Bisakah tempat kerja kamu menyebabkan masalah kesehatan? Jawabannya tentu bisa! Menurut laporan American Cancer Society, tempat kerja kamu bisa saja menyebabkan masalah kesehatan, seperti jantung hingga ancaman resiko kanker. Mengapa begitu? Hal ini umumnya disebabkan pola makan yang tidak sehat hingga paparan terhadap jenis radiasi yang terlalu banyak dan mengganggu ritme pola hidup sehat kamu. Lantas jenis pekerjaan apa saja yang resiko terkena kanker? Berikut ini adalah daftar 10 pekerjaan yang rentang tingkatkan resiko kanker. Semoga membantu kamu mengetahui profesi apa saja yang rentan menyebabkan kanker!
10 Pekerjaan yang rentan tingkatkan resiko kanker
1. Pramugari dan pilot
Dilansir dari American Cancer Society, berdasarkan riset yang ditemukan di sekolah kesehatan Harvard T.H. Chan, kru penerbangan (pramugari dan pilot) memiliki risiko mengidap kanker yang tinggi. Jenis kankernya yang paling mungkin adalah kanker kulit melanoma dan non-melanoma. Sedangkan untuk perempuan, kanker payudara menjadi jenis kanker yang paling berisiko. Hal ini diakibatkan karena selama penerbangan dapat meningkatkan paparan zat karsinogen tertentu. Selain kru kabin, pilot pesawat terbang juga berisiko terserang penyakit ini. Penyebabnya adalah radiasi UVA yang masuk melalui jendela. Radiasi UV ini juga bisa meningkat berdasarkan kondisi cuaca, seperti terbang diatas awan lebat.
2. Petani
Petani dan anggota keluarga mereka didiagnosis menderita kanker tertentu dengan tingkat lebih tinggi dibandingkan dengan orang-orang di profesi lain. Para peneliti percaya hal ini mungkin karena peningkatan paparan pestisida. Sebuah studi 2011 yang dilakukan di Lowa dan North Carolina menemukan bahwa tingkat kanker prostat lebih tinggi di antara petani daripada penduduk lain di negara-negara tersebut. Pada kenyataannya, petani dan mereka yang terpapar pestisida 20% lebih mungkin melaporkan memiliki kanker prostat.
3. Pekerja shift malam
Radiasi dan bahan kimia beracun bukan satu-satunya hal yang dapat menyebabkan kanker. Percaya atau tidak, hal ini juga bisa disebabkan apabila kamu bekerja terlalu lama di bawah cahaya terang sepanjang malam. Fakta ini ditemukan dalam sebuah penelitian dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang melaporkan bahwa sel membutuhkan isyarat cahaya, seperti tombol reset untuk jam. Ketika kehilangan isyarat tersebut, artinya kamu kehilangan ritme normal di setiap sel dalam tubuh. Jika begitu, protein pemicu kanker yang disebut c-Myc terakumulasi dalam sel, akan memacu pertumbuhan dan perkembangan tumor.
Baca juga: 10 Keuntungan Memilih Virtual Office, Solusi Selama Pandemi COVID-19
4. Pemadam kebakaran
Tidak mengherankan jika petugas pemadam kebakaran bekerja dalam kondisi berbahaya dan berpotensi untuk kehilangan nyawa. Tetapi petugas pemadam kebakaran dapat mengalami efek kesehatan yang merugikan jika melepaskan pakaian mereka karena asap yang mereka hirup. Institut Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (NIOSH) mempelajari risiko kanker di kalangan petugas pemadam kebakaran. Mereka menyimpulkan bahwa petugas pemadam kebakaran menghadapi peningkatan 9% dalam diagnosis kanker dan peningkatan 14% dalam kematian terkait kanker dibandingkan dengan populasi umum.
5. Tukang las
Tukang las biasanya harus melakukan pemanasan logam hingga suhu yang sangat tinggi. Padahal, menurut International Agency for Research on Cancer, paparan asap pengelasan, serta paparan radiasi dan asbes adalah penyebab kanker. Racun ini berpotensi menyebabkan kanker paru-paru, kanker ginjal, dan melanoma mata, serta masalah kesehatan lainnya.
6. Pekerja tambang
Penambangan adalah bisnis yang berbahaya. Dengan berbagai risiko yang mengintai di bawah tanah, ternyata pekerja tambang juga berisiko terkena kanker. Hal ini karena debu penambangan batu bara dapat meningkatkan risiko pekerja terhadap kanker paru-paru dan lambung. Sementara itu, penambang lain yang bersentuhan dengan asbes, uranium, dan radon juga berisiko terkena kanker. Masalah besar lainnya adalah pembuangan diesel dari peralatan pengeboran yang dapat menumpuk di poros.
7. Pekerja di pabrik karet, plastik dan alumunium
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), bekerja di pabrik yang memproduksi ban, sarung tangan karet, dan karet gelang tampaknya berisiko tinggi terkena kanker kandung kemih, perut, darah, limfatik, dan jenis kanker lainnya. Hal ini dikarenakan paparan dari zat karsinogen seperti benzene, asbes dan formaldehida. Sementara, pekerja di pabrik plastik juga berisiko lebih tinggi untuk berbagai jenis kanker, termasuk kanker hati, ginjal, darah, paru-paru, dan laring. Kondisi ini bisa terjadi akibat paparan kadmium, vinil klorida, trikloretilen, arsenik, dan banyak karsinogen lainnya.
Baca juga: Strategi Memulai Bisnis Yang Legal Melalui Virtual Office
8. Pekerja laboratorium
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Cancer Research menemukan bahwa wanita dengan riwayat kanker payudara pada keluarganya dua kali lipat berisiko terkena kanker ketika bekerja di laboratorium. Sementara itu, risiko kanker bisa melonjak sampai 40 persen jika para wanita bekerja dengan pelarut organik seperti benzene, sebelum melahirkan bayi pertama mereka.
9. Penata rambut
Kandungan amina aromatik pada beberapa pewarna rambut dapat meningkatkan risiko kanker kandung kemih pada orang yang bekerja sebagai penata rambut. Bahan kimia yang seharusnya dihilangkan dari pewarna rambut setelah tahun 1970-an ini baru-baru ini ditemukan oleh sebuah penelitian, terdapat dalam aliran darah para penata rambut. Untuk meminimalkan risiko kanker, penata rambut harus mengenakan sarung tangan setiap kali menggunakan produk kimia dan bekerja di area yang berventilasi baik.
10. Manikur dan pedikur
Berbagai penelitian dan laporan telah menunjukkan risiko bekerja di industri perawatan kecantikan. Limfoma dan mieloma adalah jenis kanker yang paling umum dilaporkan, yang disebabkan karena terlalu banyak bahan kimia yang digunakan untuk mengecat, membersihkan, dan mengeraskan kuku. Formalin dan titanium dioksida yang digunakan dalam cat kuku dan bubuk saat dihirup juga dapat menurunkan kekebalan kamu.
It surely does take quite some time to find fantastic information like this. Thanks so much.