Datangnya musim hujan memang membuat udara lebih sejuk dan adem. Akan tetapi, cuaca seperti itu justru dapat menjadi lahan yang subur bagi beberapa penyakit. Agar hal itu tidak terjadi, apa saja kira-kira yang perlu kita persiapkan agar kesehatan tubuh tetap terjaga? Karena jangan salah, penyakit musim hujan bukanlah sekadar mitos! Melainkan memang erat kaitannya dengan sejumlah penyakit, apalagi ada berbagai jenis mikroba yang akan mudah berkembang biak di musim ini. Yuk simak dibawah ini 10 jenis penyakit berbahaya yang perlu diwaspadai di musim hujan. Simak ulasannya berikut ini.
Waspada! 10 jenis penyakit berbahaya di musim hujan
1. Pilek dan flu
Fluktuasi suhu yang drastis selama musim hujan ini membuat tubuh mudah terserang bakteri dan virus. Kondisi ini rentan memicu pilek dan flu. Dua jenis penyakit ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus influenza yang memiliki banyak strain (jenis). Agar tidak tertular atau menularkan ke orang lain, tutup mulut dan hidung saat bersin dan batuk, serta gunakan masker. Hindari menyentuh wajah serta sering-sering mencuci tangan. Kamu juga bisa makanan yang bergizi tinggi agar daya tahan tubuh terjaga. Dengan daya tahan yang kuat, tubuh dapat memproduksi antibodi melawan racun yang dilepaskan kuman penyebab penyakit.mengkonsumsi
2. Demam berdarah
Selain influenza, demam berdarah kerap mewabah memasuki musim hujan. Hal ini disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang merupakan vektor penular virus dengue memiliki “sarang” yang sangat banyak dan nyaman. Misalnya, genangan air hujan di jalan, di tempat penampungan air, dan sampah yang dapat menampung air. Turunkan risiko terkena demam berdarah dengan melakukan Gerakan 3M plus (mengubur, menutup, menguras), serta tidur menggunakan kelambu dan mengenakan lotion antinyamuk.
3. Malaria
Nyamuk Anopheles betina pun bisa menyebabkan penyakit malaria. Perkembangbiakannya terjadi di genangan air. Tak heran bila malaria juga jadi penyakit yang banyak terjadi saat musim hujan. Gejala-gejala malaria yang paling terasa ialah nyeri otot, demam, dan menggigil. Hal utama agar terhindar dari malaria ialah mencegah gigitan serangga. Yang bisa kamu lakukan yaitu membersihkan lingkungan, menggunakan losion anti-serangga, mengenakan baju yang menutupi lengan dan kaki, memakai kelambu berinsektisida untuk tempat tidur, dan menyalakan pendingin ruangan terutama saat malam hari.
Baca juga: Kesehatan Mental Karyawan dan Pengaruhnya Bagi Perusahaan
4. Chikungunya
Chikungunya adalah penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk Aegypti atau Aedes Albopictus, yang dapat menyebabkan demam dan nyeri sendi secara mendadak. Tanda dan gejala lain termasuk lemas, sakit otot, sakit kepala, pembengkakan sendi dan ruam. Tanda dan gejala dari chikungunya biasanya muncul dalam 3-7 hari setelah pasien digigit oleh nyamuk yang terinfeksi. Cara terbaik untuk mencegah infeksi chikungunya adalah dengan menghindari gigitan nyamuk. Langkah utamanya melalui pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus, khususnya pada musim penghujan.
5. Demam tifoid atau Tifus
Demam tifoid, yang lebih sering disebut tifus atau tipes, juga kerap terjadi pada musim penghujan. Penyakit ini terjadi akibat kontaminasi makanan dan minuman oleh bakteri Salmonella typhi. Gejala tipus berkembang secara bertahap, 1-3 minggu setelah terpapar penyakit. Gejala bisa berupa berikut: sakit kepala, sakit tenggorokan, sakit perut atau diare, lalu sembelit kelelahan. Untuk mencegahnya, kita harus menjaga kebersihan diri dengan rajin cuci tangan, menghindari minum air mentah, dan memilih makanan yang dimasak.
6. Diare
Diare kerap terjadi akibat kontaminasi virus atau bakteri pada makanan atau minuman yang dikonsumsi. Meski sering kali gejalanya ringan, diare yang berat dapat menyebabkan dehidrasi berat dan mengancam jiwa. Untuk menghindarinya, jangan mengonsumsi makanan dan minuman di tempat yang kotor atau berisiko terkontaminasi. Masaklah makanan sampai matang, serta mencuci tangan sebelum mengolah makanan dan makan.
7. Hepatitis A
Hepatitis A adalah infeksi hati yang sangat menular yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Penyakit ini meyebar lewat makanan dan minuman yang terkontaminasi atau kontak dengan dengan orang dan benda yang terinfeksi. Gejala hepatitis A yang seringkali terjadi bisa berupa demam, muntah, ruam, dan sejenisnya. Untuk mencegahnya, praktikan kebersihan diri dan lingkungan yang baik, salah satunya dengan rutin cuci tangan.
Baca juga: 10 Tips Sehat Menjaga Imunitas di Kantor Untuk Mencegah Corona
8. Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira yang disebarkan dari urin (air seni) hewan, terutama dari anjing, hewan pengerat (seperti tikus), dan hewan ternak. Benerapa gejala yang umumnya ditunjukkan oleh penderita leptospirosis antara lain adalah demam, sakit kepala, nyeri otot, jaundice (menguningnya kulit dan bagian putih mata), muntah, diare, dan ruam kulit. Namun, pemeriksaan lebih lanjut dibutuhkan karena beberapa gejalanya mirip dengan gejala penyakit lain, seperti flu dan meningitis. Penyakit ini dapat dicegah dengan beberapa cara, antara lain dengan menghindari air yang terkontaminasi, menghindari hewan yang terinfeksi (terutama tikus liar), mewaspadai lingkungan sekitar terutama ketika sedang bepergian, dan menggunakan disinfektan.
9. Penyakit Kulit
Penyakit kulit juga kerap terjadi pada daerah banjir akibat air yang kotor. Air kotor mengandung bakteri dan virus yang dapat mengontaminasi kulit yang luka. Hindari terpapar air banjir dan segera bersihkan kulit yang luka dengan antiseptik.
10. Demam kuning
Demam kuning adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dan endemis terutama di negara tropis. Gejalanya bervariasi, mulai dari tanpa gejala hingga terjadi keluhan khas hepatitis dan demam. Penyakit ini ditularkan oleh vector yang sama dengan penyakit demam berdarah, yaitu nyamuk Aedes aegypti. Peran musim hujan dalam peningkatan insiden demam kuning diperlihatkan oleh beberapa studi. Lokasi perkembangbiakan nyamuk semakin banyak selama musim hujan. Hal itu memicu peningkatan angka kejadian penyakit demam kuning.
Cara mencegah penyakit di musim hujan
Jaga daya tahan tubuh dengan jahe dan kunyit
Selain melakukan cara-cara pencegahan penyakit di atas, menjaga dan mempertahankan daya tahan tubuh juga harus dilakukan di musim hujan ini. Caranya cukup beragam. Misalnya, mengonsumsi asupan bergizi, istirahat cukup, dan berolahraga. Kamu juga bisa menyempurnakannya dengan minum ramuan herbal seperti jahe dan kunyit. Berdasarkan penelitian, manfaat jahe dan kunyit banyak terbukti dapat menjaga kesehatan pernapasan dan pencernaan.
Selalu bawa atau kenakan perlengkapan hujan
Pastikan selalu membawa payung dan perlengkapan hujan lainnya agar dapat terlindungi dari air hujan. Mengenakan sepatu bot juga dianjurkan selama musim hujan untuk melindungi diri dari kemungkinan virus dan kuman yang dapat ditemukan di daerah banjir dan genangan air hujan.
Lindungi rumah dari nyamuk
Periksa rumah dari genangan air, dengan memulai dari tempat-tempat yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk seperti selokan, pot tanaman, dan area lainnya. Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Malaria sering terjadi selama musim hujan, jadi jangan lupa untuk menggunakan pengusir serangga.
Baca juga: 12 Tips Pola Makan Sehat untuk Pekerja Kantoran
Sering cuci tangan
Bakteri lebih aktif selama musim ini karena lingkungan yang lembab, oleh karena itu penting untuk mencuci tangan sebelum makan, menyentuh wajah, dan menggendong anak. Jangan lupa siapkan hand sanitizer atau alkohol dalam tas.
Jangan hindari dokter
Para ahli menyarankan orang untuk tetap waspada, karena gejala awal virus corona dan flu biasa sama. Karena itu, sulit untuk membedakan antara virus corona Covid-10 dengan demam normal secara klinis. Tapi, Dr Ambanna Gowda, konsultan penyakit dalam, menyarakan untuk mengunjungi dokter bila gejala pilek, sakit tenggorokan dan sakit kepala berlanjut lebih dari 3 hari.
Konsumsi makanan seimbang
Kunci menjaga tubuh tetap sehat dan meningkatkan kekebalan tubuh adalah pada makanan yang dikonsumsi. Preety Tyagi, ahli nutrisi dan kebugaran, mengatakan tiga nutrisi teratas untuk meningkatkan kekebalan tubuh adalah vitamin C, seng dan zat besi. Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C, seperti buah jeruk, kiwi, jambu biji, paprika dan brokoli dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Sementara itu, kekurangan seng dalam tubuh bekaitan dengan peningkatan kerentanan tubuh terhadap pneumonia dan infeksi lain pada anak-anak serta orang tua.
Tetap update
Jangan lupa untuk tetap melihat berita, mendengarkan radio, dan memantau media sosial yang memperbarui ramalan cuaca. Sebab, hal ini akan membantu kalian untuk mempersiapkan perjalanan dan menghindari area yang mengalami banjir.