Konten adalah kunci bagi sebuah bisnis online. Semakin menarik konten yang kamu buat maka semakin banyak pelanggan yang kamu raih. Tetapi, tidak semua pebisnis mampu menciptakan konten yang baik dan menarik. Oleh karena itu, perlu ada teknik marketing yang lain agar produk atau jasa yang dipasarkan bisa sampai ke pelanggan. Beberapa teknik marketing sebenarnya telah banyak diketahui di internet. Namun, banyak pebisnis yang kesulitan menerapkannya dalam bisnis online. Alhasil, cara yang digunakan masih door-to-door.
Padahal dalam bisnis online tanpa bertemu pelanggan secara tatap muka maka kamu tetap bisa memasarkan produk. Apalagi saat ini dunia sedang dilanda pandemi. Mengurangi tatap muka dan menjaga jarak adalah hal yang penting. Selain itu, pebisnis termasuk kamu perlu memahami teknik marketing yang tepat serta mengimplementasikannya agar penjualan produk atau jasa tetap stabil. Lalu, apa saja 8 teknik marketing yang tepat untuk digunakan oleh pebisnis?
Memahami 8 teknik marketing yang tepat dalam sebuah bisnis
1. Storytelling
Pelanggan di mana pun berada menyukai hal-hal yang berbau cerita. Maka, cara yang paling efektif untuk meraih pelanggan adalah menyediakan cerita menarik. Kamu bisa membuat konten di media sosial berdasarkan pengalaman atau rekomendasi dari pelanggan lain. Tidak hanya itu, kalimat yang dibuat bersifat edukasi melainkan juga tanpa disadari mengajak pelanggan untuk bertransaksi. Ini adalah contoh teknik marketing yang baik dan mudah diterapkan pada pebisnis pemula.
Baca juga: 12 Cara Melakukan Promosi Produk Yang Tepat Di Masa Pandemi
2. Call to Action
Setiap bisnis pasti memiliki target pelanggan yang berbeda. Oleh karena itu, penting bagi pebisnis untuk memberikan call to action dalam setiap konten. Baik di media sosial ataupun blog. Biasanya call to action dihadirkan di bagian paling akhir konten. Namun, terkadang bisa juga ditempatkan di tengah atau bahkan depan.
Pada intinya call to action mengajak orang untuk bertransaksi. Tidak hanya untuk pembelian produk melainkan juga bisa pemakaian jasa. Teknik marketing seperti call to action biasanya menggunakan kalimat yang lugas dan jelas. Sehingga, membuat pelanggan ingin meraih kamu dan segera melakukan transaksi bisnis.
3. Internal Link
Dalam setiap konten yang berwujud tulisan, ada baiknya kamu menyisipkan internal link pada beberapa paragraf. Tujuannya menarik pelanggan untuk konten yang lebih luas jangkauannya. Bisa menuju ke situs web atau halaman marketplace. Namun bisa juga tentang pengetahuan produk atau jasa.
Penempatan internal link bisa fleksibel. Kamu bebas menaruhnya di mana saja. Akan tetapi, jangan terlalu banyak menaruh internal link agar perhatian pelanggan tidak menjadi bosan. Cobalah amati kompetitor dalam menempatkan internal link. Kamu bisa meniru kemudian memodifikasinya. Internal link diciptakan agar pelanggan penasaran dengan konten yang kamu buat. Teknik marketing seperti ini cukup efektif untuk bisnis online.
4. Email Subscriptions
Biasanya email subscription ditempatkan pada bagian akhir konten. Hal ini penting ditampilkan. Sebab, sifatnya mengajak pelanggan untuk mengetahui informasi ter-update tentang bisnis kamu. Pelanggan cukup memasukkan email maka secara berkala akan diberikan asupan informasi.
Email subscription digunakan untuk mengetahui seberapa banyak pelanggan loyal pada bisnis kamu. Maka berilah reward kepada pelanggan kamu ketika telah memberikan email. Kamu bisa memberikan voucher atau bentuk yang lain. Sediakan informasi terbaik dan ter-update agar pelanggan tetap tertarik dengan bisnis kamu.
5. Blog
Blog digunakan pebisnis sebagai sarana untuk meyakinkan pelanggan terhadap bisnis kamu. Selain itu, Blog bisa diisi dengan edukasi. Bisa jadi edukasi yang diberikan tidak hanya berkaitan dengan produk atau jasa melainkan pengetahuan digital marketing. Akan tetapi, blog yang efektif tetap mencantumkan call to action. Selain edukasi, blog bisa menjadi sarana pertimbangan bagi pelanggan untuk menentukan produk atau jasa mana yang dipakai. Untuk menuju blog, biasanya menggunakan internal link agar pelanggan tidak keliru dalam mencari blog.
Baca juga: 10 Tips Work from Home Agar Tetap Produktif di Tengah Pandemik
6. Rancang Program Referral
Merancang program referral merupakan sebuah keputusan yang tepat untuk mendorong traksi bisnis kamu. Ini merupakan strategi yang berangkat dari pendekatan sederhana, bahwa lebih dari 90% orang lebih mempercayai rekomendasi yang datang dari orang lain ketimbang dari perusahaan penjual produk. Namun membangun program referal dari nol juga bukan perkara mudah. Untuk membantu mempercepat eksekusi, Kamu bisa menggandeng tools dari perusahaan pihak ketiga yang secara khusus bergerak di bidang tersebut. Dengan demikian, kamu bisa lebih fokus ke penciptaan produk dan pemasaran.
7. Menggandeng brand lain
Tak selamanya berjalan sendiri itu menyenangkan. Dalam konteks memulai bisnis di tengah pandemi, jika kamu tidak memiliki bahan bakar yang besar, kamu dapat menggandeng perusahaan atau pebisnis lain yang sudah lebih dulu mapan. Kolaborasi semacam ini sudah banyak dilakukan, salah satunya oleh Google yang menggandeng KitKat untuk mempopulerkan Android 4.4. KitKat terbantu oleh branding Android, dan sebaliknya penggemar KitKat juga terdorong untuk menjajal Android ketimbang iOS.
8. Influencer marketing
Strategi marketing untuk bisnis yang terakhir ini lebih banyak dikenal dengan sebutan endorse marketing, di mana pemasar menyaring sejumlah orang yang punya pengaruh dan populer untuk membantu memperkenalkan usaha bisnisnya. Untuk beberapa kasus, strategi pemasaran ini masih efekfit, meskipun makin ke sini makin banyak pengguna yang aware dan mulai menyeleksi apakah rekomendasi dari influencer tersebut murni testimoni atau berdasarkan pesanan.
This is my second visit to this blog. I am thinking about starting a brand new blog in the same category. Your blog provided me with thoughts to work with. (Dont worry, I wont be copying you :)) You have done a fantastic job.