas juga akan menjadi unsur yang sangat menarik bagi merek produk atau layanan jasa kita. Simpelnya, jingle atau alunan suara akan menjadi ciri khas bagi produk itu sendiri. Sehingga, kapanpun dan dimanapun kita mendengar alunan suara tersebut, kita tahu dengan pasti “Itu pasti produk A!”. Jingle dan alunan suara bukan hanya menarik perhatian para gen z loh karena faktanya, anak-anak kecil juga lebih mudah mengingat merek produk hanya dengan mendengar bunyi, jingle atau alunan suara yang dimiliki produk tersebut. Jadi, jangan remehkan jingle dan alunan suara khas yang konsisten ya, rekan-rekan.
Baca juga: Ingin Viral? Inilah 10 Ide Konten TikTok untuk Promosi Bisnis Online Kamu!
8. Ceritakan kisah unik dan berharga sebagai sejarah bisnis kamu
Membangun merek bukan hanya tentang desain logo, jingle (alunan suara khas) atau hal-hal lainnya. Namun, akankah lebih baik jika produk kamu memiliki kisah yang unik dan berharga sebagai sejarah dari bisnis yang kamu jalankan. Hal ini perlu kamu lakukan karena kisah yang unik dan berharga akan menjadi latar cerita yang begitu menarik untuk didengar oleh para pelanggan setia kita di masa depan, terutama ketika bisnis kita sudah maju dan sukses. Bahkan, hal ini juga akan menjadi dorongan tersendiri bagi generasi dibawahnya yang kebetulan memang sedang memulai bisnis mereka sendiri.
9. Menggandeng para influencer
Hal selanjutnya yang bisa dilakukan adalah menggandeng para influencer di setiap platform digital. Hal ini dikarenakan influencer marketing ini dapat menjangkau generasi Z karena memang mereka merasa dekat dengan para influencer yang mereka ikuti. Setiap hari, anak-anak muda ini melihat keseharian influencer di dalam feed media sosial mereka. Sehingga mereka kerap menganggap bahwa influencer adalah bagian dari peer group mereka yang rekomendasinya dapat mereka percayai. Menurut studi dari tubefilter bahkan menyatakan jika lebih dari 44% generasi Z telah mencoba rekomendasi yang diutarakan oleh para kreator digital. Ditambah, lebih dari 30% di antara mereka yang telah membeli produk yang direkomendasikan oleh influencer. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa, influencer memiliki peranan penting agar sebuah brand bisa lebih dekat dan mendapatkan perhatian dari para generasi Z.
10. Lakukan dengan cara yang singkat, bagus, dan jelas
Hal terakhir yang perlu lakukan agar konten kamu menarik perhatian gen z adalah lakukan dengan cara yang singkat, bagus, dan jelas. Jika kamu menggunakan aplikasi TikTok pastikan kalau durasi video kamu berkisar diantara 15-30 detik. Hal ini dikarenakan pengguna cenderung lebih menyukai konten yang singkat dan menarik dibandingkan video yang panjang. Semakin banyak videomu ditonton oleh pengguna sampai habis, semakin besar juga kemungkinan videomu untuk direkomendasikan oleh algoritma platform tersebut dan menjangkau lebih banyak pengguna gen z.