Memiliki bisnis sendiri adalah impian semua pebisnis pemula. Sebab, mereka bisa mengatur dan mengelola arus kas maupun produk. Namun, acapkali pebisnis merasa gagap. Utamanya dalam pembentukan brand identity. Tidak mudah bagi pebisnis pemula menentukan apa yang menjadi ciri khas dalam brand. Apakah produknya, orang-orang yang tergabung di dalamnya, atau nama brand-nya? Perlu memiliki persiapan yang panjang dan matang agar orang mengetahui bisnis yang dikelola.
Meski begitu, kamu bisa mempelajari cara membangun brand identity dari brand besar seperti Kentucky Fried Chicken (KFC). Tidak hanya menjual produk melainkan juga pelayanannya. Juga, pemilihan warna, logo, maupun slogan. Orang bisa membeli produk ayam di tempat selain KFC. Namun bisa jadi itu adalah pembelian yang pertama dan terakhir. Berbeda dengan KFC, orang bisa membeli dan menunggu produk keluaran terbaru darinya. Inilah yang dinamakan brand identity. Selain warna, logo, dan slogan, karakter dari sebuah brand perlu diutamakan. Lalu, apa saja manfaat dari brand identity bagi bisnis kamu?
Manfaat dari brand identity bagi bisnis
1. Loyalitas Pelanggan
Pelanggan tidak mungkin berpaling dari produk kamu. Mereka benar-benar tahu dan paham bagaimana membedakan produk milik kamu dan kompetitor. Paham akan harga dan kualitasnya. Produk yang dirawat kualitasnya akan selalu dinanti oleh pelanggan. Maka, kehadiran pelanggan dalam setiap transaksi dapat memperkuat brand identity pada bisnis kamu.
Baca juga: Agar Bisnis Tidak Bangkrut Dimasa Pandemi, Coba Lakukan 10 Hal Ini
2. Jalur Distribusi
Kepercayaan pelanggan terhadap produk kamu juga bisa dilihat dari bagaimana distribusi produk. Ketika distribusi lancar, pelanggan akan mengingat bahwa pelayanan bisnis terhadap pelanggan sangat diutamakan. Tak hanya produk, melainkan distribusi dalam berbagi metode pembayaran. Seringkali pelanggan menemukan kesulitan dalam melakukan pembayaran. Maka, hal tersebut bisa diatasi apabila kamu menyediakan dengan cermat dan tepat.
3. Tuai Rekomendasi
Ketika brand identity kamu kuat, jangan heran ketika kamu mendapatkan rekomendasi dalam bernegosiasi dengan siapa pun. Baik kepada klien maupun relasi bisnis. Dalam hal bisnis, rekomendasi menjadi amat penting karena menjadi jalur tercepat untuk meraih relasi bisnis lebih mudah. Selain itu, karena rekomendasi, bisa terjadi peningkatan penjualan terhadap bisnis kamu.
Setelah mengetahui manfaat brand identity maka yang perlu kamu lakukan selanjutnya adalah memahami langkah yang cermat dalam membangun brand identity. Berikut adalah 10 cara yang bisa kamu lakukan. Selamat mencoba!
10 Cara membangun brand identity bagi pebisnis pemula
1. Brand positioning harus jelas
Bagian pertama dari pembentukan brand identity adalah menentukan apa tujuan dan posisi brand kamu. Brand positioning adalah penamaan untuk siapa produk kamu dan mengapa produk kamu merupakan pilihan yang lebih baik daripada pesaing. Hal ini akan menginformasikan strategi kamu saat kamu membuat logo, memutuskan palet warna, dan lainnya. Proses yang disebut Tujuan, Positioning/Posisi, dan Personality/Kepribadian berguna untuk menjawab pertanyaan ini.
2. Ketahui kompetitor
Saat kamu bersiap membuat bisnis, kamu perlu mengetahui adakah bisnis serupa di luar sana. Kamu perlu menggali referensi lebih dalam dan banyak. Jika kamu telah menemukannya, tentu akan lebih mudah dalam menyusun strategi dan konsep. Sehingga, kamu lebih tepat dalam mengolah perbedaan pada bisnis dari kompetitor kamu.
3. Strategi dan Konsep
Kamu memerlukan perencanaan dan strategi untuk mengembangkan brand identity serta konsep desain secara matang sebelum melakukan pembangunan lebih jauh. Hal ini dibutuhkan agar company branding dapat menuju ke arah yang jelas sesuai harapan. Dalam strategi branding, kamu juga harus menetapkan unsur-unsur lain seperti tujuan brand, emosi yang ingin diciptakan dari brand tersebut, dan sebagainya.
Baca juga: Inilah 6 Pilihan Investasi Yang Tepat di Tengah Pandemi Corona
4. Konsisten
Setelah kamu membuat kesan, merek, gaya desain, cara promosi, dan lain-lainnya itu janganlah berubah-ubah. Hal ini karena konsistensi sangat dibutuhkan untuk memudahkan konsumen kamu mengingat brand kamu. Jika kamu tidak konsisten atau sering mengubah gaya atau ciri khas bisnis kamu, maka konsumen akan sulit mengingatnya bahkan mungkin mereka merasa bingung dan aneh.
5. Logo bukan satu-satunya elemen brand identity
Logo memang memiliki peran tersendiri dalam mengembangkan brand identity yang dapat membuat konsumen dengan mudah mengenali bisnis kamu. Namun logo bukan satu-satunya elemen penting untuk mengembangkan identitas brand. Perlu elemen lain yang tak kalah penting untuk membangun identitas. Misalnya brand ternama seperti Starbucks menggunakan strategi dengan cara menyapa pelanggan secara personal. Hal ini dilakukan dengan cara menuliskan nama akrab konsumen lalu barista memanggil nama tersebut secara langsung untuk mengambil sendiri pesanannya.
6. Palet warna yang menarik
Terkait dengan desain logo adalah palet warna. Ini juga harus sederhana, dengan hanya 1 hingga 3 warna primer (meskipun Google lolos dengan 4 warna). Mengetahui sedikit tentang emosi yang disampaikan oleh warna tertentu dapat membantu kamu memilih warna yang tepat.
Banyak psikologi warna bersifat intuitif, seperti warna biru yang menunjukkan ketenangan dan warna merah serta kuning yang mengungkapkan gairah dan energi. Bergantung pada warna atau warna warna yang kamu gunakan, emosi itu dapat disesuaikan. Warna adalah warna yang dicampur dengan putih, membuatnya lebih terang, dan warna adalah warna yang dicampur dengan hitam, membuatnya lebih gelap.
Seperti disebutkan sebelumnya, logo brand seharusnya hanya memiliki sedikit warna primer, tetapi kamu juga dapat memilih warna sekunder untuk digunakan bersama warna primer kamu di beberapa bahan kamu. Memilih beberapa warna tambahan membantu brand kamu tetap menarik tetapi harus tetap sesuai brand.
7. Ketahui target pasar
Apa yang sering dilupakan ketika kamu sedang membangun brand identity? Target pasar. Kamu bisa menyusun strategi promosi konten namun tidak mengetahui target pasar yang dituju. Hal ini menjadi berbahaya. Apalagi yang penting kamu menemukan perbedaan dari kompetitor. Padahal bisa jadi perbedaan tidak semata-mata karena logo atau warna. Bisa jadi, target pasarnya pun berbeda. Ini perlu direnungkan secara mendalam.
Baca juga: 9 Tips Sukses Strategi Pemasaran Produk dan Jasa di Era Pandemi
8. Komunikasi langsung
Komunikasi langsung ini berkaitan dengan pelayanan yang diberikan. Buatlah atau berikan ruang untuk konsumen melakukan komunikasi dengan brand kamu. Mudahkanlah mereka untuk menikmati layanan yang brand kamu tawarkan, ini merupakan bentuk membangun dan menguatkan brand kamu.
9. Memahami tujuan
Atas dasar apa kamu melakukan bisnis? Demi mencari keuntungan, yang penting punya bisnis di masa tua, atau mengikuti tren terkini? Itu yang perlu kamu pahami. Kamu perlu memahami tujuan mengapa kamu melakukan bisnis ini. Jika kamu mempunyai tujuan yang jelas, bukan tidak mungkin bisnis kamu melesat meninggalkan kompetitor kamu.
10. Tampilkan Ciri Khas
Ini yang perlu dikedepankan dalam membentuk brand identity. Ciri khas. Ingatan yang lekat dalam benak pelanggan sehingga mereka mau melakukan repeat order. Kamu bisa mengetahui ketika menyusun strategi dan konsep, menentukan tujuan, dan dua hal di atas. Maka, dengan sendirinya ciri khas akan muncul pada produk bisnis kamu. Ketika kamu telah memahami manfaat dan langkah yang tepat dalam membangun brand identity maka kamu siap melakukan bisnis. Agar bisnis makin berkembang, sediakan metode pembayaran yang sesuai dengan preferensi pelanggan.
Thank you for posting this piece. I’m undeniably frustrated with struggling to search out relevant and brilliant commentary on this subject. Everybody now goes to the very far extremes to either drive home their viewpoint that either: everyone else in the planet is wrong, or two that everyone but them does not in truth understand the situation. Many thank you for your succinct, applicable insight. http://www.piano.m106.com