Ekonomi dunia, termasuk Indonesia, sedang tergoncang akibat pandemi virus Corona dan menyebabkan banyak orang khawatir untuk melakukan investasi. Kendati demikian, masih ada beberapa orang yang beruntung masih dapat mengembangkan pundi-pundi pemasukan di tengah wabah ini. Bagaimana caranya? Menurut Otoritas Jasa Keuangan seperti dikutip CNN Indonesia, ada beberapa cara termasuk memilih jenis investasi tepat dan tentunya bisa dilakukan di mana saja, termasuk dari rumah sekalipun. Adapun, kami telah merangkum 6 pilihan investasi yang tepat di tengah pandemi virus Corona yang sesuai dengan tujuanmu. Simak dibawah ini untuk informasi selengkapnya.
Pilih untuk berinvestasi jangka panjang
Sebelum kamu memulai bisnis investasi, pertama-tama fokuslah untuk berinvestasi jangka panjang alias lebih dari dua tahun. Jadi uang yang digunakan bukanlah yang dipakai untuk harian, melainkan uang mati yang tidak digunakan untuk jangka panjang. Hal ini perlu dilakukan karena kemungkinan besar kondisi ekonomi dunia baru bisa pulih secara normal dalam dua tahun ke depan. Asumsi ini di dapat jika wabah Corona mereda pada pertengahan tahun ini dan baru masuk kondisi pulih dalam enam bulan.
Selalu menyiapkan dana cadangan terlebih dahulu
Dengan demikian, kami menyarankan agar investor bukan hanya berfokus kepada bunga bulanan melainkan kepada peningkatan nilai pada jangka panjang. Hal ini dikarenakan ada saja orang-orang yang berinvestasi tapi ingin mendapatkan hasil setiap bulan. Kendati demikian, kalian harus selalu menyiapkan dana cadangan terlebih dahulu sebelum membeli produk investasi. Dana cadangan itu dapat berbentuk uang tunai maupun emas yang relatif mudah dicairkan ketimbang saham. Dana cadangan tersebut besarnya berkisar 3-6x pengeluaran bulanan.
Baca juga: 9 Ide Bisnis di Tengah Corona Yang Ternyata Bertahan Jangka Panjang
Inilah 6 pilihan investasi yang tepat di tengah pandemi Corona
1. Emas
Emas dikenal sebagai instrumen investasi yang aman. Meskipun terdapat gejolak ekonomi di dunia, nilai emas cenderung stabil jika dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya. Dikutip dari Kompas, nilai emas tidak terpengaruh oleh kebijakan suku bunga, moneter, kebijakan fiskal lainnya, dan pergerakan bursa saham. Banyak investor awam yang memilih untuk menyimpan sebagian asetnya dalam bentuk investasi emas agar tidak tergerus inflasi. Oleh karena itu, emas bisa jadi salah satu pilihan investasi di tengah pandemi Corona, terutama jika tujuan investasimu untuk jangka panjang.
2. Reksa dana
Reksa dana merupakan wadah pengelolaan dana para investor oleh manajer investasi untuk diinvestasikan pada pasar modal. Terdapat berbagai jenis reksa dana sebagai instrumen investasi, antara lain reksa dana saham, reksa dana pasar uang, dan reksa dana pendapatan tetap. Semuanya memiliki karakteristik masing-masing yang dapat dipilih sesuai profil risiko investor. Dalam masa pandemi COVID-19, salah satu instrumen investasi yang bisa kamu pilih adalah reksa dana pasar uang. Reksa dana pasar uang memiliki risiko yang cenderung terkendali dengan imbal hasil yang optimal.
3. Surat Berharga Negara
Seperti yang diketahui, SUN atau Surat Utang Negara merupakan instrumen investasi yang diterbitkan oleh pemerintah kepada Warga Negara Indonesia. Surat utang ini juga sering kali disebut sebagai Surat Berharga Negara (SBN). Di saat pandemi seperti ini, SUN adalah jenis investasi yang tepat dipilih, mengingat investasi ini sangat dijamin oleh negara. Sehingga kamu tidak perlu khawatir mengalami kerugian, seperti duit hilang atau gagal bayar. Salah satu jenis SUN yang dianggap efektif ketika masa pandemi corona yaitu Obligasi Negara, yang terdiri dari SBR (Savings Bond Ritel), ORI (Obligasi Ritel Indonesia), dan SR (Sukuk Ritel). Kamu bisa mencoba investasi jenis ini dengan modal yang ringan, yaitu mulai dari Rp1 juta. Anggaplah kamu meminjamkan uang kepada negara, setelah jatuh tempo maka negara akan membayar dana pokok beserta keuntungan (bunga) dalam bentuk kupon.
4. Properti
Walaupun sebagian besar masyarakat saat ini kesulitan mengimbangi gaya hidup yang cenderung konsumtif dan boros, namun ternyata ada banyak juga lapisan masyarakat yang mulai menyisihkan pendapatan untuk membeli properti dengan tipe sederhana. Yang menarik, pembelian properti ini bukan semata-mata bertujuan untuk langsung dijadikan hunian pribadi, melainkan sebagai investasi. Entah nantinya akan ditempati bersama pasangan atau menjadi sumber pendapatan tambahan dengan menyewakan rumah tersebut kepada orang lain. Sifatnya yang tidak mudah dicairkan (non likuid) membuat investasi properti cocok dipilih ketika kamu berada di tengah ketidakstabilan ekonomi seperti sekarang ini.
Baca juga: Strategi Memulai Bisnis Yang Legal Melalui Virtual Office
5. Saham
Bagi kamu yang berani mengambil risiko tinggi, kamu tetap bisa memilih saham sebagai instrumen investasi di tengah pandemi virus Corona. Harga saham yang jatuh merupakan momentum yang baik untuk membeli saham. Namun, ada banyak hal yang perlu kamu perhatikan ketika kamu ingin berinvestasi saham di masa yang sedang tidak menentu, seperti fundamental perusahaan dan kinerjanya selama beberapa tahun belakangan. Menurut Chief Investment Officer Jagartha Advisors Erik Argasetya seperti dikutip Bisnis, jika dilihat secara jangka panjang, pasar saham akan selalu rebound setelah epidemi. Ia menyarankan para investor untuk memilih saham dengan tetap melakukan diversifikasi ke instrumen lainnya.
6. Deposito
Terakhir, deposito juga bisa menjadi pilihan investasi, hanya saja, instrumen ini tidak bisa dicairkan sebelum jatuh tempo karena setiap bank memiliki aturan penalti. Besaran imbal hasil yang ditawarkan bank BUMN seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mulai dari 4,25% untuk tenor satu bulan dan paling tinggi 5,50% untuk tenor 36 bulan. Jumlah minimal setoran deposito minimal Rp 10 juta. Jika mengambil pilihan paling tinggi, maka imbal hasil yang diterima 5,5% per tahun, tapi angka ini belum dikurangi pajak 20%, sehingga nilai return bersih sebesar 4,4% per tahun.