Pandemi COVID-19 memang telah membuat banyak sekali perubahan pada dinamika kehidupan manusia, khususnya pada aktivitas perdagangan ekonomi. Pada April 2020 lalu, Kemenaker mengeluarkan pernyataan bahwa berdasarkan laporan yang masuk hingga saat itu, jumlah orang yang diberhentikan kerja mencapai lebih kurang 1.500.156 orang. Meskipun masih banyak juga yang masih beruntung dan dipekerjakan oleh perusahaannya, beberapa mengalami demotivasi hingga menurunnya produktivitas kerja.
Sebagai sebuah entitas bisnis, tentu saja hal tersebut tidak bisa dibiarkan begitu lama, apalagi sampai mempengaruhi operasional perusahaan. Ada hal yang perlu dilakukan agar demotivasi tidak terus terjadi. Namun mengapa hal tersebut bisa terjadi? Biasanya akibat kurangnya apresiasi dari manajemen ke karyawan atau kurangnya pengarahan terhadap jenjang karir. Lantas bagaimana cara mengatasinya? Berikut ini akan kami berikan 10 cara menjaga motivasi kerja dan produktivitas karyawan di masa pandemi COVID-19. Selamat membaca!
10 Cara menjaga motivasi kerja dan produktivitas karyawan
1. Buat meeting virtual secara reguler
Bila perusahaan kamu menetapkan peraturan working from home (WFH), maka akan semakin sulit untuk melihat kondisi karyawan secara langsung. Apabila kamu seorang HR, leader, maupun manajer pasti akan mengalami kendala dalam mengontrol semangat anggotanya karena tidak bisa berinteraksi langsung. Oleh karena itu, arahkan tiap leader dan manajer untuk memiliki jadwal meeting virtual secara reguler yang isinya bukan membicarakan pekerjaan, tetapi juga sebagai sarana silaturahmi. Tanyakan kabar mereka dan keluarga, berbicara mengenai hobby, atau merancang rencana yang bisa dilakukan oleh tim dari kediaman masing-masing.
2. Pendekatan lebih kepada aspek psikologis
Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pendekatan terhadap aspek psikologis anggotanya. Mungkin ada banyak karyawan di perusahaan kamu yang notabene adalah seorang perantau dan tinggal sendiri di Ibu Kota. Di saat mereka tinggal sendiri dan penuh kekhawatiran, tentunya akan ada sedikit memengaruhi kondisi psikis mereka saat hidup dan bekerja. Oleh karena itu kami menyarankan agar setiap jajaran tertinggi untuk lebih mendengarkan masalah yang dihadapi mereka dan buatlah tujuan atau goal baru dari masing-masing diri karyawan.
3. Tidak melulu tugas, berikan juga rewarding challenge
Jangan paksakan karyawan kamu untuk menyelesaikan semua tugasnya di hari itu. Sediakan waktu 15-30 menit, undang karyawan yang telah dibagi dalam beberapa tim ke akun Zoom atau Skype dan lakukan challenge berhadiah. Hal ini bisa menjadi pilihan kamu dalam hal meregangkan stress bersama-sama.
Baca juga: Menjadi Lebih Efisien di Kantor dengan Menerapkan 10 Kebiasaan Ini
4. Berikan lebih untuk mereka yang mampu berkontribusi besar untuk perusahaan
Dalam situasi normal, banyak sekali ide yang bisa dikembangkan juga dicoba agar perusahaan mampu mempertahankan karyawan terbaiknya. Menaikkan upah, memberikan insentif besar, bonus tahunan, benefit yang bermanfaat untuk keluarga, merupakan beberapa hal yang bisa dilakukan agar dapat meyakinkan karyawan bahwa bekerja di tempat kamu adalah hal yang terbaik. Tapi, bagaimana kalau kita ubah sedikit perspektifnya menjadi, “bekerja dengan Anda adalah hal yang terbaik bagi top employees Anda?”
5. Perhatian lebih pada perkembangan karyawan
Investasikan perhatian yang luar biasa kepada perkembangan potensi karyawan-karyawan. Khususnya karyawan yang memperlihatkan potensi besar untuk berkembang dan berkontribusi kepada goal perusahaan. Pastikan perusahaan memiliki program training maupun Q&A rutin untuk memberikan pengarahan terhadap pengembangan kemampuan karyawan. Ingatlah bahwa perkembangan sebuah organisasi tidak pernah terlepas dari perkembangan sumber daya manusianya.
6. Monitor pekerjaan secara disiplin namun tanpa tekanan
Issue lainnya adalah bagaimana cara HR dan pada pemimpin dapat mengontrol produktivitas kerja karyawan di tengah masa pandemi, atau kondisi working from home? Di satu sisi tentu kita ingin karyawan yang sudah kita pertahankan mampu untuk memberikan performa yang baik untuk tetap dapat men-support perusahaan. Di sisi lain, terlalu menekan karyawan yang juga sedang menghadapi perubahan besar di sekitarnya bukanlah hal yang cerdik. Jalan tengah yang bisa kamu lakukan adalah monitor pekerjaan pada jam/ hari tertentu dan biarkan mereka berproses dalam menyelesaikan tugasnya.
7. Gunakan software atau aplikasi untuk memonitor dan mengevaluasi progress pekerjaan
Perkembangan teknologi semakin hari semakin mampu membantu para management perusahaan dalam melakukan pekerjaannya. Dalam selang beberapa waktu saja, para developer HRIS sudah mengembangkan program untuk Manajer HR maupun direktur bisa mengontrol grafik produktivitas karyawan. Jika perusahaan merasa meningkatkan produktivitas karyawan dapat menjadi senjata besar dalam melawan di masa pandemi ini, jangan ragu untuk melihat-lihat pilihan produk yang dikeluarkan developer ternama ini, seperti KaryaONE, Haermes Additional Modul, LinovHR, dan SIAP+P.
Baca juga: Inilah Perbedaan Virtual Office dengan Kantor Konvensional
8. Jangan terapkan micro-management berlebih
Beberapa pendapat micro management diperlukan untuk mengawasi kinerja karyawan di masa pandemi ini. Namun, semakin tingginya kasus COVID-19 di pusat bisnis dan niaga, menjadikan karyawan kamu yang juga manusia normal mudah terserang kondisi psikisnya oleh kekhawatiran berlebih. Sehingga, micro management bisa menjadi boomerang bagi perusahaan jika diterapkan kepada karyawan yang tingkat stress-nya mudah naik. Oleh karena itu ada baiknya kamu lebih menonjolkan peran leader yang mampu mengarahkan anggotanya ke working style yang produktif tanpa tekanan berlebih.
9. Bentuk mental disiplin dengan menegaskan top manager juga mengontrol pekerjaan
Hal yang cukup tricky adalah meminta kerja sama top management untuk membantu dalam mengawasi grafik kinerja karyawan. Dalam hal ini, leader dan manajer harus semakin rutin dalam memberikan report hasil kerja karyawan dan melaporkannya kepada top manajemen. Top manajemen juga disarankan untuk lebih sering berinteraksi kepada karyawan dan memberikan komentar positif, serta motivasi dalam menjalankan keseharian. Dengan memberikan mental note, karyawan pun akan lebih bersedia mengeluarkan effort dan kemampuannya untuk memberikan hasil terbaik.
10. Lingkungan yang nyaman
Working space yang bersih dan tidak “menyesakkan” juga akan lebih mudah menyeimbangkan tingkat stress yang dirasa karyawan saat bekerja di era pandemi COVID-19. Ciptakanlah lingkungan kerja yang nyaman dan aman dengan menyesuaikan kapasitas perusahaan yang dianjurkan, karakter karyawan, dan value perusahaan. Gunakan furnitur yang ergonomis, pantry yang cukup luas untuk menyimpan dan membuat minuman favorit karyawan, atau lounge untuk coffee break atau sekedar beristirahat.