Selain menjadi sebuah keharusan, menyeimbangkan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan di kantor adalah keinginan semua karyawan di tahun 2021. Meski pekerjaan tidak boleh diabaikan karena kamu memperoleh penghasilan sehari-hari dari situ, namun membahagiakan diri juga amatlah penting demi kesehatan tubuh yang lebih baik. Maka dari itu kini, para “aktivis” pekerja yang mengagungkan work-life balance mengatakan akan lebih baik apabila semua karyawan bisa bekerja selama 8 jam sehari atau 40 jam per minggu. Namun hal tersebut tentunya tidak selalu dapat dilakukan apalagi saat pekerjaan tidak tuntak. Maka sebagian orang akan memerlukan waktu lembur yang sebenarnya tidak baik jika dilakukan terus-menerus. Jika sudah begini, maka tidak heran apabila pekerjaan menjadi salah satu faktor yang akan memengaruhi kesehatan. Dilansir dari Healthline.com, berikut adalah 10 tanda bahwa pekerjaan di kantor sudah menguasai dan mengendalikan hidup kamu sepenuhnya.
10 Tanda pekerjaan di kantor sudah menguasai hidup kamu sepenuhnya
1. Produktivitas terhenti
Jika kamu telah meningkatkan jam kerja tanpa mendapatkan hasil yang signifikan, maka hal tersebut bisa jadi tanda atas menurunnya tingkat produktivitas kamu. Sebuah makalah penelitian dari Stanford University bahkan menemukan bahwa orang yang bekerja hingga 70 jam per minggu tidak benar-benar menghabiskan waktu untuk bekerja dan produktif, dibandingkan rekan-rekannya yang hanya bekerja selama 40-56 jam per minggu.
2. Motivasi yang rendah
Ketika jam weker kamu berdering di pagi hari, kamu telah merasakan betapa beratnya masuk kerja hari itu. Pikiran kamu mengeluarkan semua hal-hal yang membuat kamu tidak termotivasi, terutama dari pekerjaan yang kamu lakukan. Baik itu dari daftar pekerjaan yang menumpuk, yang dikejar oleh deadline, atapun orang-orang yang harus kamu atur untuk menyelesaikan target penjualan yang masih jauh dari harapan. Bila hal ini terjadi, cobalah melihat tujuan kamu kembali bekerja agar pekerjaan di kantor tidak menguasai hidup kamu sepenuhnya.
3. Tidak cukup tidur
Jika merasa kurang tidur setiap hari, bisa jadi itu merupakan pertanda bahwa pekerjaan sudah berhasil menguasai dan mengendalikan hidup kamu. Catat, tidur yang buruk tidak hanya membuat kamu marah, namun juga menurunkan produktivitas serta meningkatkan risiko mengalami kondisi kronis seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Laporan dari The Atlantic bahkan melaporkan keseimbangan kerja dan istirahat yang sempurna adalah 52 menit bekerja, dan 17 menit untuk beristirahat. Waktu istirahat tersebut dapat kamu manfaatkan untuk berjalan di luar, berbicara dengan rekan sekantor, atau melakukan peregangan ringan.
Baca juga: 10 Kriteria Lingkungan Kerja Yang Baik untuk Kesehatan Mental
4. Merasakan Depresi
Bekerja terlalu banyak nyatanya juga dapat mempengaruhi kesehatan mental kamu. Sebuah studi menemukan, karyawan yang bekerja selama 11 jam per hari lebih mungkin untuk mengalami depresi dibandingkan mereka yang hanya bekerja selama 7 atau 8 jam. Saat depresi terjadi, kamu sangat dianjurkan untuk segera melakukan berbagai macam kegiatan di luar kantor upaya guna mengimbangi kesehatan mental. Kamu dapat mencoba aktivitas seperti bermeditasi, melalukan yoga, atau berkonsultasi dengan para psikiater atau dokter kejiwaan.
5. Kamu terlalu banyak mengeluh
Hal selanjutnya yang mungkin terjadi adalah kamu menjadi terlalu banyak mengeluh. Hal ini bisa terjadi akibat kamu terlalu ringan atau tidak merasa tertantang dengan pekerjaan yang kamu lakukan. Atau mungkin juga, pekerjaan yang kamu lakukan terlalu berat sehingga kamu tidak mengetahui cara cepat untuk menyelesaikannya dan tidak menguasai skill yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Sehingga jika sudah begini, kamu perlu waspada karena pekerjaan ini akan membawa dampak buruk bagi kesehatan kamu.
6. Kesulitan mengendalikan amarah
Terkadang saat tidak betah di kantor membuat sebagian besar orang menjadi kesulitan untuk mengendalikan marah. Bukan menjadi rahasia lagi jika stres dapat membuat seseorang menjadi lebih mudah marah – marah. Bahkan sebuah penelitian pada tahun 2013 lalu menemukan jika tingkat stres yang ringanpun sudah bisa merusak kemampuan di dalam mengendalikan emosi. Stres ringan sendiri juga biasanya dapat ditemui di dalam kehidupan sehari – hari bisa merusak kemampuan kognitif di dalam mengenalikan rasa kecemasan dan rasa takut.
7. Punggung dan leher sering terasa sakit
Sebuah studi dalam jurnal Occupational & Environmental Medicine menemukan bahwa semakin banyak orang bekerja, semakin besar pula risiko mereka menderita sakit punggung. Bagi wanita, rasa sakit tersebut cenderung muncul di leher. Sedangkan untuk pria, rasa sakit umumnya muncul di bagian bawah punggung. Keluhan tersebut adalah tanda umum stres yang disebabkan oleh ketegangan otot. Jangan tinggal diam jika kamu sempat merasakan beberapa keluhan di atas. Segera cari solusi terbaik agar pekerjaan di kantor tak menguasai dan mengendalikan hidup kamu sepenuhnya.
Baca juga: 12 Tips Pola Makan Sehat untuk Pekerja Kantoran
8. Kamu tidak bahagia
Ini adalah tanda bahwa kamu sudah tidak bisa lagi menikmati pekerjaan yang kamu lakukan. Pekerjaan kamu tidak bisa memberikan kebahagiaan kepada kamu melalui tantangan, gairah untuk menyelesaikan pekerjaan kamu. Ini sangat mudah dirasakan tentunya. Di sini kamu harus tahu bahwa, pekerjaanlah yang membuat kamu tidak bahagia. Bukannya lingkungan dan orang-orang di sekeliling kamu. Bisa saja kamu suka dan bahagia dengan melakukan pekerjaan kamu, tetapi lingkungan dan budaya pekerjaanlah yang membuat kamu tidak bisa bahagia.
9. Tidak ada kemajuan pada pekerjaan dan diri sendiri
Meskipun kamu diberi pelatihan yang sangat akan membantu kamu dalam penyelesaian pekerjaan yang kamu miliki. Selalu ada saja hal dan situasi yang membuat kamu tidak bisa menyelesaikan pekerjaan kamu dengan benar dan tepat waktu. Selain itu kamu juga tidak menunjukkan adanya perkembangan dalam diri kamu. Baik secara skill dalam bekerja, kedewasaan kamu dalam menghadapi masalah. Baik di pekerjaan dan di lingkungan tempat tinggal kamu. Bukannya kualitas diri kamu yang meningkat tetapi kamu malah berkubang di emosi yang membuat kamu semakin tidak berdaya.
10. Melakukan hanya untuk uang
Uang bukanlah satu-satunya sumber motivasi seseorang yang berada pada pekerjaan yang tepat. Mereka yang berada pada pekerjaan yang tepat, tidak mempedulikan tentang uang. Bukan berarti mereka tidak butuh uang. Mereka tetap butuh uang. Mereka memiliki motivasi intrinsik yang membuat mereka menjadi yang terbaik di bidang pekerjaan mereka. Bila tujuan kamu hanya untuk mendapatkan penghasilan di pekerjaan sekarang tanpa memiliki motivasi intrinsik, maka kamu wajib waspada terhadap diri kamu. Karena bisa jadi kamu akan menghabiskan waktu kamu di pekerjaan sekarang tanpa bisa memikirkan hal lain diluar pekerjaan yang kamu geluti.