Ketika usaha atau bisnis yang sedang dikelola mampu mendapatkan keuntungan yang besar, hal ini menandakan bahwa perkembangannya cukup pesat. Berbeda jika yang terjadi sebaliknya, kamu harus dengan cepat menyadari apa saja penyebab bisnis atau usaha menjadi tidak berkembang. Namun pada umumnya, hal ini dikarenakan kebanyakan pengusaha terlalu fokus pada keuntungan dan melupakan perkembangan bisnisnya. Lantas sebenarnya ada beberapa hal yang perlu dipelajari untuk memastikan bisnis berkembang pesat. Khususnya untuk memastikan bahwa usaha yang dijalani saat ini telah melakukan beberapa inovasi. Berikut ini akan kami bagikan 12 faktor penyebab usaha menjadi tidak berkembang agar bisnis yang dijalani bisa terus berevolusi.
12 Faktor penyebab usaha menjadi tidak berkembang
1. Perencanaan dasar yang kurang matang
Konsep atau perencanaan dasar merupakan bagian terpenting yang harus dimiliki oleh setiap pengusaha atau pebisnis agar usahanya dapat berjalan sebagaimana mestinya. Sehingga pada akhirnya dapat mencapai tujuan berupa keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Konsep atau perencanaan dasar yang dibuat oleh para pengusaha atau pebisnis pada awal usahanya harus sederhana.
Konsep sederhana tersebut dimaksudkan agar mudah diaplikasikan dalam usaha pada tingkat awal. Keuntungan dari adanya konsep atau perencanaan dasar mulai di awal usaha adalah para pengusaha atau pebisnis menjadi tidak mudah goyah saat usahanya mengalami hambatan dan tantangan. Hal tersebut karena konsep atau perencanaan dasar dianggap sebagai suatu kompas yang akan menunjukkan ke arah mana suatu usaha akan diarahkan.
2. Inovasi yang lamban
Secara umum, suatu usaha atau bisnis tidak banyak memiliki perubahan, namun strategi dan cara berbisnis yang akan terus berubah sesuai dengan perkembangan aman. Maka dari itu, sebagai seorang pebisnis inovasi harus terus ditumbuhkan dan dikembangkan dalam usaha atau bisnis agar hasil yang hendak dicapai dapat terwujud. Usaha atau bisnis tidak akan berkembang jika inovasi oleh pengusaha atau pebisnis tidak terus tumbuh dan tidak berkembang pula.
3. Kekurangan atau kehabisan modal
Nyatanya, modal masih menjadi salah satu aspek terpenting agar bisnis dapat berkembang atau setidaknya dapat survive. Dengan jumlah modal yang cukup dan kemampuan mengolah yang baik tentunya akan semakin mempermudah bisnis untuk berekspansi. Namun, berdasarkan hasil riset Price waterHouse Coopers (PwC) pada 2019, 74% atau sekitar 47 juta UMKM di Indonesia belum mendapatkan akses pembiayaan. Padahal UMKM merupakan penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di Indonesia.
Nah, untuk mencegah kegagalan bisnis akibat kelangkaan modal kamu dapat membuat dan melakukan perencanaan keuangan untuk bisnismu. Hal ini dilakukan agar segala sumber daya yang telah dikerahkan terukur dan memiliki dampak positif bagi perusahaan. Selain itu, kamu juga dapat memanfaatkan platform investasi berbasis securities crowdfunding untuk memenuhi kebutuhan modal dalam rangka ekspansi bisnis.
4. Tidak ada aturan atau kedisiplinan
Di dalam setiap bidang apapun, peraturan selalu diperlukan sebagai batas. Aturan yang tegas, jelas dan disiplin akan membantu para pengusaha atau pebisnis untuk mengelola usaha atau bisnisnya secara profesional. Misalnya, jika seorang pengusaha atau pebisnis tidak memiliki peraturan yang tegas, jelas dan disiplin maka mereka akan sesukanya menentukan harga, proses dan lain sebagainya hanya berdasarkan pada perasaan atau keinginan dan bukan ukuran.
Baca juga: Jenis-Jenis Pajak Penghasilan Bagi Badan Usaha Yang Perlu Diketahui
5. Marketing belum mengalami perkembangan
Marketing menjadi kunci sukses suatu perusahaan, sering juga disebut sebagai jantung dari suatu bisnis. Tanpa marketing yang lebih dikembangkan lagi, kamu akan tertinggal dengan kompetitor. Banyak pengusaha mengalami kemerosotan karena tidak mendapatkan konsumen baru atau kemampuan mempertahankannya.
6. Target yang tidak optimal
Penyebab bisnis tidak berkembang selanjutnya adalah tidak adanya target yang optimal. Setidaknya kamu harus memiliki target setidaknya untuk 5 tahun ke depan, agar dapat memenangkan kompetisi.
7. SDM kurang mumpuni
Untuk menjalankan usaha atau bisnis, memiliki pengetahuan yang tepat memang diperlukan. Sebagai pebisnis sendiri yang perlu memiliki pengetahuan yang cukup, orang-orang yang bekerja pada usaha atau bisnis kita juga harus memiliki pengetahuan yang cukup untuk menjalankan tugasnya masing-masing. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang rela memberikan pelatihan atau training secara khusus.
Selain itu, keahlian dan pengetahuan mengenai kewirausahaan atau bisnis juga sangat diperlukan, terutama keahlian dalam mengelola modal dan mengendalikan kredit. Untuk membuat usaha atau bisnis berkembang, selain berpatokan pada pengelolaan modal yang baik, pengendalian kredit juga harus menjadi patokan karena apabila jumlah kredit terlalu besar namun kemampuan berada di bawahnya. Maka suatu usaha atau bisnis akan berpotensi besar untuk mengalami kemunduran yang akhirnya akan bangkrut.
8. Kurangnya komunikasi
Komunikasi sangat penting dalam pertumbuhan sebuah bisnis. Sebagai pemilik bisnis, kamu harus dapat mengomunikasikan visi, tujuan dan ide-ide brilian kamu kepada tim dengan jelas. Salah besar jika kamu merasa bahwa poin-poin ini hanya kamu saja yang dapat mengetahuinya. Tim kamu butuh informasi-informasi tersebut untuk dapat bekerja dengan optimal. Bagikan visi, nilai, tujuan, dan ide tersebut dengan tim secara rutin dan konsisten. Kamu akan melihat mereka bekerja keras untuk membantu kamu mencapainya.
Baca juga: Mau Wirausaha? Ketahui Dulu 10 Fakta Menjadi Seorang Pebisnis
9. Bertahan di zona nyaman
Syarat menjadi pemilik bisnis adalah mau untuk terus belajar dan belajar. Pada umumnya pemilik bisnis mempunyai rencana yang sangat besar di awal. Namun, seiring berjalannya waktu, setelah ada dari rencana tersebut yang dijalankan, mereka akan berhenti di suatu level dan menetap. Alih-alih berusaha mengembangkan bisnis dan menjalankan rencana yang tersisa, pemilik usaha seperti ini akan menurunkan ekspektasi dan tetap pada posisi stagnan. Dampaknya adalah penurunan kinerja yang membuat bisnis pun tidak berjalan. Tinggalkan zona nyaman, tetapkan tujuan yang lebih besar kemudian berkomitmen untuk melaksanakan tindakan yang diperlukan dengan bersungguh-sungguh.
10. Kurang mempelajari kondisi market dan kompetitor
Kondisi market akan selalu mengalami perubahan seiring dengan waktu. Maka, mempelajari hal baru atau melakukan inovasi adalah hal penting bagi pengusaha. Kondisi market berubah seiring dengan permintaan pelanggan. Selain itu, inovasi dari perusahaan lain juga sering menjadi faktor utamanya.
Persaingan tidaklah buruk, justru persaingan melahirkan ide dan inovasi baru untuk menghadirkan produk atau jasa yang semakin relate dengan kebutuhan konsumen. Persaingan ibarat dua mata pisau, apabila kamu mampu memanfaatkannya, perusahaanmu akan banyak belajar, beradaptasi dan berinovasi. Namun, sebaliknya bila kamu tidak cepat menjawab perubahan-perubahan yang kompetitor lakukan. Produkmu akan ketinggalan jauh dari kompetitor. Akibatnya konsumenmu jadi pada lari deh. Solusi yang dapat kamu lakukan yaitu inovasi dan riset mendalam terhadap kebutuhan pasar dan behavior pelanggan.
11. Bekerja sama dengan orang yang salah
Dalam bisnis, sangat penting untuk membangun koneksi yang baik dengan orang-orang berpengaruh. Pihak-pihak tersebut akan sangat membantu mulai dari penyediaan dana, operasional bahkan ketika bisnis dalam keadaan terburuk. Oleh karena itu, dibutuhkan orang yang tepat yang dapat diajak bekerja sama dengan baik untuk dapat berjalan bersama mengembangkan sebuah bisnis. Orang yang salah justru akan membawa bisnis ke dalam jurang kebangkrutan.
12. Tidak mahir di dunia digital
Jenis usaha apapun telah mengalami digitalisasi saat ini. Banyak perusahaan yang belum familiar dengan digitalisasi saat ini, dan membuat mereka semakin terbelakang. Hal itu sering menjadi penyebab bisnis tidak berkembang, khususnya karena belum memahami berbagai aspek digitalisasi tersebut. Kamu bisa melakukannya dengan mulai menerapkan hal kecil di perusahaan berbasis digital.