Berbisnis bukanlah sesuatu yang sulit jika kamu telah memahami trik menjual produk atau jasa dengan benar dan tepat. Salah satu pemahaman yang perlu kamu kuasai adalah customer experience strategy. Membuat pelanggan puas adalah hal penting. Sebab, kepuasan pelanggan berpengaruh besar terhadap penjualan produk atau jasa. Maka, tidak heran banyak pebisnis mengatakan bahwa pelanggan adalah segalanya. Kepuasan pelanggan bisa terjadi karena kamu mengetahui kebutuhan pelanggan.
Selain itu, kamu memahami karakter pelanggan dan memiliki respons cepat ketika terjadi masalah antara pelanggan dengan bisnis kamu. Kebutuhan, karakter, dan masalah menjadi tiga hal penting dalam customer experience strategy. Ketika kamu memahami ketiganya maka segala urusan bisnis menjadi lebih mudah. Namun, apakah ketiganya cukup untuk memaksimalkan penjualan produk atau jasa? Nah, kamu perlu menerapkan faktor-faktor lain tentang mengelola customer experience strategy. Yuk cari tau dibawah ini untuk selengkapnya.
10 Tahap memahami Customer Experience Strategy
1. Mevisualisasikan experience
Disini perusahaan harus menvisualkan produk atau layanan jasa yang sesuai dengan segment yang di sasar. Semakin tinggi segment yang disasar maka bentuk visualisasinya juga semakin premium, elegan dan life style yang mengedepankan self expressive dan personality. Jadi semakin tinggi segment pelanggan, maka experience yang dihadirkan juga semakin tinggi.
2. Mendesain konsep Customer Experience
Setelah bentuk atau konsep experience yang mau dibangun sudah ditentukan, maka kini saatnya merubah konsep tersebut kedalam pedoman standar yang disebut Customer Experience Maps / Customer Experience Mapping – CE Maps. Customer experience mapping ini akan digunakan sebagai standar praktis dalam proses menghantarkan experience atau berinteraksi dengan pelanggan. Dan tentu saja CE Maps ini juga digunakan sebagai standar pelayanan oleh semua elemen perusahaan yang bersentuhan dengan pelanggan, terutama elemen dinamis.
3. Membangun Experience Plan
Setelah semua elemen disiapkan, termasuk mereka yang berada di lingkungan ini, maka diharapkan karyawan dan elemen terkait lainnya bisa sesuai dalam melayani semua pelanggan. Pun bentuk pelayanan / standarnya bisa seperti yang dikehendaki oleh customer atau pelanggan. Misal pelayanan kepada anak-anak akan berbeda dengan mereka yang dewasa, dan juga berbeda dengan mereka yang sudah usia lanjut.
Baca juga: 10 Cara Membangun Digital Branding untuk Bisnis Kamu
4. Tawarkan kenyamanan melalui Customer Service
Sering kali pelanggan enggan bertransaksi ketika menemui customer service yang tidak tanggap dan cepat dalam menyelesaikan masalah. Sudah enggan kemudian menyebarkan pesan negatif ke pelanggan lainnya. Maka, hal tersebut perlu dihindari. Kamu bisa mengontrol dan mengelola pelayanan dengan memberikan pemahaman kepada customer service. Bagaimanapun customer service adalah ujung tombak dari sebuah bisnis. Ia bisa menjadi orang pertama yang menghadapi pelanggan.
5. Kelola pelanggan dengan baik
Komunikasi menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam berbisnis. Orang bisa berbicara namun jika tidak mampu menyampaikan dengan ramah, bisa jadi ada masalah dengan komunikasinya. Oleh karena itu, memberikan hubungan timbal balik yang positif dengan pelanggan perlu dilakukan. Sebagai salah satu customer experience strategy, pelanggan akan lebih nyaman ketika kamu mampu menawarkan sesuatu yang bermanfaat dari produk atau jasa kamu.
6. Sediakan kenyamanan ketika bertransaksi
Pelanggan tentu akan lebih senang ketika memiliki kemudahan dalam bertransaksi. Sebagai contoh dalam metode pembayaran. Pelanggan tidak ingin repot ketika memindahkan uang dari tangannya ke kamu.
7. Utamakan kemudahan dan kesederhanaan
Customer experience strategy selanjutnya adalah kesederhanaan. Yang dimaksud adalah ketika pelanggan bertransaksi maka tidak melalui proses yang berbelit. Jika memang bisa satu pintu dalam bertransaksi, hal tersebut lebih diinginkan pelanggan. Selain itu, kemudahan dalam menerima informasi berupa produk terbaru lebih diutamakan. Kamu bisa menggunakan media sosial, yang kini ramah bagi siapa saja, untuk menawarkan produk atau promosi harga.
Baca juga: 9 Ide Bisnis di Tengah Corona Yang Ternyata Bertahan Jangka Panjang
8. Fleksibilitas dalam sarana berkomunikasi
Yang juga menjadi penting adalah fleksibilitas. Kemampuan kamu menerima berbagai metode pembayaran, misalnya. Selain itu, kamu memiliki banyak channel untuk berkomunikasi. Mulai dari Whatsapp hingga Instagram. Pelanggan cenderung ingin melakukan sesuatu yang mudah dicapai. Tidak rumit apalagi berbelit-belit. Maka dari itu, kamu perlu menyediakan ruang bagi pelanggan untuk bertransaksi atau menyampaikan testimoni.
9. Fungsikan AI
Pada masa depan, AI adalah hal wajib bagi customer experience strategy. Setiap pelanggan yang bertanya akan dijawab oleh AI. Maka AI memliki kemampuan mendeteksi masalah yang terjadi di pelanggan. Kamu bisa lebih menghemat tenaga dengan hadirnya AI. Bahkan biaya pengeluaran pun bisa diatur sedemikian rupa. Hal ini cukup menarik karena kebutuhan pelanggan pasti bermacam-macam.
10. Jadilah pebisnis Pro-aktif
Sebagai pebisnis, kamu bisa saja berpangku tangan atau menyuruh karyawan yang bergerak. Namun, ada kalanya kamu meluangkan waktu untuk lebih dekat ke pelanggan. Mengetahui keluhan dan keinginan pelanggan lebih dekat, jauh lebih baik. Cara seperti ini cukup efektif diterapkan ketika kamu memulai bisnis baru. Pelanggan lebih antusiasme. Maka, customer experience strategy seperti ini juga dibutuhkan.
Hello! I could have sworn I’ve visited your blog before but after browsing
through many of the posts I realized it’s new to me.
Anyhow, I’m certainly happy I came across it and I’ll be book-marking it
and checking back frequently!