Lingkungan kerja yang baik menjadi idaman setiap karyawan. Dengan lingkungan kerja yang baik, karyawan menjadi lebih nyaman dan betah dalam bekerja. Karyawan juga akan merasa bersemangat dan penuh ide jika bekerja di lingkungan kerja yang baik dan mendukung. Nah apakah lingkungan kerja kamu sudah termasuk yang baik dan sehat? Bagaimana cara mengetahuinya? Berikut ini akan kami jelaskan 10 kriteria lingkungan kerja yang baik untuk kesehatan mental. Selamat mencoba!
10 Kriteria lingkungan kerja yang baik untuk kesehatan mental
1. Punya manajemen yang baik
Satu hal yang menjadi tolok ukur atau kriteria lingkungan kerja yang baik adalah manajemen. Manajemen menjadi penentu utama apakah karyawan betah bekerja di satu perusahaan atau tidak. Jika manajemen sebuah perusahaan tidak baik, hal tersebut akan menghasilkan turnover rate yang tinggi. Karyawan tidak akan betah berlama-lama tinggal di sebuah perusahaan dengan manajemen yang tidak baik dan tidak mendukung. Tapi, jika manajemen sebuah perusahaan termasuk yang baik dan suportif (mendukung), hal tersebut akan memberi dampak positif bagi karyawan. Manajemen yang baik adalah manajemen yang mampu mengendalikan konflik kerja antar karyawan.
2. Dukungan positif antar rekan kerja
Di samping manajemen yang baik, hubungan yang suportif antar karyawan menjadi kriteria apakah sebuah lingkungan kerja tergolong baik dalam mendukung kesehatan mental. Setidaknya, lingkungan kerja yang baik bisa mengakomodasi komunikasi dan hubungan pertemanan yang baik antar karyawannya. Kamu sebagai karyawan atau pun pimpinan bisa mengobrol santai dengan karyawan atau pimpinan lainnya. Jika tidak ada komunikasi yang akrab di antara karyawan selain masalah bisnis, bisa dikatakan lingkungan kerja tersebut tidak sehat.
3. Ada jobdesk dan kewajiban yang jelas
Pernahkah kamu bekerja di suatu perusahaan namun kamu sendiri tidak tau apa yang harus kamu lakukan? Kamu hanya mengikuti perintah atasan tanpa adanya jobdesk yang jelas? Jika kamu pernah mengalaminya, itu adalah salah satu ciri jika kamu berada di tempat atau lingkungan kerja yang tidak baik. Saat kamu melihat poster lowongan pekerjaan di internet, sebenarnya ada beberapa tugas dan tanggung jawab yang bisa kamu lihat ketika kamu lamar. Nah, jika dirasa pekerjaan tersebut malah menyimpang maka jangankan bicara tentang kontribusi, pekerjaan rutin yang kamu kerjakan saja tidak begitu jelas deskripsinya. Ini jadi membuat dirimu bingung dan pada akhirnya kamu bekerja tergantung moodmu saja.
Baca juga: 10 Tips Memilih Lokasi Co-working Space di Jakarta
4. Bersih dan nyaman
Apakah kamu merasa betah dan nyaman dengan ruang kerja yang saat ini ditempati? Di mana ruangan tersebut bersih dan nyaman? Jika jawaban dari semua pertanyaan tersebut adalah ya, maka lingkungan kerja kamu saat ini tergolong baik. Jika sebaliknya, maka lingkungan kerja yang kamu tempati adalah buruk. Idealnya, lingkungan kerja yang baik adalah lingkungan yang dibersihkan setiap hari. Ada seseorang yang memastikan kamu bisa bekerja dengan nyaman di ruang tersebut. Tidak ada sampah, tidak ada debu, dan tidak ada serangga di dekat area kerja kamu. Jika lingkungan kerja kamu kumuh, kotor, dan berantakan, maka hal tersebut tidak baik bagi produktivitas dan kesehatan mental kamu karena bisa memicu alergi maupun penyakit.
5. Punya dekorasi kantor yang menarik
Di era informasi ini, tidak zaman lagi kantor hanya berbentuk kubikel-kubikel yang kaku. Beberapa perusahaan IT seperti Tokopedia, Bukalapak, dan Google bahkan memiliki ruangan bermain bagi para karyawannya, juga dekorasi ruangan yang membuat para karyawan merasa senang saat sedang berada di kantor. Dengan begitu, ketika jenuh melanda, para karyawan sejenak dapat menyegarkan pikiran langsung di kantor. Hal ini dikarenakan paling tidak setelah bekerja 2 jam, otak memerlukan asupan udara segar atau relaksasi sejenak untuk dapat berkonsentrasi kembali. Jika tidak, yang ada produktivitas malah menurun.
6. Bersuhu tidak lebih rendah dari 16 derajat celsius
Meskipun hawa di luar kantor begitu terik dan panas, namun tetaplah tidak bijak untuk menyetel pendingin ruangan hingga bersuhu di bawah 16 derajat Celcius. Pasalnya, suhu yang terlalu dingin dapat membuat konsentrasi kamu menurun saat bekerja sehingga produktivitas pun ikut menurun. Hal ini penting bagi lingkungan kerja yang mengharuskan pekerjanya duduk manis seharian. Namun, suhu ruangan juga harus disesuaikan tergantung dengan tipe tempat kerja kamu.
7. Ruangan tidak terlalu terang dan terlalu gelap
Lingkungan kerja yang baik dan sehat harus memiliki kadar cahaya yang sesuai. Bagi sebagian besar orang, bekerja dengan cahaya sangat terang dapat memberikan semangat bekerja, sementara sebagian lainnya terganggu dengan hal ini, dan begitu pula perbedaan opini dengan cahaya yang terlalu gelap. Nah, intensitas cahaya yang dikatakan baik dalam suatu lingkungan kerja adalah tidak terlalu gelap dan tidak terlalu terang. Pasalnya, cahaya yang terlalu gelap dapat membuat mengantuk, sementara cahaya yang terlalu terang dapat melelahkan mata. Namun, cahaya yang sedang justru dapat mendorong munculnya ide, produktivitas, dan suasana hati yang baik.
Baca juga: Sewa Kantor di Jakarta: Shared Office atau Private Office?
8. Memiliki akses air bersih
Hal penting lain yang tidak boleh terlewat dari lingkungan kerja yang baik adalah akses air bersih. Entah itu untuk toilet ataupun konsumsi minum sehari-hari, kebutuhan air bersih di lingkungan kerja adalah hal mutlak yang tidak bisa ditawar. Jika lingkungan kerja kamu tidak memiliki akses air bersih untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari, hal tersebut bisa memicu penyakit yang bisa menurunkan produktivitas. Begitu juga jika tidak ada air bersih di toilet. Virus, kuman, dan bakteri akan berkembang bebas di air kotor. Masihkah kamu mau bekerja di lingkungan kerja seperti ini?
9. Ada personal space
Lingkungan kerja yang baik adalah lingkungan kerja yang menyediakan personal space. Karyawan akan merasa lebih penuh ide dan motivasi jika berada di ruang kerja yang memiliki personal space. Meski kantor kamu tidak terlalu luas dan hanya memiliki sedikit space, namun hal tersebut bisa diakali dengan memberi sekat dan pembatas antar ruang kerja satu dan yang lain. Menempatkan terlalu banyak karyawan dalam satu ruang hanya akan memengaruhi personal space dan produktivitas kerja. Mengingat, tidak semua orang bisa dengan nyaman bekerja dalam satu ruangan penuh orang. Ada yang lebih memilih untuk bekerja di satu personal space sendiri agar produktivitas tetap terjaga.
10. Memiliki tempat istirahat
Kriteria lingkungan kerja yang terakhir adalah sebuah kantor haruslah memiliki tempat beristirahat bagi karyawannya guna menjernihkan suasana hati dan pikiran. Tidak semua orang sanggup bekerja non-setop selama 8 jam, tanpa beristirahat. Tempat istirahat bisa menjadi sebuah tempat untuk memulihkan kebuntuan otak dalam bekerja. Sehinggal hal ini sangat berpengaruh bagi kesehatan mental para pekerja.