Kamu tentu pernah diminta untuk memperkenalkan diri, baik di lingkungan umum maupun di lingkungan kerja. Momen perkenalan tersebut menjadi tindakan yang kritikal bagi kamu untuk memberikan kesan yang positif kepada orang lain. Ketika perkenalan diri persuasif dan menarik, kamu akan memberikan kesan positif bagi orang lain dan memperbesar peluang bagi kamu untuk diterima di lingkungan tersebut. Adapun untuk mencapai hal ini, kamu bisa loh menerapkan sebuah teknik yang dinamakan Elevator Pitch dalam memperkenalkan diri.
Buat kamu yang belum tau atau tidak mengerti apa itu Elevator Pitch atau Elevator Speech, ini merupakan sebuah teknik memperkenalkan diri yang dilakukan secara singkat, yaitu 30 hingga 69 detik. Karena perkenalan dilakukan secara singkat dan padat namun ingin tetap memikat, maka kamu perlu memiliki strategi terkait apa yang ingin disampaikan. Ketika kamu menguasai teknik Elevator Pitch, kamu akan lebih mudah beradaptasi, diterima, dan menarik perhatian orang lain. Biasanya ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam teknik Elevator Pitch:
– Menjelaskan tentang kamu saat wawancara kerja
– Menuliskan data diri untuk keperluan pekerjaan
– Perkenalan diri ketika presentasi atau acara lainnya
Ketika kamu sudah menguasai teknik Elevator Pitch, tentu kamu akan lebih percaya diri saat bertemu relasi atau orang-orang baru.
Baca juga: 8 Tips Interview Online di Tengah Wabah Corona, Ini Caranya!
Catatan dalam Menggunakan Elevator Pitch
Ketika kamu ingin menerapkan teknik Elevator Pitch, kamu perlu memerhatikan beberapa hal, antara lain waktu yang digunakan untuk memperkenalkan diri. Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika Elevator Pitch harus dilakukan sekitar 30 hingga 60 detik. Dengan waktu yang sesingkat ini, kamu perlu membuat poin-poin penting tentang diri dan pengalaman kamu secara singkat. Lalu setelah itu, kamu juga perlu menyampaikan siapa dan apa kualifikasi yang kamu tawarkan. Dalam hal ini skill dan kompetensi harus relevan dengan pekerjaan yang dilamar.
Lalu, Elevator Pitch juga perlu berisi tujuan dan maksud perkenalan yang kamu lakukan. Contohnya ketika wawancara kerja, kamu perlu mengatakan bahwa kamu dapat menjadi kandidat yang tepat untuk posisi yang dilamar. Selanjutnya, kamu juga perlu meyakinkan lawan bicara kamu secara persuasif bahwa kamu layak dipertimbangkan. Sehingga dalam Elevator Pitch juga perlu disisipkan kompetensi dan kelebihan untuk meyakinkan orang lain. Terakhir, jika ingin Elevator Pitch kamu terdengar persuasive dan lancar, banyak-banyaklah berlatih dan mempraktikannya. Sebab jika tergesa-gesa tentu hasilnya akan kurang menarik.
Membuat Elevator Pitch
Elevator Pitch merupakan teknik pendekatan yang diibaratkan seperti cara kamu menaiki elevator, tahap demi tahap secara singkat. Teknik Elevator Pitch ini berguna bagi kamu yang ingin memperkenalkan diri dalam sebuah lingkungan. Makanya apapun jenis pekerjaan kamu, kamu perlu membuat atau menguasai Elevator Pitch dengan baik. Sebagai contoh, kami akan membagi tahapan cara menyalurkan teknik Elevator Pitch dalam sebuah percakapan:
– Kenalkan siapa kamu
Dalam Elevator Pitch, hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah menjelaskan tentang siapa kamu dan pekerjaan kamu sekarang. Sampaikan dengan singkat dan dalam satu kalimat.
– Apa yang dapat kamu lakukan
Buat penjelasan spesifik dan menarik dalam 1-2 kalimat tentang apa yang perlu kamu lakukan dalam pekerjaan atau hal yang dapat kamu tawarkan.
– Jadilah solutif
Jelaskan apa masalah yang dapat kamu selesaikan atau perusahaan kamu ingin selesaikan.
– Sisi unik
Jelaskan apa yang dapat membedakan kamu dengan orang lain atau perusahaan kamu dengan perusahaan lain.
Baca juga: Cara Cepat Diundang Interview? Coba Tingkatkan LinkedIn Views Kamu
– Pertanyaan
Karena Elevator pitch sering terjadi 1-on-1, kamu perlu engagement khusus dengan lawan bicara kamu. Kamu dapat memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan bisnis atau produk kamu.
– Call to Action (CTA)
CTA akan membuat audiens penasaran dan ingin tahu lebih lanjut tentang apa yang kamu sampaikan dan mendorong adanya follow up. Ketika kamu merasa beberapa hal tidak terlalu penting, kamu dapat menjelaskan ketika mereka tertarik membahas lebih lanjut. Tetap tonjolkan keunggulan diri atau perusahaan hingga berhasil mempersuasi orang lain.
Contoh Elevator Pitch
– Contoh Elevator Pitch 1
“Halo, saya Simon dari PT Indonesia Maju Unggul. Kami merupakan Perusahaan Penyedia Jasa Keuangan yang berbasis di Jakarta Selatan. Pada saat pandemi, kami tetap memberikan webinar keuangan gratis kepada komunitas UMKM dan UKM agar mereka tetap bertahan dan bertumbuh. Mereka mengatakan bahwa webinar bisnis yang kami berikan sangat membantu mereka dalam mengelola keuangan ketika pandemi. Saat ini, kami sudah mulai mengadakan pertemuan dan pelatihan offline dengan tetap melaksanakan prokes. Apa perusahaan kamu ingin melaksanakan training? Jika kamu tertarik bersinergi dengan kami, kamu dapat membuka alamat website indomaju.com untuk informasi lebih lanjut. Terima kasih.”
– Contoh Elevator Pitch 2
“Selamat pagi, nama saya Robet. Saya sudah limat tahun mengembangkan karier sebagai Business Development di sebuah lembaga pelatihan di Yogya. Selama lima tahun tersebut, saya berhasil mendapat klien dari beberapa instansi pemerintah dan perusahaan ternama di Yogya. Saat ini, saya tertarik untuk fokus mengembangkan lembaga pelatihan UMKM dan saya lihat kamu profesional di bidang tersebut. Apakah kamu memiliki waktu untuk berdiskusi dengan saya? Kamu dapat mengubungi saya di nomor yang sudah tertera di kartu nama saya. Terima kasih.”