Seiring berkembangnya zaman, lapangan kerja yang dibutuhkan di berbagai perusahaan pun turut berkembang dan bermacam-macam. Tak jarang, beberapa profesi yang dahulu dibutuhkan, saat ini sudah mulai tidak ada lagi. Adapun beberapa di antaranya malah tergantikan oleh teknologi atau lapangan kerja yang lebih sesuai. Salah satu contohnya adalah profesi pengantar roll film. Profesi yang dahulunya bertanggung jawab besar kini malah tiada karena film yang diputar di bioskop merupakan file dalam bentuk video, sehingga pekerjaan pengantar roll film sudah tidak lagi dibutuhkan.
Dari contoh diatas, kita jadi tau bahwa kemajuan teknologi bisa menghilangkan beberapa jenis pekerjaan yang dahulunya ada. Sehingga kita perlu terus mengupdate diri dan menambah skil-skil baru agar bisa bersaing dan mengikuti perkembangan jaman. Nah buat kamu yang masih ketinggalan jaman dan merasa ingin terus menambah skil di tahun ini, berikut ini akan kami share informasi seputar 10 karakter karyawan yang paling banyak dicari perusahaan pada tahun 2022. Semoga karakter yang kami sampaikan dibawah ini bisa membantu kamu bersaing di industri kerja atau bahkan membantu kamu mengembangkan usaha yang sedang dijalankan.
Apa itu karakter kompetensi?
Karakter kompetensi adalah seperangkat keterampilan atau kemampuan khusus yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan secara efektif. Kompetensi kerja atau kompetensi karyawan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang diharapkan dari karyawan dalam kaitannya dengan kinerja di tempat kerja. Karakter kompetensi juga memberi pemahaman tentang perilaku apa yang harus kamu perlu kembangkan di tempat kerja agar dapat dinilai dan dihargai. Itu sebabnya agar mencapai kompetensi karyawan yang dibutuhkan, kamu harus mampu melakukan berbagai tugas pada tingkat kemahiran yang ditargetkan untuk posisi kamu tersebut.
Jenis-jenis kompetensi karyawan
Secara umum, kompetensi dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis, yaitu cakupan kompetensi karyawan behavioural competencies tidak hanya mendefinisikan kemampuan untuk melakukan sesuatu, tetapi juga bagaimana sesuatu harus dilakukan. Kompetensi karyawan ini mencakup pengetahuan dan keterampilan dalam pelaksanaan dan praktik yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan dalam pekerjaan atau tugas tertentu. Lalu ada juga jenis keterampilan softskill, seperti keterampilan berkomunikasi, kemampuan untuk fokus, dan kemampuan adaptasi. Yang terakhir adalah hardskill, seperti kemampuan teknis contohnya menggunakan komputer, aplikasi Adobe, Ms Word, dan lain sebagainya.
Bagaimana cara penilaian kompetensi karyawan?
Karyawan tidak hanya dinilai kompetensinya saat ia masih menjadi kandidat karyawan, namun juga saat ia sudah diterima dan bekerja dalam perusahaan. Perusahaan perlu beradaptasi dengan tren yang berubah sehingga untuk memperlancar semua perubahaan, perusahaan harus tahu persis skills dan kompetensi karyawan seperti apa yang sudah dimiliki dan apa yang masih kurang mereka miliki. Ada beberapa cara untuk menilai dan mengukur kompetensi karyawan, seperti:
1. Pemberian tes
Cara ini cukup tradisional namun efisien untuk menilai pengetahuan teknis dan teoritis karyawan. Meski begitu tes tidak memberikan gambaran yang benar-benar tepat apakah karyawan dapat menggunakan kemampuannya dalam kehidupan nyata atau tidak. Itu sebabnya cara ini hanya dapat digunakan sesekali.
Baca juga: 10 Cara Memaksimalkan Kinerja Karyawan Saat Pandemi COVID-19
2. Self assessment
Perusahaan juga dapat meminta karyawan untuk mengisi kuesioner penilaian diri. Di satu sisi ini tidak hanya dapat menunjukan kemampuan mereka, namun juga persepsi diri karyawan. Metode ini biasanya akan dikombinasikan dengan beberapa metode lain agar lebih objektif.
3. Dapatkan umpan balik dari tim
Meskipun apa yang dikatakan oleh tim bersifat subyektif tapi pasti lebih objektif daripada hanya mengandalkan pendapat satu orang. Minta karyawan untuk berbagi umpan balik tentang kinerja satu sama lain dan lihat apakah masing-masing mereka dapat melakukan pekerjaannya pada tingkat yang tinggi.
4. Posisikan mereka dalam situasi nyata
Cara paling efisien untuk mengembangkan sekaligus menilai skills dan kompetensi karyawan adalah menempatkan mereka pada situasi nyata. Karyawan dapat ditantang dan ditempatkan dalam situasi dan kondisi nyata untuk dilihat skill dan kompetensinya.
5. Minta umpan balik klien
Cara lain untuk menilai dan mengukur kompetensi karyawan adalah dengan meminta umpan balik dari klien yang pernah terlibat. Kesempatan ini dapat digunakan untuk memastikan apakah karyawan perusahaan sudah memiliki keterampilan yang memadai.
10 karakter karyawan yang paling banyak dicari perusahaan pada tahun 2022
1. Keterampilan sosial dan komunikasi
Saat bekerja dalam sebuah tim, keterampilan sosial dan komunikasi sangat diperlukan untuk memperlancar pekerjaan yang sedang dilakukan. Komunikasi yang dimaksud di sini juga berlaku untuk komunikasi jarak jauh menggunakan tools seperti aplikasi chatting, email, juga aplikasi video jarak jauh.
Terutama setelah pandemi COVID-19, banyak karyawan yang harus bekerja dari rumah. Kesempatan bertatap muka pun menurun drastis dan aplikasi chatting juga video jarak jauh makin sering digunakan sebagai alat komunikasi utama. Tidak hanya karena pandemi COVID-19 saat ini semakin banyak kesempatan bekerja jarak jauh bahkan berskala internasional. Sehingga kamu sangat membutuhkan keterampilan berkomunikasi yang baik untuk dapat beradaptasi dengan pekerjaan juga rekan kerja.
2. Pola pikir ingin terus belajar
Sebuah perusahaan tentunya ingin terus berkembang, sehingga mereka membutuhkan karyawan yang juga ingin terus belajar untuk dapat tumbuh bersama. Disebutkan oleh Heide Abelli dari Skillsoft pada Forbes bahwa pola pikir ingin terus belajar juga membantu karyawan beradaptasi di tengah perubahan industri yang berkembang pesat. Mereka juga memiliki peluang lebih baik untuk sukses dalam waktu lama. Di dalam The Future of Jobs Report 2020, The World Economic Forum menjelaskan bahwa perusahaan memperkirakan ada sekitar 40% pekerja yang membutuhkan pelatihan ulang, karena adanya career switch dalam lima tahun ke depan.
Rata-rata 66 persen pengusaha yang disurvei mengharapkan untuk melihat ROI pada upskilling dan reskilling dalam satu tahun. Dikutip dari Forbes, Dominique Farnan dari DotConnect menjelaskan bahwa dia lebih memilih mempekerjakan seseorang yang mau belajar dan punya rasa penasaran tinggi, daripada seseorang yang punya keterampilan teknis tapi tidak fleksibel dan kurang rasa ingin tahu.
3. Tangguh
Karyawan yang tangguh, bisa beradaptasi dan punya rasa ingin tahu yang tinggi sangat dibutuhkan untuk perusahaan. Rohini Shankar dari CIOX Health menjelaskan pada Forbes bahwa mereka membutuhkan karyawan yang bisa beradaptasi dengan hal baru yang diberikan kepada mereka, serta ketangguhan dan ketabahan mereka mengatasi rintangan untuk menang.
4. Resiliensi dan Adaptabilitas
Resiliensi adalah kemampuan untuk bangkit dan pulih ketika sesuatu tidak berjalan sesuai dengan ekspektasi/harapan. Soft skill ini akan membantumu dalam menghadapi situasi sulit dan mampu belajar dari keadaan yang kurang baik. Sehingga kamu bisa terus berjalan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Selain itu kemampuan adaptasi saat ini juga sangat dibutuhkan mengingat perubahan kondisi terjadi begitu cepat dan kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi kedepan. Mau nggak mau kita harus bisa menyesuaikan diri dan menghadapi perubahan tersebut agar tetap bertahan.
5. Serba Bisa (Multi Tasker)
Satu orang mampu melakukan berbagai bidang tugas. Ini adalah karakter yang sangat menguntungkan perusahaan, apalagi jika termasuk perusahaan kecil dan baru berdiri yang masih minim modal. Mereka membutuhkan orang-orang yang mau bersedia untuk keluar dari perannya dan melakukan apapun yang diperlukan untuk menjalankan roda perusahaan.
6. Berpikir kritis
Kemampuan untuk berpikir kritis sangat diperlukan untuk memetakan arah perusahaan setelah masalah pandemi Covid-19. Dengan memiliki tim yang inovatif dan mampu berpikir kritis dalam memecahkan masalah, perusahaan pasti dapat menghadapi tantangan dengan lebih baik.
Baca juga: 7 Cara Unik Dalam Merekrut Karyawan Baru Di Era Pandemi COVID-19
7. Berdedikasi dan komitmen
Tipe karakter selanjutnya yang paling dicari adalah seorang karyawan yang berdedikasi dan komitmen. Jadi dia tidak hanya loyal, tapi juga kalau bekerja, secara total, gak setengah-setengah. Tipe karyawan seperti ini, sangat gigih. Ketika menemui hambatan, akan berusaha dicari penyelesaiannya, gak langsung menyerah atau minta bantuan atasan. Karyawan yang komitmen, gak hanya melihat perusahaan sebagai mesin uang bagi dirinya. Tapi benar-benar ada keinginan untuk melihat perusahaan tempatnya bekerja bisa maju dan berkembang. Ada kepuasan tersendiri, bisa menjadi salah satu orang yang berkontribusi dalam kemajuan perusahaan tersebut.
8. Inovatif dan kreatif
Saat ini, inovatif dan kreatif juga menjadi syarat yang banyak dicari perusahaan. Perusahaan lebih menyukai karyawan kreatif dalam bekerja. Cara-cara baru dalam menyelesaikan pekerjaan yang mendongkrak efektivitas dan efisiensi akan membuat perusahaan lebih diuntungkan. Perusahaan dengan keuntungan lebih, pada akhirnya dapat menyejahterakan karyawannya juga. Dalam menghadapi persaingan, inovasi juga merupakan hal utama. Perusahaan yang aktif dalam berinovasi akan mempertahankan siklus naik dalam perkembangan perusahaan.
Tanpa inovasi, laju kinerja perusahaan bisa menurun dan tersaingi oleh yang lain. Inovasi tidak selalu berasal dari pimpinan tertinggi di sebuah perusahaan. Inovasi dari karyawan setingkat staf tetapi dapat mengangkat omzet atau mendatangkan keuntungan bagi perusahaan, bisa dikelola menjadi suatu keputusan yang memiliki skala lebih luas.
9. Terorganisir
Orang dengan karakter seperti ini senang dengan hal-hal yang rapi dan hidup teratur. Karakter ini dalam sebuah perusahaan cukup penting karena mereka biasanya mampu menyusun dan mengerjakan tugasnya dengan baik dan tepat waktu. Mereka cenderung memiliki tanggung jawab yang besar dan tidak main-main untuk mengaplikasikan setiap perencanaan yang dibuat.
10. Kecerdasan emosional
Kecerdasan emosional (EQ) secara umum diartikan sebagai kemampuan untuk memahami, mengendalikan, dan mengevaluasi emosi. IQ dan EQ sudah tidak bisa dipisahkan. Untuk bisa meraih kesuksesan, bermodalkan kecerdasan intelektual (IQ) aja tidaklah cukup, kontrol emosi yang baik juga diperlukan. Kecerdasan emosi erat kaitanya dengan hubungan di lingkungan sosial, dimana saat terjun di dunia kerja, kamu juga akan berhadapan dengan manusia lain. Kecerdasan emosi yang diasah dengan baik akan membantumu dalam bekerja sama dan membangun relasi positif di lingkungan kerja.
I beloved as much as you’ll obtain carried out right here. The sketch is tasteful, your authored subject matter stylish. nonetheless, you command get bought an nervousness over that you would like be delivering the following. sick unquestionably come further before again as exactly the same just about a lot ceaselessly within case you defend this increase.