Mempekerjakan freelancer di masa pandemi COVID-19 kiranya bisa mendatangkan beberapa keuntungan. Salah satunya, perusahaan bisa melakukan penghematan biaya gaji atau biaya operasional. Namun, agar hasilnya efektif, perusahaan juga harus mampu menjaga dan mengukur kinerja freelancer yang dimilikinya. Mempekerjakan freelancer tentu berbeda dengan mempekerjakan karyawan tetap. Seorang freelancer harus bisa menyelesaikan tugas yang diberikan tanpa harus mendapatkan pengawasan penuh seperti halnya karyawan tetap. Lantas, kalau perusahaanmu sudah mempekerjakan freelancer, kira-kira seperti apa ya cara menjaga kinerja freelancer agar hasil kerjanya tetap terjaga? Silahkan simak tips berikut ini.
8 Cara menjaga kinerja freelancer selama masa pandemi COVID-19
1. Memperhatikan proses onboarding
Kinerja freelancer hendaknya sudah mulai dijaga sedari dari masa awal perekrutan. Kamu sudah harus melakukan proses onboarding dengan memperkenalkan pengalaman bekerja yang nyaman. Termasuk memperkenalkan pula proses dan cara kerja yang biasa digunakan. Semisal, bagaimana perusahaan melakukan virtual team meeting, kemudahan mengakses data, hingga kultur data sharing yang biasa perusahaan kamu lakukan. Beberapa hal tersebut bisa membuat freelancer termotivasi untuk bekerja dengan baik.
2. Meningkatkan komunikasi dan mempererat hubungan kerja
Virtual team meeting dibutuhkan untuk saling berbagi informasi. Kamu juga dapat membagikan tugas atau pekerjaan dengan cara ini. Namun, tidak ada salahnya melakukan inter-personal atau one-on-one meeting. Dengan begini, komunikasi bisa terjalin lebih dekat. Sehingga konektivitas antara perusahaan dan freelancer menjadi lebih baik. Dalam jangka panjang, hubungan kerja yang harmonis akan menghasilkan kinerja yang positif.
Baca juga: 12 Situs Kerja Freelancer yang Banyak Menawarkan Pekerjaan
3. Berikan kebebasan dalam menuangkan kreativitas
Saat bekerja, jangan buat para freelancer ini bekerja dengan cara yang monoton, apalagi terlalu mengekang. Cara ini tentu akan membuat si freelancer cepat merasa bosan sehingga bisa memperburuk kinerja dan akhirnya hasil yang diberikan tidak sesuai dengan harapan.Kamu hanya perlu menjelaskan bagaimana proses kerja berlangsung, seperti yang sudah dijelaskan di poin 1 dan 2. Selebihnya biarkan pihak freelancer mengeksplor kemampuan yang selama ini telah didapatkan saat menjalani pekerjaan.
4. Menetapkan tujuan dengan jelas
Seringkali freelancer tidak tahu apa yang harus dilakukan karena perusahaan tidak menetapkan tujuan dengan jelas. Lebih dari itu, perusahaan juga harus menjelaskan rencana apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini untuk menjaga fokus dalam bekerja sehingga kinerja freelancer bisa terjaga. Selain itu keberadaan rencana kerja juga menciptakan akuntabilitas. Di sisi lain, perusahaan harus terus melakukan pengawasan pada progres kerja sehingga kualitas pekerjaaan bisa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
5. Merencanakan dan menetapkan target harian
Kelebihan work from home bisa menjadi kekurangan yang diterima perusahaan, salah satunya dinamis. Perusahaan akan cenderung kesulitan memonitor progres kerja karyawannya, baik yang sudah tetap ataupun berstatus freelance. Oleh karena itu menentukan tugas dan memberikan jangka waktu perlu diterapkan untuk mengukur dan mempertahankan produktivitas karyawan. Berikan rincian tugas untuk satu hari atau tanyakan hal apa saja yang akan dikerjakan karyawan pada hari itu. Kemudian di akhir jam kerja kamu bisa menagih hasil kerjanya, apa saja yang sudah ia kerjakan, apa kendala yang dialami agar bisa menjadi evaluasi untuk perbaikan kinerja keesokan harinya.
6. Menggunakan data untuk mengukur kinerja freelancer
Untuk beberapa tugas atau pekerjaan tertentu, kamu bisa menggunakan data untuk mengukur kinerja freelancer. Dalam hal ini kamu bisa menggunakan program atau software khusus. Hasil dari pengukuran dengan cara ini bisa digunakan untuk berbagai tujuan. Salah satunya, mengidentifikasi proses kerja mana yang efisien dan tidak efisien. Kamu juga bisa mengukur kualitas kerja dan produktivitas dari masing-masing freelancer.
Baca juga: 10 Tips Menjadi Freelance Sukses di Tengah Pandemi COVID-19
7. Terbuka kepada karyawan
Sebelum pekerja lepas diberikan deretan tugas yang harus diselesaikan, ada baiknya menjelaskan terlebih dahulu apa saja yang harus dicapai oleh perusahaan mulai dari visi, program kerja dan sebagainya. Jika perlu, tak ada salahnya juga perusahaan mengadakan sebuah pelatihan khusus. Hal ini tentu bertujuan agar setiap karyawan mengetahui peran dan tanggung jawab masing-masing, sehingga bisa memudahkan mereka dalam menuangkan ide kreatif dan menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik. Selain itu, jika memang adanya kesalahan perusahaan, tak ada salahnya terbuka kepada seluruh karyawan dan segeralah perbaiki dengan cepat.
8. Melakukan review freelancer
Kamu juga dapat menjaga kinerja dengan melakukan review terhadap masing-masing freelancer. Review bisa dilakukan dengan mewawancarai masing-masing freelancer. Sehingga kamu bisa mengetahui apa yang diharapkan freelancer agar kualitas pekerjaan yang didapatkan bisa lebih baik. Di sisi lain, kamu juga bisa memberikan masukan pada freelancer sehingga freelancer bisa melakukan perbaikan pada proses kerjanya. Menjaga kinerja freelancer diperlukan untuk memastikan tujuan perusahaan bisa dicapai. Jika hal itu terjadi maka kamu dan para freelancer akan mendapatkan banyak manfaat positif.