Wabah pandemi virus Corona atau COVID-19 yang melanda dunia sejak awal tahun kiranya telah mengguncang kehidupan masyarakat sehari-hari. Tidak terkecuali para pengusaha atau wirausaha yang kini harus memutar otak agar aliran kas tetap berjalan. Lalu, bagaimana cara mereka untuk mempertahankan bisnis di tengah krisis Corona? Coba deh ikuti 10 langkah dibawah ini, mungkin bisa kamu terapkan agar bisnis tidak bangkrut dimasa pandemi. Selamat mencoba dan tetaplah optimistis!
Agar bisnis tidak bangkrut dimasa Pandemi, coba lakukan 10 hal ini
1. Geser fokus, buat produk yang relevan
Pebisnis makanan dan minuman yang kehilangan pembeli akibat pembatasan sosial bisa mencari cara lain agar roda perekonomian tetap berputar. Satu contoh yang bisa dilakukan pemilik gerai makanan adalah dengan tidak hanya menjual makanan siap santap, namun juga bahan-bahan yang siap dimasak. Hal ini perlu dicoba apalagi orang-orang kini sudah hampir 100% tinggal di rumah, jadi yang punya hobi masak bisa menyalurkan passion mereka lewat bahan-bahan yang mereka miliki tersebut. Buat pebisnis baju pakaian, cobalah untuk beralih dulu sementara membuat APD atau masker kain yang kini wajib dipakai demi mencegah penyebaran virus Corona.
2. Tetap melakukan promosi
Untuk bisnis makanan dan minuman, promosi bisa dibuat dengan memberi harga diskon atau paket menu tertentu. Adapun promosi yang tepat di tengah kondisi pandemik sebaiknya lebih gencar untuk layanan pesan antar. Hal ini perlu dilakukan karena adanya peningkatan jumlah makanan yang diantar selama periode bekerja dari rumah selama PSBB berlangsung. Adapun untuk pebisnis baju pakaian atau sektor lain, bisa fokus memberikan diskon pada barang-barang yang laris saja atau sesuai ketentuan PSBB. Skema ini diharapkan dapat membantu pelaku usaha mendapatkan aliran kas positif untuk membiayai sewa tempat, gaji karyawan, cicilan modal usaha, dan lainnya.
3. Maksimalkan layanan online
Penjualan secara online tentunya menjadi andalan para pebisnis ketika masyarakat berdiam diri di rumah dan membeli segala kebutuhan melalui Internet. Oleh karena itu, maksimalkan semua layanan online yang kalian punya (website, aplikasi, social media, dan lainnya) agar usaha yang kamu jalankan dapat dengan mudah diakses oleh konsumen. Sebagai alternatif, kamu juga bisa loh bergabung ke berbagai e-commerce atau platform distributor untuk memperluas lapak dagangan kamu di dunia maya.
Baca juga: 12 Cara Melakukan Promosi Produk Yang Tepat Di Masa Pandemi
4. Kampanyekan nilai lebih layanan
Kampanyekan juga pada konsumen kamu nilai lebih yang bisa bisa diberikan selama situasi pandemi ini. Misalnya, jika kamu bergerak di jasa layanan internet, berikanlah beragam macam promo yang menarik seperti pemberian kuota khusus bagi pelajar yang belajar di rumah, tambahan kuota, dan lain sebagainya. Bila bisnis kamu berada di segmen makanan atau minuman, pastikan kamu mengkampanyekan komitmen bisnis kamu dalam mendukung PSBB seperti pemesanan makanan melalui online saja, takeaway, penyediaan sanitasi di depan kedai, dan lain sebagainya.
5. Analisis strategi bisnis
Selagi kamu di rumah, mungkin kamu juga bisa menganalisa strategi bisnis yang telah kamu jalani sejauh ini. Sebagai contoh, pada Q4 tahun 2019, kamu mengeluarkan budget sebesar Rp50 juta untuk mempromosikan bisnis kamu, yang mana berdampak pada peningkatan penjualan sebesar 30%. Bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, ternyata penjualannya lebih sedikit, meski budget yang dikeluarkan sama. Dari contoh tersebut, kamu bisa menganalisis beberapa pertanyaan seputar promo apa yang paling efektif dalam setahun belakangan, apakah budget mempengaruhi penjualan produk, dan lain sebagainya.
6. Pastikan cashflow terjaga dengan sehat
Arus kas adalah salah satu unsur yang paling penting dalam berbisnis. Sehingga suatu bisnis harus mampu mengelola uang tunai secara optimal dan baik. Jika tidak maka risikonya bisnis yang Anda jalankan mengalami kebangkrutan. Untuk itu penting bagi kamu untuk menjaga dan mengatur ulang kondisi arus kas agar tetap seimbang. Pastikan kamu mendapatkan insight yang baik dari pihak finance saat kamu mengatur ulang arus kas tersebut.
7. Tumbuhkan empati
Krisis pandemi virus Corona atau COVID-19 adalah ajang bagi brand untuk berempati, peduli dan memberikan solusi. Oleh karena itu, berikanlah manfaat dan solusi lebih kepada konsumen saat ini, seperti dengan memberikan tanggung jawab agar konsumen tidak was-was. Contoh sederhananya, kamu dapat menyediakan alat pengecek suhu tubuh pada pintu masuk dan menyemaatkan bukti cek suhu tubuh koki atau barista di pesanan pembeli sebagai jaminan kesehatan. Dengan menjalankan hal tersebut, brand tentunya akan mendapat sentimen positif meski di tengah situasi sulit.
Baca juga: 11 Cara Promosi ala Generasi Millennial, Biar Produk Makin Dikenal
8. Persiapkan diri untuk skenario terburuk
Bukan hanya pasar yang mendadak lesu secara drastis seiring kebijakan PSBB, gangguan supply chain juga mengganggu aktivitas bisnis. Belum lagi pembatalan permintaan atau project yang sebelumnya telah disepakati seiring kejadian wabah ini. Hal itu jelas mempengaruhi nasib bisnis. Maka itu, sebagai langkah antisipasi, buatlah business plan yang juga memuat proyeksi atau forecast atas keberlanjutan usaha kamu paling tidak hingga setahun ke depan. Misalnya, proyeksi dari sisi pendapatan usaha, tingkat pengeluaran, kelanjutan permodalan, dan sebagainya.
9. Beri pengertian pada karyawan
Krisis pandemi adalah masa penuh keprihatinan. Bila tidak berhati-hati, bisnis bisa gulung tikar dalam sekejab akibat tak kuat diterjang tsunami COVID-19 yang dahsyat. Cara mempertahankan bisnis di tengah masa pandemi berikutnya adalah dengan mengajak bicara karyawan-karyawan untuk turut bahu membahu, saling memperkuat diri di masa yang berat ini. Sampaikan dengan jujur fokus kamu saat ini: mempertahankan kelangsungan usaha supaya jangan sampai bangkrut yang bisa memicu pemutusan hubungan kerja. Supaya itu dapat dicapai, karyawan harus rela melupakan kenaikan gaji ataupun pemberian bonus seperti biasanya. Paling tidak hingga kondisi kembali normal.
10. Pangkas anggaran biaya
Langkah terakhir yang bisa dilakukan adalah memangkas anggaran biaya. Langkah ini perlu dilakukan terutama untuk mencegah bisnis turun lebih jauh, apakah jika sudah tidak menghasilkan keuntungan apapun. Meski begitu, pelaku bisnis harus benar-benar jeli dalam mengambil keputusan karena hal ini tentunya akan berimbas pada beberapa kalangan, tidak hanya pada lapisan atas saja. Oleh karena itu, siapkan dahulu pembukuan perusahaan yang rapi. Seluruh transaksi keuangan, baik pemasukan, pengeluaran, dan transaksi lainnya agar keputusan dalam pemangkasan biaya berjalan dengan tepat.
Like!! I blog quite often and I genuinely thank you for your information. The article has truly peaked my interest.
Thanks a bunch for sharing this with all of us you really know what you are talking about! Bookmarked. Kindly also visit my site =). We could have a link exchange agreement between us!