Dalam dunia kerja, kamu tidak mungkin mengerjakan segala sesuatunya sendiri. Misalnya saja jika ingin melakukan pembuatan sebuah produk berupa aplikasi, kamu pasti akan melibatkan berbagai tim dari berbagai divisi, mulai dari tim produksi, desain, engineer, marketing, hingga tim sales. Dari berbagai tim tersebut, kamu akan mendapatkan berbagai masukan insight yang bermanfaat dan tentunya mengharapkan jika pekerjaan ini akan selesai lebih cepat dari waktu tenggat. Lalu, bagaimana sih caranya menciptakan kolaborasi kerja yang asik dan sukses? Berikut ini akan kami jelaskan pentingnya kolaborasi dan 7 langkah kolaborasi yang efektif di era modern seperti sekarang ini.
Apa itu kolaborasi?
Dikutip dari indeed.com, kolaborasi adalah bentuk kerja sama dengan satu orang atau lebih untuk menyelesaikan proyek atau tugas atau mengembangkan ide atau proses tertentu. Di tempat kerja, kolaborasi terjadi ketika dua orang atau lebih bekerja sama menuju tujuan bersama yang menguntungkan tim atau perusahaan. Kolaborasi di tempat kerja membutuhkan keterampilan interpersonal, keterampilan komunikasi, berbagi pengetahuan dan strategi, dan dapat terjadi di kantor secara luring maupun di antara anggota tim virtual.
Manfaat kolaborasi
Kolaborasi antar karyawan dapat membantu membina hubungan kerja yang menyenangkan. Bekerja sama sebagai tim tidak hanya mendorong produktivitas yang lebih besar, tetapi juga membina hubungan yang sehat antara karyawan. Manfaat lainnya dari kolaborasi dapat kalian lihat dibawah ini.
1. Membantu memecahkan masalah
Kolaborasi memungkinkan hasil yang lebih maksimal karena melibatkan berbagai profesional dengan keterampilan dan pengetahuan yang beragam. Hal ini membuatmu dapat melihat dari berbagai perspektif. Ketika kamu dapat memanfaatkan keahlian banyak orang, kemungkinan besar kamu juga akan menyelesaikan masalah lebih cepat dan mendorong hasil yang lebih baik dalam jangka panjang.
2. Mengetahui dan menganalisis potensi diri
Bekerja secara kolaboratif dapat membantumu lebih sadar akan kekuatan dan juga kelemahan yang dimiliki. Kolaborasi akan membantu meningkatkan keterampilan terbaikmu dan mengidentifikasi bagian mana yang memerlukan bantuan dari orang-orang dengan keahlian berbeda. Hasilnya, kamu dan rekan tim dapat bekerja sama lebih baik untuk mengisi kesenjangan kompetensi.
3. Saling berbagi ilmu
Kamu dapat belajar banyak hal dari anggota tim lain setiap kali berkumpul untuk berkolaborasi. Sebuah perusahaan yang menghargai kolaborasi akan dengan terbuka mendorong karyawannya untuk saling berbagi ilmu. Karyawan merasa aman mengetahui tempat kerja menghargai peluang untuk tumbuh dan berkembang, dan kamu juga akan merasa termotivasi untuk memperluas keahlianmu di luar tugas pekerjaan saat ini.
4. Meningkatkan efisiensi pekerjaan
Lebih mudah bekerja sama untuk menyelesaikan proyek dan memenuhi tenggat waktu ketika mendapat dukungan dari tim kamu. Beberapa orang yang bekerja bersama dapat membagi tugas dengan cara memanfaatkan kekuatan terbesar masing-masing individu. Alih-alih berjuang menyelesaikan tugas-tugas yang tidak nyaman dilakukan, kamu dapat memfokuskan energimu di bidang yang kamu kuasai dan mendapatkan umpan balik langsung dari anggota tim lainnya.
Baca juga: 10 Alasan Mengapa Kolaborasi Bisnis Sebaiknya Dilakukan
Pentingnya kolaborasi dalam dunia kerja
Kolaborasi sendiri berarti bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan yang sama. Jika kamu perhatikan, kolaborasi juga sering kali menjadi salah satu skill yang perusahaan cari saat merekrut seorang pegawai. Mengapa? Pertama, kolaborasi dapat membuat karyawan saling membagi kemampuan yang mereka miliki dan memupuk relasi antar karyawan yang erat. Bahkan, jika kolaborasi berlangsung dengan baik, kolaborasi dapat meningkatkan tingkat engagement antar karyawan sehingga menjadi semakin loyal terhadap tim.
Selain itu, kolaborasi juga akan sangat menguntungkan bagi perusahaan. Pasalnya, jika kolaborasi berlangsung efektif, maka biaya yang dikeluarkan perusahaan juga semakin efektif, menciptakan produk perusahaan yang kompetitif dan kreatif. Selain itu, juga dapat menurunkan angka karyawan yang resign.
3 Skills yang dibutuhkan untuk berkolaborasi
Untuk membentuk kolaborasi kerja yang efektif, kamu membutuhkan kemampuan komunikasi, menghargai perbedaan dan kecerdasan emosional.
1. Kemampuan komunikasi
Saat berkolaborasi, kamu tidak boleh malu untuk mengungkapkan pendapatmu. Begitu juga sebaliknya, kamu juga harus mendengarkan pendapat orang lain dan menghargainya. Jika dilihat lebih detail, berikut kemampuan komunikasi yang perlu kamu miliki: kemampuan mendengar (bukan hanya mendengar, namun juga memahami apa yang mereka katakan), komunikasi verbal dan non-verbal (meliputi memahami bahasa tubuh, nada bicara), serta komunikasi tertulis.
2. Menghargai perbedaan
Saat berkolaborasi dalam dunia kerja, kamu pasti akan mengalami bekerjasama dengan orang-orang dari berbagai latar belakang. Dengan berkolaborasi dengan sesama orang Indonesia saja, kamu akan menemui berbagai suku, agama, dan ras yang tentunya memiliki kebiasaan yang berbeda. Apalagi, jika kamu harus bekerja dengan tim yang berasal dari luar negeri. Mungkin saja, etos kerja mereka bahkan berbeda. Itu sebabnya, kemampuan mempelajari dan menghargai perbedaan sangat penting untuk dimiliki. Berbagai kemampuan menghargai perbedaan meliputi:
– Komunikasi terbuka
– Fasilitasi diskusi grup
– Peka terhadap etnis dan pandangan keagamaan
– Membangun pemufakatan
– Dapat mengumpulkan berbagai perspektif dari tim
3. Kecerdasan emosional
Kecerdasan emosional menjadi salah satu skills yang banyak dicari dan diperbincangkan saat ini. Kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi emosi dari dirimu sendiri dan juga memahami emosi yang ada pada orang lain. Saat berkolaborasi, kecerdasan emosional sangat penting. Karena, kamu dapat memahami dan tahu apa yang harus diperbuat jika keadaan salah seorang di tim kamu sedang tidak baik. Begitu juga jika kondisimu sedang tidak baik, kamu tahu apa yang harus kamu lakukan. Berikut beberapa kemampuan yang termasuk kecerdasan emosional:
– Empati
– Tidak mudah tersinggung
– Memiliki energi yang positif
– Sensitif terhadap perubahan mood di tim
– Dapat memberikan motivasi jika ada yang membutuhkan
– Jenis-jenis kolaborasi
– Jenis-jenis kolaborasi
7 Langkah kolaborasi yang efektif di era modern
1. Menetapkan tujuan
Seperti yang sudah kamu pahami, kolaborasi adalah bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama. Jadi, sebelum memutuskan untuk berkolaborasi, pastikan kamu sudah menetapkan tujuan dan tim yang terlibat juga memahami tujuan tersebut.
2. Memilih antara kolaborasi terbuka atau tertutup
Setelah mengetahui perbedaan kolaborasi terbuka dan tertutup, kamu kemudian dapat memilih mana yang dibutuhkan saat ini. Jika kamu menginginkan banyak ide-ide baru, kolaborasi terbuka merupakan pilihan yang tepat. Kamu bahkan bisa melibatkan seluruh pegawai perusahaan misalnya ketika ingin mengumpulkan ide untuk desain produk terbaru dan membutuhkan ide yang out of the box namun tetap relevan. Sebaliknya, jika kamu hanya memiliki isu spesifik yang perlu diselesaikan seperti menangani masalah penurunan angka kunjungan website. Kamu mungkin hanya perlu melibatkan pihak-pihak yang sudah paham untuk memberikan solusinya.
3. Pastikan seluruh anggota tim benar benar diikutsertakan
Langkah ketiga dan yang paling utama untuk kita pikirkan adalah memastikan bahwa seluruh anggota tim memang benar-benar dilibatkan dalam setiap proses pekerjaan. Jangan biarkan mereka merasa tertinggal atau merasa “left out”. Karena ketika ada salah satu atau beberapa anggota tim yang merasa tertinggal, maka kolaborasi kreatif tidak akan terbentuk dengan baik.
Baca juga: Tips Kolaborasi Jarak Jauh di Masa Pandemi Virus Corona
4. Libatkan orang yang tepat
Tahap kolaborasi ini sangat penting jika kamu memilih kolaborasi tertutup. Kamu harus memilih orang-orang dengan kemampuan spesifik dapat membantumu mencapai tujuan tersebut. Selain itu, kamu juga bisa membagi peran dalam tim kolaborasi. Siapa yang akan bertindak sebagai pemimpin, pengumpul data dan lain-lain. Pastikan setiap orang mendapatkan kesempatan yang adil
5. Tingkatkan frekuensi dalam berkomunikasi
Salah satu ilmuwan terkenal bernama Alex Pentland yang bekerja di Human Dynamics Laboratory MIT pernah melakukan sebuah penelitian untuk memahami rahasia di balik kolaborasi tim kerja yang sangat baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tim kerja dengan kolaborasi tim yang sangat baik ternyata selalu menjaga komunikasi mereka dengan teratur. Maksudnya, frekuensi mereka dalam berkomunikasi sangatlah sering. Semua anggota tim saling mengobrol, berinteraksi, mendengarkan satu sama lain. Mereka juga sering terlibat dalam komunikasi informal seperti minum kopi bersama di luar kantor untuk mencari ide bersama-sama atau sekedar menikmati indahnya sore bersama rekan-rekan kerja. Komunikasi yang terjalin dengan frekuensi yang tinggi akan memudahkan pembentukan kolaborasi kreatif.
6. Mengedepankan sikap kolaboratif
Kolaborasi mengharuskanmu untuk lebih menyadari peran, kebutuhan, serta kepentingan orang lain yang berada di tim. Agar bisa menyadari kebutuhan anggota tim yang lain, kamu perlu menjadi fleksibel dalam memahami orang lain. Ciptakan budaya mendengarkan terhadap ide, saran, maupun kritik dalam tim. Dengan sikap fleksibel, kamu secara enggak langsung telah menaruh kepercayaan dan menciptakan transparansi. Misalnya dengan cara meminta seluruh anggota tim menyebutkan kebutuhan dan kesulitan yang dihadapi agar sesama anggota dapat saling mengerti. Semakin fleksibel sikap yang kamu tunjukkan, semakin transparan antara kamu dengan timmu, maka kolaborasi akan menjadi semakin mudah dijalankan.
7. Fokuslah untuk bersikap langsung dan konsisten
Komunikasi yang tidak jelas membuang-buang waktu. Maju dengan apa yang Anda pikirkan dan tidak bertele-tele sangat penting untuk berkolaborasi. Keterusterangan dan kejujuran menumbuhkan kepercayaan dan memberi Anda hasil yang diinginkan. Sama dengan konsistensi. Menjadi murung, dan mengganti persneling secara tiba-tiba tidak menanamkan perasaan stabilitas. Setiap orang memiliki hari libur, tetapi komunikasi yang tidak mengirimkan sinyal campuran akan membantu memperkuat kepercayaan.
Cara meningkatkan kemampuan kolaborasi
1. Tetapkan tujuan dan sasaran yang jelas
Saat kamu memimpin sebuah proyek, penting bagi kamu untuk memulai dengan menetapkan tujuan yang jelas serta terukur. Setiap orang harus memahami tujuan dan visi di balik proyek tersebut. Dengan mengidentifikasi tujuan terlebih dahulu, kamu dapat meyakinkan setiap orang bahwa mereka telah berkomitmen untuk mencapai tujuan yang sama.
2. Komunikasikan keinginan atau harapanmu
Saat bekerja sama dengan orang lain, selalu pastikan untuk menyampaikan intensi atau harapanmu sebelum menangani suatu tugas. Beri tahu rekan tim apa yang kamu lakukan dan tetapkan harapan yang realistis sesuai dengan timeline yang telah dibuat. Kemudian, pastikan untuk menepati janjimu. Jika sesuatu yang tidak terduga terjadi dan kamu tidak dapat memberikan hasil seperti yang diharapkan, komunikasikan juga perubahan ini.
3. Dengarkan orang lain dan belajar berkompromi
Saat berkolaborasi dengan orang lain, penting bagi kamu untuk mendengarkan dengan cermat ide, umpan balik, dan saran setiap anggota tim—dan bersikap penuh perhatian dan hormat saat merespons mereka. Meskipun kamu mungkin memiliki ide sendiri tentang arah proyek atau bagaimana tim harus melakukan setiap tugas, penting bagi kamu untuk mempertimbangkan pendapat rekan kerja. Seringkali, cara terbaik untuk mendekati perspektif yang berbeda adalah dengan mencapai kompromi.