Cara memisahkan uang modal dengan keuntungan itu sangatlah penting dalam menjalankan sebuah bisnis. Pelaku bisnis pemula umumnya meremehkan hal ini karena menganggap bahwa keduanya sama saja dan tidak perlu dipisahkan. Padahal, jika dipikir-pikir keberadaan uang modal dan keuntungan harus dipisahkan supaya tidak tercampur dan kondisi keuangan usaha menjadi jelas. Adapun uang modal adalah pondasi paling dasar saat seseorang mendirikan sebuah usaha atau bisnis. Tanpa adanya uang modal tentu bisnis tidak bisa didirikan dan tidak akan bisa berjalan. Uang modal ini perlu disisihkan atau dipisahkan dari keuntungan agar bisnis bisa terus berjalan. Jika bisa disiplin, kamu akan lebih mudah mengontrol seberapa besar keuntungan yang didapatkan dan bisa menyusun rencana pengembangan bisnis lebih besar lagi kedepannya. Pembukuan keuangan pun bisa lebih efisien dan juga efektif. Nah, buat kamu yang belum mengerti caranya, berikut ini akan kami berikan 10 tips cara memisahkan uang modal dengan keuntungan. Semoga bisa membantu!
10 Tips cara memisahkan uang modal dengan keuntungan
1. Membuat dua rekening
Rekening yang berbeda bisa membantu dalam memisahkan mana uang modal dan mana yang merupakan keuntungan dari kegiatan bisnis. Bisa dilakukan di bank yang sama namun dengan dua rekening yang berbeda. Arus kas akan lebih terpantau sekaligus bisa melihat keuntungan yang didapatkan sudah mencapai target atau belum. Jika memang memungkinkan uang keuntungan yang berlebih bisa dijadikan sebagai modal tambahan untuk mengembangkan usaha jadi lebih besar lagi.
2. Membuat catatan dengan rinci
Agar bisa lebih mudah melihat transaksi apa saja yang sudah terjadi di perusahaan, pastikan untuk membuat catatan yang isinya semua transaksi yang dilakukan dengan menggunakan uang modal usaha. Catatan keuangan sederhana namun mendetail bisa sangat membantu dalam melihat arus kas masuk dan keluar sehingga bisa dibandingkan dengan lebih mudah. Pastikan ada tanggal, waktu, serta jumlah uang yang digunakan secara terorganisir. Pelaku bisnis bisa melakukan antisipasi pada kas yang dikelola jika ada terjadi minus.

10 Tips Cara Memisahkan Uang Modal dengan Keuntungan
3. Modal usaha bukan untuk kebutuhan pribadi
Cara memisahkan uang modal dan keuntungan ini sangat penting agar penggunaan uang tidak campur aduk. Pastikan memegang prinsip untuk tidak menggunakan uang modal usaha untuk memenuhi kebutuhan pribadi meski dalam keadaan genting sekali pun. Jika uang modal sampai digunakan untuk keperluan pribadi maka akan sulit untuk mengembalikan uang modal tersebut nantinya. Bisnis pun bisa terganggu karena modal yang biasa digunakan berkurang.
Baca juga: 10 Strategi Pemasaran Untuk Bisnis Rumahan Yang Bisa Diterapkan
4. Mulailah “menggaji” diri sendiri dan belajar disiplin
“Boro-boro menggaji diri sendiri, Bu, penjualan aja masih kaya aer sungai begini, alias pasang surut, ga stabil. Kadang ada penjualan, kadang ga ada!”. Kira-kira begitulah respon yang umum dikemukakan terima ketika saya menyampaikan tip atau trik ini. Tapi kalau kita mau naik kelas, jangan pesimis dulu. Langkah yang perlu kamu lakukan dalam menggaji diri sendiri tadi dapat diwujudkan ke dalam 3 jenis pembayaran dari rekening usaha ke rekening pribadi pemilik usaha, yaitu pembayaran gaji/honor/komisi untuk perannya sebagai pekerja; pembayaran uang sewa atau subsidi listrik air dan telpon untuk perannya sebagai pemilik properti; dan pembayaran bagi hasil laba atau deviden untuk perannya sebagai pemodal.

10 Tips Cara Memisahkan Uang Modal dengan Keuntungan
5. Menerima pembayaran via transfer dan belanjalah dengan kartu debit
Mengapa? Agar pemasukan usaha langsung tercatat di rekening usaha, begitu pula dengan catatan pengeluaran usaha. Kan kebanyakan pelaku usaha cenderung keteteran atau bahkan malas mencatat pendapatan maupun pengeluaran. Ya sudah, cara mudahnya adalah pelan-pelan mengubah kebiasaan dari usaha yang 100% pakai uang tunai menjadi sebagian menggunakan sistem transfer. Dengan begitu, setiap transaksi akan tercatat secara digital. Jangan lupa isi kolom “berita” saat transfer, jadi kita mudah untuk memonitor pengeluaran.
6. Mulailah urus dan gunakan mobile dan internet banking
Pelaku usaha yang ingin berkembang haruslah mulai mempertimbangkan waktunya. Kata orang, time is money. Dalam bisnis, hal ini ada benarnya. Daripada waktu kita habis 2 jam untuk pergi, parkir, antri, lalu kembali ke rumah hanya untuk urus transfer nominal besar atau cetak rekening koran (untuk melihat mutasi rekening), bisa lebih hemat waktu jika kita bisa unduh sendiri dengan internet banking. Begitu pula untuk urusan pembayaran berbagai tagihan. Daripada repot ke ATM atau toko-toko modern, kan bisa langsung bayar sendiri menggunakan mobile banking atau internet. Mulailah menghargai waktu dan menggunakan teknologi perbankan terkini.

10 Tips Cara Memisahkan Uang Modal dengan Keuntungan
7. Kelola usaha dengan baik
Setelah memisahkan uang pribadi dan uang usaha di rekening yang berbeda, maka kamu tinggal mengelola usaha dengan baik. Sehingga kamu bisa mengembangkan usaha secara maksimal dan bisa memperoleh untung seperti yang diharapkan. Caranya, buat perhitungan anggaran pengeluaran rutin untuk keperluan usaha. Perkirakan pemasukan yang sudah rutin diperoleh, setelah itu kamu juga harus disiplin melakukannya, seperti mengarsipkan tagihan dan nota pembelanjaan.
Baca juga: 10 Keuntungan Yang Didapatkan Jika Menggunakan Paid Ads untuk Bisnis
8. Melakukan evaluasi secara rutin
Evaluasi ini sebaiknya dilakukan oleh pemilik bisnis. Ini bisa dilakukan minimal satu bulan sekali agar bisa mengontrol modal usaha perlu ditambah atau tidak, keuntungan seusai target atau belum, perlu suntikan dana atau tidak, dan semacamnya. Kalau bisnis yang dikelola sudah terbilang besar melakukan audit adalah cara yang terbaik. Audit ini bisa menekan adanya manipulasi uang pada perusahaan.

10 Tips Cara Memisahkan Uang Modal dengan Keuntungan
9. Alokasikan keuntungan usaha kamu untuk berinvestasi
Lalu langkah selanjutnya yang bisa kamu lakukan untuk memisahkan uang modal dengan keuntungan adalah dengan mengalokasikan keuntungan atau profit dengan benar. Formulasi yang tepat untuk mengalokasikan usaha adalah 2,5 : 15 : 20 : 30 : 32,5. Apa ini maksudnya? 2,5% kamu sisipkan untuk zakat usaha, 15% dananya kamu simpan untuk ditabung atau diinvestasikan guna keperluan pribadi, 20% kamu pisahkan untuk cicilan utang modal, meskipun modal ini dari dompet kamu sendiri, 30% kamu gunakan untuk kepentingan pribadi, dan sisa 32,5% kamu pisahkan untuk tabungan pengembangan usaha
10. Hindari membanding-bandingkan usaha kamu dengan kompetitor
Meskipun hal ini terdengar sederhana namun pada kenyataannya, dengan membanding-bandingkan usaha yang kamu miliki dengan kompetitor tidaklah menyelesaikan permasalahan keuangan. Tidak salah memang jika hakikat seorang manusia adalah tidak pernah puas dengan apa yang mereka punya. Namun perlu kamu perhatikan, setiap usaha yang dijalankan memiliki pola yang berbeda-beda. Namun jika kamu terlalu banyak melihat kelebihan kompetitor dibandingkan mengembangkan usaha saat ini, adalah sebuah kesalahan yang fatal. Tak perlu terburu-buru meminjam dana hanya untuk bersaing dengan kompetitor. Tapi yang perlu kamu lakukan saat ini adalah bagaimana caranya mengembangkan bisnis dengan modal sedikit mungkin namun tetap menghasilkan keuntungan yang besar.

10 Tips Cara Memisahkan Uang Modal dengan Keuntungan