Pernah gak sih, kamu ada di situasi di mana bosmu meminta mengerjakan sebauh proyek besar dan sebagai imbalannya ia menjanjikan secara lisan entah itu promosi maupun kenaikan gaji? Tapi saat semua sudah selesai, kok janji yang ditunggu malah tidak kunjung terealisasi, ya? Terus anehnya lagi saat kamu mencoba menanyakan hal tersebut yang ada malah kamu yang merasa sungkan karena merasa gak berhak menuntut janji tersebut. Waduh, jangan-jangan kamu lagi di-gaslighting nih.
Buat yang kurang familiar dengan istilah gaslighting, kata tersebut biasanya digunakan untuk menjelaskan bentuk kekerasan mental yang sering membuat kita jadi meragukan diri sendiri atau mempertanyakan sesuatu yang kita alami. Kejadian ini tentunya bisa dilakukan oleh siapa saja, mulai dari pasangan, teman kantor, hingga atasan. Jika dibiarkan terus menerus, tindakan ini bakal berefek bahaya sama mental, seperti timbulnya kecemasan, depresi, bahkan korbannya pun bisa sampai mempertanyakan kewarasannya sendiri. Makanya, untuk menghindari terjebak dalam hal tidak mengenakan saat di kantor, kamu wajib memperhatikan 9 perilaku manipulatif di dunia kerja yang sering banget terjadi. Kira-kira apa saja ya?
9 Perilaku manipulatif di dunia kerja yang sering banget terjadi
1. Hal yang diomongin gak pernah konsisten
Kadang bilangnya kamu bakal dikasih bonus, lain hari berubah jadi promosi. Terus aja begitu, sampai kamu gak tahu ucapan mana yang sesungguhnya benar. Perilaku yang berubah-ubah ini memang sengaja dilakukan buat bikin kamu bingung. Pada akhirnya kamu pun merasa gak yakin sama semua janji rekan kerjamu tersebut.
2. Gak ngaku berjanji meski kita punya bukti saat mengkonfrontasi
Pada dasarnya janji yang diucapkan seorang manipulator hanya dibuat untuk membeli waktu dan mengalihkan perhatian kamu. Gak heran saat kamu menagihnya, mereka akan menyangkal habis-habisan, sampai kamu mempertanyakan kebenaran kejadian yang kamu alami. Kalau perlu mereka akan mengeluarkan berbagai argumen yang manipulatif.
3. Saat mulai terdesak, mereka akan menyerang kepribadianmu
Saat sudah merasa kehabisan amunisi, mereka akan mulai menyerang personality kamu. Ungkapan yang paling sering terdengar adalah betapa gak jelasnya klaim yang kita ajukan, atau kita cuma bertindak emosional. Saat gelagat ini muncul, artinya penyangkalan yang kamu terima sudah benar-benar dahsyat.
4. Mereka akan membuat kamu merasa bersalah
Manipulator adalah ahli dalam menghilangkan rasa bersalah mereka sendiri dan menimpalkannya kepada orang lain. Mereka menindas korbannya bahkan menggunakan agresi, ancaman, dan intimidasi untuk mengendalikan korban. Korban juga mungkin merasa takut untuk melakukan hal yang diminta dan merasa berkewajiban untuk melakukannya sehingga mereka merasa bersalah karena tidak dapat melakukannya.
Baca juga: 10 Cara untuk Tetap Termotivasi Saat Pekerjaan Tidak Dihargai
5. Mereka tidak peduli dengan masukan atau pendapat
Manipulator seringkali menutup telinganya dari masukan atau pendapat orang lain karena dirinya merasa ialah yang paling tinggi dan tidak ada satu pun yang dapat mengungguli dirinya. Sehingga masukan atau pendapat orang lain adalah sesuatu yang remeh bagi mereka.
6. Mereka menurunkan kepercayaaan diri kamu
Manipulasi sering kali muncul dalam bentuk lelucon yang tampaknya hal biasa, namun sesungguhnya hal ini membuat banyak orang merasa rendah diri dan kehilangan kepercayaan diri mereka. Contohnya ketika seseorang berani mengajukan diri sebagai MC acara, namun ada orang lain yang berkata bahwa suaranya terlalu nyaring sehingga tidak cocok menjadi MC, orang tersebut mungkin tidak akan berani untuk mengajukan diri sebagai MC di acara lainnya.
7. Mereka memaksa kamu keluar dari comfort-zone
Manipulator akan mencoba membawa korbannya keluar dari zona nyaman juga tempat-tempat yang familiar guna mendapatkan keuntungan dari korbannya. Lokasi ini mungkin tempat di mana manipulator merasa dapat memiliki kendali.
8. Mereka pura-pura peduli
Orang yang manipulatif adalah juga seorang pembohong. Mereka bisa saja berpura-pura peduli terhadap orang lain demi mendapatkan informasi yang dapat menguntungkan dirinya sendiri.
9. Merendahkan orang lain
Manipulator umumnya senang merendahkan orang lain demi meninggikan dirinya sendiri. Bahkan pada saat kerja tim, mungkin saja manipulator menyalahkan orang lain atas kesalahan yang dilakukannya dan merendahkan orang lain atas kesalahan tersebut. Atau bisa juga manipulator mencoba mengambil kredit atas sebuah pekerjaan yang dilakukan orang lain dan berpura-pura menunjukkan bahwa dirinya adalah pahlawan kemudian merendahkan orang lain yang tidak dapat mencapai kualitas yang sama sepertinya.
Tips menghadapi rekan kerja yang manipulatif
1. Hadapi dengan keyakinan dan kepercayaan diri
Seorang manipulator biasanya akan mencoba mendikte emosi kamu sehingga kamu merasa marah, takut, atau sedih. Hal ini akan membuat mereka lebih mudah mengontrol kamu. Jika ia berusaha memanipulasi perasaan kamu, tangkis dengan rasa percaya diri. Ini menunjukkan bahwa kamu tidak dapat dikendalikan olehnya.
2. Jangan percaya pujiannya
Kamu lebih baik jangan terlalu percaya pujian yang diberikan seorang manipulator. Dia membuat kamu seolah menjadi rekan kepercayaannya, ia akan memuji kamu, tetapi menceritakan keburukan rekan kerja lainnya. Untuk menghalau niat buruknya, kamu bisa menegur saat ia mulai menjelek-jelekkan rekan kerja lain. Dengan begitu, ia tahu bahwa kamu tidak tersanjung dengan kata-katanya.
3. Bersikap skeptis ketika menerima banyak perhatian
Hal yang bisa kamu lakukan adalah bersikap skeptis. Manipulator biasanya tidak menunjukkan warna aslinya di awal hubungan. Sering kali ia menampilkan diri sebagai pribadi yang ramah. Ini karena ia merasa perlu mengenal kamu untuk mengukur di mana titik lemah kamu dan seberapa banyak yang bisa ia manfaatkan kamu.
Baca juga: 10 Jenis Pekerjaan Yang Cocok untuk Kamu yang Individualis
4. Coba melihat dari perspektif mereka
Cara paling efektif untuk menghadapi rekan kerja yang manipulatif adalah dengan menentukan mengapa ia berperilaku seperti itu. Apakah dia memang terbiasa bersikap manipulatif, ataukah hanya untuk menarik perhatian? Daripada menyalahkan perilakunya, cobalah untuk memahaminya. Melihat berbagai hal dari sudut pandang adalah langkah selanjutnya untuk dapat secara efektif memiliki hubungan kerja dengan orang seperti ini.
5. Hadapi kemarahan dengan sikap tenang
Seorang manipulator biasanya memulai konfrontasi dan ingin membuat kamu ikut terbawa emosi. Jangan masuk ke dalam jebakannya. Sebaiknya, tanggapi dengan sikap tenang. Ini menunjukkan bahwa harga diri kamu tidak mau diinjak-injak. Ini juga dapat mengendalikan diri kamu agar tidak terbawa emosi.
6. Abaikan saja
Jika memang kamu tidak ada urusan dengannya, lebih baik abaikan saja kehadirannya. Ini akan menunjukkan padanya bahwa kamu tidak dapat disentuh olehnya. Jika terpaksa bergabung dalam sebuah tugas, kamu tak perlu banyak berinteraksi dengannya kecuali soal pekerjaan.
7. Tetaplah bersikap profesional
Cara paling efisien untuk menangani perilaku manipulatif adalah dengan tetap bersikap profesional. Tahan diri dari berbicara buruk tentang orang tersebut dan cobalah menemukan hal positif darinya. Cara terburuk untuk menanganinya adalah dengan memberikan kritik kepada rekan kerja kamu. Ini hanya akan membuat mereka mendapatkan pembenaran untuk tindakannya.
8. Jangan takut mengatakan tidak
Hanya teman rekan kerja yang manipulatif meminta sesuatu dari kamu, bukan berarti permintaan itu sendiri manipulatif. Terkadang, nasihatnya dapat bermanfaat untuk kamu. Hadapilah permintaan atau sarannya dengan pikiran terbuka. Sebelum mengatakan “ya” atau “tidak” untuk permintaanya, analisis bagaimana tindakan tersebut terhadapmu. Ketegasan adalah salah satu kunci untuk menghadapi rekan kerja yang manipulatif.
What is the best website to start a blog that I eventually want to make revenue with?