Di tengah pandemi virus Corona COVID-19, tak lama lagi, kita akan memasuki bulan suci Ramadhan. Bagi penganut Islam, ini adalah bulan di mana kita diwajibkan menjalankan ibadah puasa. Adapun anjuran menjalankan ibadah puasa di tengah pandemi virus Corona COVID-19 telah dikeluarkan oleh beberapa dokter, khususnya dari spesialis gizi. Nah kira-kira, apa yang perlu disesuaikan di tengah situasi seperti ini? Mari simak jawaban lengkapnya dibawah ini.
Berpuasa di tengah pandemi virus Corona? Ini anjuran dari Dokter Gizi
Tidak ada anjuran khusus
Hal pertama yang perlu dipahami adalah kamu tidak perlu melakukan hal khusus atau yang berbeda dalam menghadapi puasa tahun ini. Hal yang terpenting dan bisa dilakukan saat ini adalah menjaga tubuh agar tidak terinfeksi. Untuk mencapai hal tersebut, kamu perlu menjaga kebersihan diri, jangan keluar kalau memang tidak diperlukan, jangan lupa cuci tangan selama minimal 20 detik, dan makan yang baik sesuai dengan anjuran gizi seimbang.
Anjuran gizi seimbang
Langkah selanjutnya yang perlu dicermati adalah menjaga anjuran gizi seimbang. Caranya dengan makan-makanan yang berprotein tinggi dan berwarna warni. Seperti merah dari tomat, oranye dari wortel, hijau dari sayur, dan lain sebagainya. Hal ini diperlukan agar tubuh kita terjaga dari pemicu serangan virus diluar sana, seperti infeksi, luka, baik infeksi Corona COVID-19 maupun penyakit lainnya. Kalau tubuh kita sehat, tidak ada infeksi, tidak ada luka, maka kebutuhan kita sama saja. Tidak perlu ada perubahan.
Baca juga: 12 Tips Sehat Yang Sebaiknya Dilakukan Setelah Istirahat Makan Siang
Anjuran untuk ODP dan PDP
Dokter gizi juga memberi anjuran puasa bagi orang dalam pengawasan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP). Menurut Dokter Gizi, Orang Dalam Pengawasan boleh puasa selama tidak ada gejala dan tidak memiliki kebutuhan untuk meminum obat secara rutin. Sedang, para Pasien Dalam Pengawasan dianjurkan untuk tidak berpuasa dulu mengingat asupan obat yang harus dikonsumsi secara rutin. Prinsipnya sesuai kebutuhan saja, kalau ada obat yang perlu diminum jelas tidak boleh mengikuti ibada puasa.
Untuk Penderita Komorbid
Hal ini juga berlaku untuk orang dengan penyakit komorbid, seperti diabetes dan jantung. Asupan yang dibutuhkan tergantung pada penyakit yang diderita. Orang yang memiliki penyakit diabetes asupannya harus sesuai dengan anjuran dokter tentang asupan apa saja yang harus dikurangi. Begitu pula yang memiliki penyakit jantung. Penderita komorbid membuat tubuh lebih berisiko untuk terkena COVID-19. Dia harus menghindari dan jangan sampai terinfeksi. Kalau ada kebutuhan maka asupan gizi harus ditambah. Namun kalau tidak ada, yang bersangkutan tidak perlu menambahkan asupan gizi.
Baca juga: 12 Tips Pola Makan Sehat untuk Pekerja Kantoran
Gizi seimbang
Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah asupan vitamin. Hal ini tidak diperlukan lagi bagi orang yang pola makannya sudah benar sesuai gizi seimbang. Hal ini dikarenakan kadar pada multivitamin dibutuhkan jika asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh belum sesuai dengan yang tubuh perlukan. Terakhir, para dokter gizi berpesan bagi masyarakat Indonesia yang akan berpuasa di tengah pandemi. Mereka mengimbau masyarakat untuk mematuhi anjuran pemerintah untuk tetap di rumah.