Kegiatan jual-beli pada zaman sekarang sudah berubah sejak kehadiran e-commerce. Menurut data dari Kominfo, tercatat bahwa pertumbuhan e-commerce di Indonesia kini telah mencapai angka 78%. Itu artinya ada banyak sekali bisnis online yang dibuka sehingga konsumen bisa berbelanja tanpa perlu langsung datang ke toko konvensional dan bertatapan muka dengan penjual. Lantas, apakah pesatnya perkembangan toko-toko online akan mengakibatkan toko fisik ditutup? Tentu saja tidak, pasalnya aspek perekonomian dilakukan baik secara online maupun offline. Namun secara konsisten, jumlah e-commerce memang akan bertambah apalagi semenjak handphone pintar semakin mudah dibeli. Lantas langkah apa yang kira-kira tepat bagi seorang pengusaha untuk mengembangkan usahanya? Apakah perlu pindah ke ranah offline atau tetap dengan strategi pemasaran secara online? Berikut ini adalah perbandingan jika kamu ingin buka toko offline atau toko online, mana yang lebih baik ya kira-kira?
Buka Toko Offline atau Buka Toko Online, mana yang lebih baik?
Toko Offline
1. Modal lebih besar
Dengan berbagai kebutuhan yang telah disebutkan, tentu saja buka toko offline membutuhkan modal yang cukup besar. Mulai dari menyediakan produk secara fisik, tempat, biaya perawatan tempat, perekrutan karyawan serta karyawan itu sendiri. Pastikan kamu mempunyai modal yang cukup untuk memenuhi beberapa hal tersebut sebelum memutuskan membuka toko offline.
2. Jangkauan pasar terbatas
Toko offline tidak dinamis dan biasanya hanya berada di satu tempat. Karena bangunan toko sifatnya menetap, kamu hanya dapat menjangkau orang-orang yang berada di sekitar lokasi toko kamu. Konsumen yang datang ke toko juga hanya bisa pada saat jam operasional saja. Hal ini bisa menekan angka penjualan jika pemilik toko tidak memiliki strategi khusus untuk menguasai area konsumennya. Pemilik toko juga sebaiknya memilih lokasi yang strategis agar dapat dijangkau oleh lebih banyak konsumen.
3. Memerlukan visual untuk menarik perhatian pelanggan
Karena basis toko offline adalah area nyata, maka dibutuhkan tempat untuk menampung segala produk yang dipasarkan. Selain menyediakan tempat, tentu saja dibutuhkan perawatan lain agar bangunan yang digunakan bisa bertahan untuk waktu yang cukup lama. Pemilik toko juga harus memerhatikan tatanan barang yang dijual secara visual untuk menarik perhatian pelanggan. Jadi, meski kini zaman sudah modern, masih banyak konsumen yang lebih senang berbelanja di toko konvensional. Oleh sebab itu, kamu tidak perlu takut kekurangan konsumen, asalkan kamu pandai memasarkan bisnis kamu dan menawarkan produk yang benar-benar berkualitas.
4. Memerlukan karyawan yang lebih banyak
Banyaknya aktivitas dan tugas yang harus dikerjakan untuk memajukan toko, dibutuhkan karyawan yang lebih banyak pula. Sebagai pemilik toko, harus meluangkan waktu dan biaya untuk melakukan perekrutan. Meskipun hanya toko kecil, sebaiknya perekrutan dilakukan secara serius agar mendapatkan SDM yang handal dan mau bekerja sama untuk mengembangkan bisnis tersebut.

Buka Toko Offline atau Toko Online, Mana yang Lebih Baik?
5. Produk terbatas dan sulit melakukan pencarian barang
Karena keterbatasan tempat dan pembatasan stok untuk mengurangi kerugian, biasanya produk yang tersedia di toko offline terbatas. Apabila konsumen tidak mendapatkan produk yang diinginkan, maka akan sulit mencari barang yang sama ataupun penggantinya secara langsung. Konsumen harus mencari ke cabang yang lainnya atau berpindah ke toko yang berbeda.
Baca juga: 10 Alasan Penting Kenapa Kamu Butuh Memiliki Mentor Bisnis
6. Bisa berinteraksi langsung dengan produk/konsumen
Bisnis offline mempunyai toko fisik di mana para konsumen bisa langsung melihat produk yang ditawarkan. Konsumen bisa memilih sendiri model yang diinginkan, mencoba dengan ukuran yang sesuai serta mengetahui kualitas bahan yang digunakan. Dengan berbelanja langsung di toko, konsumen akan mendapatkan produk yang sesuai dengan warna yang diinginkan.
7. Pelayanan konsumen lebih mudah
Dengan adanya toko fisik, pelayanan kepada konsumen bisa dilakukan dengan mudah. Tuntutan konsumen pun tidak akan berlarut-larut karena bisa diselesaikan secara langsung. Pemilik toko dapat langsung memberikan contoh produk, menjawab pertanyaan konsumen, menanggapi komplain, dan tidak perlu repot melakukan pengiriman karena konsumen akan langsung mengambilnya setelah membayar.
8. Sistem pembayaran lebih aman
Konsumen yang berkunjung di toko offline biasanya akan membayar barang belanjaannya secara cash atau debit. Sistem pembayaran langsung ini membuat transaksi di toko offline lebih aman. Uang untuk membayar langsung bisa dilihat dan dihitung oleh pemilik toko. Selain itu tidak perlu khawatir adanya kegagalan pembayaran serta penipuan.

Buka Toko Offline atau Toko Online, Mana yang Lebih Baik?
9. Tidak repot melakukan pengiriman
Karena produk yang telah dipilih diserahkan kepada konsumen langsung setelah membayar, pemilik toko tidak perlu repot melakukan pengiriman. Konsumen pun tidak perlu cemas kapan barang yang telah dipesan tiba dan tidak perlu memikirkan ongkos kirim yang biasanya lebih besar dibandingkan biaya transportasi menuju toko.
10. Persaingan tidak terlalu banyak
Walaupun bisnis online kini sedang menjamur, toko offline tetap mempunyai pelanggan setianya sendiri. Karena itu biasanya toko offline bersaing dengan toko offline lainnya juga yang jumlahnya tidak terlalu banyak.
Baca juga: 10 Tips Membangun Bisnis Rumahan untuk Karyawan
Toko Online
1. Persaingan ketat
Meski kelihatannya mudah, prosedur pembuatan akun toko online serta jangkauan yang sangat luas membuat persaingan pada bisnis online juga cukup ketat. Pemilik toko online tidak hanya bersaing dengan pedagang lokal, tetapi juga internasional.
2. Kredibilitas diragukan
Belum lagi proses dalam melayani konsumen juga cenderung ribet karena proses komunikasi dan transaksi dilakukan secara online. Salah satu yang membuat kepercayaan terhadap toko online rendah adalah karena barang yang dibeli tidak bisa dicoba terlebih dahulu oleh konsumen. Oleh karena itu, pemilik toko harus memastikan seluruh barang yang dijual sudah berkualitas baik ketika dikirim. Apabila ada produk yang tidak sesuai, pemilik toko harus bertanggung jawab untuk menggantinya.

Buka Toko Offline atau Toko Online, Mana yang Lebih Baik?
3. Konektivitas internet
Transaksi pada bisnis online berjalan sangat cepat. Konektivitas internet yang buruk walau dalam jangka waktu yang pendek pun bisa berdampak besar. Pemilik toko online bisa rugi hingga jutaan rupiah karena konsumen bisa dengan mudah beralih mencari penjual lain yang mampu melayani lebih cepat.
4. Mudah dijalankan
Dengan berkembangnya dunia internet, saat ini sangat mudah untuk membuka toko online. Tinggal membuat akun online shop gratis di jejaring sosial atau berbagai marketplace, kamu bisa langsung menjalankan toko online untuk bisnis kamu. Siapa saja berkesempatan berjualan online, baik remaja, ibu rumah tangga, bahkan kini banyak anak kecil yang sudah memulai bisnis di dunia maya.
5. Jangkauan pasar lebih luas
Jangkauan dunia internet yang sangat luas tentu saja berpengaruh dengan bisnis online. Jarak antara pemilik toko dan konsumen tidak menjadi penghalang keduanya untuk melakukan transaksi jual beli. Jika ingin lebih profesional, buatlah website toko online atau situs jual-beli sendiri untuk memperluas jangkauan konsumen. Dengan begitu, bisnis kamu bisa diakses oleh konsumen kapan saja dan kamu berpeluang untuk mendapatkan konsumen dari mana saja.
Baca juga: Tips Memenangkan Strategi Red Ocean Agar Menghasilkan Cuan Besar
6. Modal yang diperlukan tidak terlalu besar
Toko online bisa dibentuk hanya dengan bermodalkan ponsel dan kuota internet. Kini ada sistem reseller dan dropship yang akan memudahkan untuk memulai bisnis walaupun tanpa modal. Sistem reseller memudahkan orang yang ingin menjual sesuatu namun belum mampu memproduksi sendiri. Pelaku reseller akan menyetok barang seperti toko-toko pada umumnya. Namun stok barang untuk reseller online lebih sedikit dan hanya dijadikan sebagai contoh. Jika beruntung mendapatkan agen yang berada dalam satu daerah, pemilik toko online tidak perlu menyetok sama sekali. Cukup mengambil produk ketika ada konsumen yang telah memesan saja.

Buka Toko Offline atau Toko Online, Mana yang Lebih Baik?
7. Tidak memerlukan tempat
Karena sifatnya online, kamu bisa mengelola usaha dari rumah dan tidak perlu ada toko fisik. Akun media sosial dan toko di berbagai marketplace yang telah dibuat merupakan wadah untuk melakukan proses jual-beli. Toko-toko ini dapat dikontrol dari mana saja. Baik ketika dalam perjalanan maupun sedang berada di rumah.
8. Memerlukan karyawan yang lebih sedikit
Karena sistem yang lebih simpel, pemilik toko online tidak perlu meluangkan banyak waktu dan biaya untuk merekrut karyawan. Penyetokan dan pengiriman barang biasanya dapat dilakukan oleh satu atau dua orang saja. Namun, jika bisnis online berkembang dengan sangat pesat dan mendapatkan pesanan yang signifikan, kamu bisa mempertimbangkan untuk mempekerjaan beberapa karyawan untuk mempermudah pekerjaan dan juga tempat yang sesuai legalitas untuk karyawan bekerja.
9. Waktu jualan dan bekerja yang fleksibel
Aktivitas di dunia maya berjalan selama 24 jam dalam sehari, begitu dengan toko online. Karena tidak ada batasan jam, maka pemilik toko online tetap bisa melakukan aktivitas jual beli bahkan saat dini hari.
10. Produk yang dijual bervariasi
Ini yang menjadi alasan mengapa banyak konsumen berbondong-bondong belanja secara online. Barang yang disediakan bervariasi. Hal ini juga berlaku pada pemilik toko. Banyak yang lebih memilih berjualan secara online karena bisa menyediakan barang apa saja dan dari agen mana saja selama itu diminati oleh konsumen.

Buka Toko Offline atau Toko Online, Mana yang Lebih Baik?