Kinerja karyawan kiranya sangat memengaruhi kelangsungan perusahaan. Karyawan yang memiliki kinerja baik jelas akan membuat perusahaan semakin berkembang. Namun sayangnya, karyawan tidak selalu berada dalam performa terbaik mereka saat bekerja. Maka, tugas kamu sebagai pemimpin perusahaan adalah memberikan training atau sebuah pola khusus untuk meningkatkan kinerja mereka yang nantinya bertujuan untuk meningkatkan produktifitas kerja perusahaan tersebut. Nah agar perusahaan dapat maju tidak hanya dikarenakan faktor permodalan dan strategi bisnis yang kuat saja, berikut ini akan kami bagikan 10 cara memaksimalkan kinerja karyawan saat pandemi COVID-19. Semoga berhasil dan sediakan waktu khusus untuk mengajarkan skill baru kepada karyawan kamu!
10 Cara memaksimalkan kinerja karyawan saat pandemi COVID-19
1. Memberikan training
Apa yang menyebabkan kinerja karyawan kamu stagnan atau bahkan kurang maksimal? Apakah karena skill mereka kurang memadai? Jika jawabannya iya, maka cara ini dapat dicoba. Berikanlah training kepada karyawan perusahaan kamu untuk meningkatkan skill mereka. Kamu juga bisa mengirim mereka untuk mengikuti pelatihan yang diselanggarakan oleh pihak yang lebih ahli. Untuk opsi yang lebih fleksibel dan praktis, kamu bisa mendaftarkan karyawan untuk mengikuti kelas online atau webinar yang ada di internet. Cara ini akan membuat karyawan kamu memiliki pengetahuan baru yang dapat berkontribusi memajukan perusahaan.
2. Sistem penilaian kinerja yang transparan
Jika ditanya tentang kinerja yang menurun, rata-rata karyawan akan mengeluhkan sistem penilaian kinerja yang tidak transparan. Orang yang kerjanya kurang baik malah diberikan kenaikan gaji yang tinggi, sementara yang bekerja baik kenaikan gajinya sangat minim. Seolah ada like and dislike di dalam penilaian kinerja. Jadi, buatlah sistem penilaian kinerja yang transparan dan akuntabel. Dari awal perekrutan, beri tahu kinerja karyawan akan diukur dari hal-hal apa saja. Karyawan jadi akan menyadari mengapa ia mendapat kenaikan gaji yang paling kecil dibandingkan rekannya yang lain. Dengan demikian, tidak ada prasangka yang tidak baik dari karyawan.
3. Menawarkan karir yang berjenjang
Di samping bonus dan kenaikan gaji, karier yang berjenjang juga bisa menjadi motivasi seorang karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Jenjang karier yang disertai kenaikan gaji atau peningkatan insentif lainnya tentu akan membuat karyawan termotivasi. Mereka akan lebih semangat bekerja agar segera meraih jenjang karier yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika kamu tidak menerapkan karier yang berjenjang atau jenjang karier yang tidak jelas, maka besar peluangnya karyawan akan kehilangan motivasi kerja. Mereka merasa tidak perlu meningkatkan kinerja, toh posisi mereka tidak akan meningkat. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin karyawan kamu akan mencari peluang karier di tempat lain.
Baca juga: Hal-Hal Yang Harus Dilakukan Saat Mengevaluasi Kinerja Karyawan
4. Memberikan reward untuk karyawan
Bisa dibilang cara ini merupakan cara meningkatkan kinerja karyawan yang mudah namun efektif. Ya, melalui sistem pemberian reward akan membuat karyawan lebih merasa dihargai atas kerja kerasnya. Apresiasi semacam ini jelas akan memotivasi mereka untuk meningkatkan kinerja. Bentuk reward ini tidak perlu terlalu personal atau berharga mahal. Kamu dapat memberikan voucher hadiah yang bisa digunakan karyawan untuk belanja kebutuhan sehari-hari, seperti voucher berbelanja di supermarket, uang digital, dan lain sebaagainya. Praktis, bukan?
5. Penuhi hak karyawan
Hak-hak karyawan yang dimaksud meliputi gaji dan kenaikannya tiap tahun, Tunjangan Hari Raya, tunjangan kesehatan, komunikasi, dan lain-lain sesuai kesepakatan dalam kontrak kerja. Jangan sampai hal-hal basic ini terjadi dan kamu lalai memberikannya karena lupa. Misalnya, seorang karyawan baru di sebuah perusahaan dijanjikan mendapatkan tunjangan BPJS Kesehatan dari perusahaan. Namun hingga 3 bulan bekerja lamanya, ia masih juga belum didaftarkan. Akibatnya seseorang bisa jadi tidak semangat lagi dalam bekerja.
6. Menjalin keakraban
Ada kalanya seorang karyawan bertahan di suatu perusahaan bukan karena gaji tinggi ataupun butuh kerja, namun karena sudah terjalin ikatan keakraban di antara rekan-rekan sekantor. Iklim dan suasana kerja sudah cocok dan membuat karyawan enggan mencari kerjaan baru. Nah, bagaimana kamu dapat membuat jalinan keakraban tersebut di perusahaan kamu? Beberapa cara yang patut dicoba saat pandemi COVID-19 adalah melakukan acara ngumpul-ngumpul secara virtual. Makan siang bersama juga bisa dilakukan tapi dengan jumlah orang yang tidak terlalu banyak ya.
7. Beri peringatan khusus untuk karyawan bermasalah
Selain karyawan unggulan, akan ditemukan karyawan bermasalah. Karyawan bermasalah ini adalah karyawan yang sering melanggar dan menyalahi aturan perusahaan, misalkan sering datang terlambat, mempunyai attitude buruk, dan sebagainya. Jika tidak diatasi, karyawan bermasalah akan mempengaruhi rekan kerja yang lain dan mengganggu keharmonisan lingkungan kerja. Untuk mengatasinya, HRD dapat memberikan surat peringatan khusus kepada karyawan tersebut sehingga karyawan dapat memperbaiki perilakunya yang bermasalah.
Baca juga: 8 Cara Menjaga Kinerja Freelancer Selama Masa Pandemi COVID-19
8. Motivasi dan beri masukan yang membangun
Karyawan akan sangat suka jika diberi motivasi dan masukan untuk mengembangkan kinerjanya. Dengan begitu, karyawan merasa terbantu dan lebih paham mengenai aspek apa saja yang harus diperbaiki. Hal ini juga akan sangat berguna untuk membantu karyawan yang sering merasa minder di lingkungan kerja. Tidak harus HRD, karyawan lain sebagai rekan pun juga bisa memberikan motivasi dan masukan kepada sesama karyawan.
9. Membuat lingkungan kantor yang menyenangkan
Hilangkan kesan atau suasana kantor yang kaku seperti adanya batasan. Alih-alih, kamu bisa membuat konsep open office yang membuat setiap karyawan merasa lebih bebas dan mudah berinteraksi secara santai tanpa ada batas sekat antar meja. Lebih baik lagi jika kamu membuat sudut menarik di kantor, yang bisa digunakan untuk berbicara santai, makan bersama, hingga brainstorming. Jika ada anggaran dana lebih, pertimbangan juga untuk membuat fasilitas olahraga atau makan siang gratis berkonsep food court. Kalau sudah begini, kinerja karyawan milenial bisa meningkat loh!
10. Adaptasi peran digitalisasi
Teknologi dan generasi milenial adalah dua kata yang tidak bisa dipisahkan. Bagi milenial, teknologi sudah menjadi gaya hidup untuk mereka. Maka dari itu, pertimbangan untuk mengadaptasi teknologi dalam meningkatkan kinerja perusahaan adalah salah satu hal yang perlu dicoba. Misalnya, membuat sistem automatisasi untuk sistem absensi, pengajuan cuti, pengecekan gaji, hingga fasilitas kasbon atau salary advance. Namun harus diingat bahwa sistem digital yang diadaptasi harus efektif, khususnya untuk fasilitas salary advance yang berpengaruh pada arus kas perusahaan.