Setiap bisnis memiliki target pelanggan yang berbeda. Ada yang menyasar mahasiswa dan pelajar. Namun, ada juga yang mengambil pasar kalangan menengah ke atas. Untuk menentukan target pasar, kamu bisa memulai bisnis dengan memasang call to action. Loh, apa itu dan apa hubungannya dengan kamu berbisnis? Yuk simak selengkapnya dibawah ini.
Apa yang dimaksud call to action?
Call to action adalah kalimat pada sebuah iklan bisnis yang memiliki tujuan mendorong pelanggan agar bertransaksi di bisnis kamu. Kalimat tersebut biasanya bersifat persuasi. Sehingga, yang ditawarkan dalam call to action adalah sebuah solusi. Pelaku bisnis mestinya dapat mengimplementasikan tindakan call to action ini pada tiap promosi. Baik itu melalui media sosial atau media luring.
Biasanya setiap promosi atau konten yang telah mencantumkan call to action mendapatkan dampak yang positif. Di antaranya meraih pelanggan lebih banyak, engagement terhadap bisnis, dan peningkatan penjualan produk. Akan tetapi, tidak semua pelaku bisnis mampu menggunakannya dengan baik. Bahkan tidak mengerti bagaimana membuat call to action menjadi menarik. Oleh karena itu, berikut 10 tips membuat call to action yang efektif.
10 Cara membuat call to action yang efektif dalam berbisnis
1. Penawaran
Buat penawaran di mana pengunjung bisa menggunakan sample produk atau trial (uji coba gratis) layanan jasa kamu misalnya. Cara tersebut dianggap efektif karena pengunjung bisa mencoba langsung penawarannya dan melakukan penilaian. Selain itu, jika pengunjung mengalami ketidakcocokan akan sesuatu, kamu juga bisa mempelajarinya dan melakukan perbaikan. Namun, beberapa perusahaan melakukan kesalahan pada format atau bentuk penawaran yang diberikan mengingat ada banyaknya sifat pengunjung. Oleh karena itu buat bentuk penawaran, termasuk desain konten, yang mudah dimengerti dan sederhana.
2. Berikan manfaat
Bisnis yang baik adalah bisnis yang tumbuh dan berkembang. Namun, di setiap perkembangan selalu ada rintangan. Bisa itu besar atau kecil. Bahkan bisa jadi dari kompetitor lama atau baru. Maka untuk mengatasi rintangan bisnis diperlukan sesuatu yang strategik dan sejumlah manfaat kepada pelanggan. Misalnya, selain memberikan diskon, kamu juga memberikan pelayanan dengan pengantaran lebih cepat daripada kompetitor.
3. Bermain dengan kata-kata
Salah satu pekerjaan yang kian laris di dalam bisnis adalah copywriting. Sebab, ia bertugas memilah kata, mengolahnya menjadi kalimat sehingga terlihat memikat dan menarik. Hal-hal seperti itulah yang dibutuhkan dalam call to action. Kamu atau rekan kamu sebisa mungkin menggunakan kata-kata yang mudah diterima oleh pelanggan. Sehingga pelanggan tidak perlu berpikir panjang untuk bertransaksi dengan kamu.
Baca juga: 11 Manfaat Website Bagi Perusahaan di Era Pandemi COVID-19
4. Teks
Headline yang kuat adalah kunci untuk membuat pengunjung betah berlama-lama pada halaman website kamu dan pada akhirnya mengklik tombol CTA. Untuk menghasilkan headline yang efektif, kamu bisa melakukan beberapa uji coba termasuk dengan sub-headline. Jika kamu sudah memiliki headline dan sub-headline yang tepat, maka kamu bisa mulai merancang teks untuk tombol CTA.
5. Penuhi Call to Action yang telah diberikan
Sering kali kita menemukan konten yang sebenarnya sudah pasti mengajak pelanggan untuk membeli sebuah produk. Akan tetapi, kalimat yang diberikan ala kadarnya sehingga pelanggan justru tidak ingin bertransaksi. Hal yang perlu diketahui adalah pelanggan lebih ingin menuntaskan rasa penasaran ketika mengimplementasikan call to action dari Anda. Jangan sampai pelanggan merasa tertipu. Maksudnya adalah seperti ini, tapi yang didapatkan justru hal lain.
6. Internal link
Memilih internal link penting dilakukan dalam kegiatan promosi. Jika kamu menggunakan blog untuk menyampaikan promosi, jangan lupa cantumkan internal link. Akan tetapi, terkadang terjadi ketidaksesuaian antara internal link dengan tulisan yang ada di blog. Sehingga, pelanggan dibuat bingung dengan konten promosi kamu. Hal tersebut memang bernilai kecil, tapi siapa yang sangka ternyata justru pelanggan lebih memilih kompetitor daripada bertransaksi di bisnis kamu.
7. Buat semuanya tentang mereka
Mari kita terima saja. Kita semua paham bahwa semua website menginginkan kita untuk mendaftar ke daftar langganan mereka. Atau membeli produk. Atau mengunduh perangkat lunak. Akan tetapi, website terbaik adalah yang membuat kamu ingin melakukannya. Ini adalah tentang pemasaran 101. Gunakan tombol CTA kamu untuk menjelaskan semua manfaat yang mereka dapatkan dari mengeklik tombol itu.
Baca juga: 9 Tips Sukses Strategi Pemasaran Produk dan Jasa di Era Pandemi
8. Estetika pada warna
Kamu mungkin bertanya-tanya. Apakah warna menjadi penting dalam call to action. Tentu saja jawabannya sangatlah penting. Apalagi jika warna tersebut berbeda dari keseluruhan isi konten. Pilihlah warna yang menarik. Mencolok diperbolehkan agar pelanggan langsung tertuju pada yang dimaksud. Call to action adalah solusi termutakhir dalam mengembangkan bisnis. Pelanggan akan dibimbing kemudian dipersuasi untuk mencoba produk. Pada akhirnya, tujuan akhir pelanggan melakukan transaksi.
9. Buat penawaran terbatas
Salah satu dari cara termudah adalah membuat penawaran kamu terbatas untuk waktu tertentu. Atau, ikut sertakan semacam tekanan waktu. Sesuatu yang sederhana seperti: “Unduh uji coba gratis kamu sekarang” cukup untuk membuat pengguna jasa kamu bertindak. Untuk hasil yang nyata, mulailah penawaran terbatas: “Daftar sekarang, dan dapatkan diskon 20% pada semua tawaran (Berakhir 31 Agustus!)” CTA ini sangat cocok bila kamu sedang membuat daftar email secara cepat sebelum sebuah kampanye besar.
10. Menyingkirkan risiko
Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, beberapa orang masih akan keberatan mendaftar atau membeli. Lagipula, kita mendaftar untuk banyak hal belakangan ini. Kita jadi enggan menyerahkan alamat email. Jadi, singkirkanlah risiko ini. Trik ini dinamakan ‘cegah kecemasan’. Ini adalah semacam garis penentu pada teks yang memberikan kepercayaan pada pengguna Anda. Netflix menawarkan uji coba gratis untuk layanannya (yang sudah sangat bebas risiko!) Namun, mereka masih mencantumkan sebuah garis sederhana yang menghilangkan segala jenis kekhawatiran yang tersisa: “Tanpa tekanan, batalkan kapan saja”.