Suatu pekerjaan baru bisa dikerjakan secara maksimal jika pekerjaan itu cocok dengan diri kita. Kalau dipaksakan bekerja di bidang yang bertolak belakang dengan karakter kamu yang ditakutkan malah nantinya bisa berakhir stres dan tertekan. Jadi kalau misalnya dirimu adalah orang yang mungkin memiliki karakter introvert atau individualis, maka akan lebih maksimal jika kamu nanti memiliki karir di bidang yang minim interaksi. Hal ini karena orang individualis tidak bakal bisa berkembang kalau dipaksa untuk berinteraksi dengan banyak orang di pekerjaannya. Mereka mencari kenyamanan dalam hal bekerja sendiri dan tidak diikut campuri oleh orang lain. Kalau kebetulan kamu tipe orang yang seperti itu, mungkin beberapa macam pekerjaan di bawah ini akan cocok denganmu. Berikut ini adalah 10 jenis pekerjaan yang cocok untuk kamu yang individualis.
10 Jenis pekerjaan yang cocok untuk kamu yang individualis
1. Peneliti
Pekerjaan pertama yang kami sarankan untuk kamu yang suka bekerja secara individual adalah menjadi seorang peneliti. Yang mana dengan menjadi peneliti kamu tidak harus berinteraksi dengan banyak orang, melainkan akan lebih banyak menghabiskan waktu di laboratorium atau ruang penelitianmu sendiri. Selain yang suka bekerja sendiri, jenis profesi ini juga cocok untuk orang-orang yang punya rasa penasaran tinggi dan pemikir mendalam. Karena meskipun kelihatannya mudah, menjadi seorang peneliti dibutuhkan kecerdasan serta dedikasi yang tidak main-main untuk mencari tahu dan menciptakan penemuan baru.
2. Guru bimbingan private
Kamu yang mempunyai jiwa individualisme juga bakal cocok dengan pekerjaan yang satu ini yaitu sebagai menjadi guru bimbingan private. Tidak seperti guru sekolah pada umumnya yang berinteraksi dengan banyak orang dan siswa, guru bimbingan private membuatmu cukup berinteraksi dengan orangtua dan anak yang menyewamu untuk mengajar secara pribadi di rumah. Dengan minimnya interaksi dan tingginya bayaran guru private, pekerjaan ini cukup menjanjikan untuk dijadikan karir utama.
3. Social media specialist
Pekerjaan selanjutnya yang juga cocok untukmu yang suka bekerja sendiri ialah sebagai menjadi seorang social media specialist, yang mana pekerjaan ini mengutamakan kejelianmu dalam menangani dan meneliti traffic di media sosial. Meskipun tidak banyak interaksi dengan orang lain, kamu justru harus aktif di media sosial dan harus selalu update dengan tren yang terjadi setiap harinya. Jadi bisa dibilang kalau tanggung jawab dari pekerjaan ini juga besar yang mana kalau sampai salah maka dampaknya langsung pada citra perusahaan yang menurun di mata publik.
Baca juga: 10 Keuntungan Memilih Virtual Office, Solusi Selama Pandemi COVID-19
4. Pelukis
Pelukis merupakan pekerjaan yang sangat individualis. Jarang ditemukan pelukis yang bekerja bersama beberapa orang sekaligus untuk menghasilkan satu lukisan. Pasti kecenderungannya adalah satu kanvas untuk satu lukisan dari satu pelukis. Saat bekerja, para pelukis juga biasanya membutuhkan satu tempat yang tenang dan nyaman bagi dirinya agar semua imajinasi yang dimiliki bisa muncul dengan maksimal. Mereka tak membutuhkan kehadiran orang lain saat itu. Dari mulai bekerja hingga menyelesaikan satu lukisan, tak ada interaksi yang dilakukan dengan orang lain. Interaksi baru terjadi saat mereka melakukan pameran dan menerangkan makna dari lukisan yang dibuatnya.
5. Content creator
Content creator adalah pekerjaan yang digemari banyak orang belakangan ini, terutama setelah tahun 2015. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya peluang untuk menghasilkan melalui konten yang dipublikasikan di media sosial, sehingga pas sekali dengan dirimu yang nyaman bekerja sendiri karena kamu punya kebebasan dan hak penuh dalam membuat konten. Selain membuat konten untuk dirimu sendiri, kamu juga bisa menjadi content creator untuk orang lain atau bahkan perusahaan yang menginginkan konten promosi.
6. Penulis atau translator
Pekerjaan keenam yang cocok untuk kamu yang memiliki kecendrungan individualis adalah pekerjaan menjadi seorang penulis atau translator alias penerjemah. Pekerjaan ini mengutamakan kinerjamu sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan, dan merupakan profesi yang memang paling disukai oleh orang-orang yang tidak begitu suka banyak interaksi dengan orang lain. Sebagaimana penulis yang harus menyelesaikan setiap tulisannya sendiri, seorang translator juga harus menerjemahkan suatu buku dengan baik berdasarkan kemampuannya sendiri. Jadi pada dasarnya pekerjaan ini memang bukan jenis yang dikerjakan oleh banyak orang. Tapi meskipun minim interaksi bisa dibilang kalau gajinya cukup menjanjikan, jadi gak rugi kalau kamu tekuni dalam jangka waktu lama.
7. Analis keuangan dan saham
Pernah melihat para pekerja di pasar mata uang atau bursa efek? Meski suasana ruangan sangat ramai dan dipadati orang, tapi mereka sebenarnya bekerja masing-masing. Karena setiap analis bekerja untuk perusahaan dan klien yang berbeda. Mereka akan lebih banyak berkutat dengan angka dan data. Terutama mengenai saham dan obligasi yang nilainya berubah nyaris setiap detik. Hampir tak ada waktu untuk berinteraksi dengan orang lain saat mereka bekerja. Interaksi dilakukan seperlunya saja. Seperti karena harus menginformasikan satu hal penting kepada klien. Selebihnya, mereka akan kembali memelototi data di layar komputer sambil menganalisis kemungkinan nilai-nilai saham yang mereka tangani.
Baca juga: 7 Kelemahan dari Layanan Virtual Office Yang Harus Diantisipasi
8. Arsiparis
Seorang arsiparis memang sekilas mirip dengan pustakawan. Tapi tugas dan tanggung jawab yang diemban ternyata lebih berat. Pasalnya, seorang arsiparis harus bisa menyimpan dan menyusun arsip dari perusahaan tempatnya bekerja di posisi yang tepat. Saat ada orang lain yang meminta bantuannya untuk menemukan file tertentu, biasanya mereka pun tak banyak berbicara. Karena kalau bekerja sambil banyak bicara, dia akan cenderung tidak fokus dan kesulitan untuk menemukan file yang dicari.
9. Konselor (psikolog atau psikater)
Bekerja sebagai konselor (seorang psikolog atau psikater) membutuhkan pemikiran yang mendalam, kemampuan mendengar yang baik dan empatik, serta fokus pada satu orang. Banyak introvert yang berhasil menjalankan profesinya menangani pasien dengan depresi, gangguan kecemasan, atau kondisi seperti autisme, ADD, dan ADHD.
10. Fotografer
Salah satu keterampilan unggul dari seorang introvert adalah kreativitas, dan bidang fotografi memungkinkan mereka untuk mengekspresikan jiwa artistiknya dalam berbagai cara. Selain itu, baik fotografer pernikahan, studio, komersial, seni rupa, dan sebagainya dapat bebas mengatur jadwal mereka sendiri.
Hello 🙂 although sites we backlink to beneath are considerably not connected to ours, we really feel they’re truly really worth a go by, so have a look