Manusia tentunya tidak luput dari kesalahan. Apa lagi dalam berbisnis. Jatuh bangun sudah menjadi hal yang lumrah dan pasti akan dialami oleh semua yang membangun usahanya dari awal. Tapi, bukan berarti kamu harus takut dan selalu bermain aman untuk terhindar dari kesalahan. Belajar dari kesalahan itu penting, baik dari kesalahan sendiri ataupun kesalahan orang lain. Nah dalam artikel ini, kami akan memberikan kamu sedikit pelajaran yang mungkin bisa kamu ambil, entah itu yang bersifat internal maupun eksternal. Namun umumnya, faktor internal lebih berpengaruh karena ini berhubungan dengan strategi dan manajemen. Supaya kamu tidak mengulanginya yuk hindari 10 kesalahan ini ketika ingin membangun start up. Selamat membaca.
Hindari 10 kesalahan ini ketika ingin membangun start up
1. Tidak menyisihkan cash cadangan yang cukup untuk mensupport diri sendiri
Ini adalah salah satu kesalahan besar dalam berbisnis tapi cukup sering terjadi pada entrepreneur baru hingga menyebabkan bisnis mereka jatuh bukan karena model bisnis yang tidak bagus, tapi karena permasalahan finansial. Tidak jarang para entrepreneur ini kehabisan uang untuk mendukung bisnis atau diri sendiri sebelum bisnis mereka menghasilkan profit. Oleh karena itu, hal yang lebih baik untuk kamu lakukan adalah menyiapkan dana khusus untuk mensupport diri kamu sendiri selama bisnis kamu masih dalam fase startup. Kamu harus menyadari apa yang kamu butuhkan dan bagaimana dana yang kamu punya dapat mensupport kamu untuk 1-2 tahun ke depan.
2. Tidak memiliki rencana pertumbuhan
Selain visi misi, adanya business plan juga penting guna mengawal proses pertumbuhan bisnis startup. Bagaimanapun, mendirikan bisnis bukan hanya soal memulai sebuah usaha, tetapi juga tentang bertahan dan target jangka panjang. Hal ini juga sering diabaikan oleh para pebisnis startup yang menganggap bahwa persoalan tersebut bisa dipikirkan sambil lalu bisnis berjalan. Akibatnya, bisnis cenderung berjalan di tempat karena ketidaksiapan konsep dan rencana jangka panjang. Bahkan, kemungkinan terburuk, bisnis bisa terancam gagal karena ketidaksiapan menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Tentu, ini akan berbeda jika kamu telah memiliki konsep dan rencana yang matang. Selain pertumbuhan dan perkembangan bisnis lebih terarah serta terencana, kamu juga akan lebih paham dan siap terkait manajemen risiko.
3. Terlalu optimis selama perencanaan
Ini juga salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh para entrepreneur baru. Tapi bukan berarti kamu tidak boleh optimis, ya! Optimis boleh saja, bahkan harus. Tapi, jujurlah dengan diri kamu sendiri. Jangan pernah meremehkan atau menutup mata dari risiko-risiko sekecil apapun. Yang lebih baik untuk kamu lakukan adalah mencari 3 sampai 5 orang yang benar-benar objektif (bukan teman atau keluarga sendiri) untuk kamu mintai pendapat dalam mengidentifikasi kelemahan perencanaan kamu.
Baca juga: 10 Hal yang Wajib Dilakukan ketika Membangun Bisnis dari 0
4. Berusaha melakukan semuanya sendiri demi menghemat uang
Mungkin kamu berpikir bahwa terjun langsung ke lapangan merupakan ide bagus. Tidak salah, tapi jangan lupakan keterbatasan kamu sebagai manusia. Kamu tidak mungkin ahli dalam setiap area bisnis. Selain itu, di dunia ini kita hanya mendapat waktu 24 jam untuk hidup. Dalam bisnis, waktu adalah uang. Maka, pikirkan dengan baik di area mana kamu harus menginvestasikan energi kamu. Apakah pada bagian konten, produk, service, hubungan dengan klien, dsb. Terlalu banyak hal yang harus dilakukan jika kamu hanya bekerja sendiri. Yang lebih baik untuk kamu lakukan adalah memikirkan dengan matang di area mana kamu harus menginvestasikan energi kamu dan manfaatkan orang lain dengan keahliannya di masing-masing bidang.
5. Tidak memahami pasar dan target konsumen
Kesalahan yang juga sering kali dilakukan oleh para pebisnis startup adalah abai terhadap kebutuhan pasar dan konsumen. Mereka tidak melakukan riset pasar terlebih dulu guna mengetahui apa saja yang tengah dibutuhkan oleh masyarakat atau target konsumen. Akibatnya, bisnis pun tidak berkembang karena ditinggalkan oleh calon pelanggan. Karenanya, sebelum mendirikan sebuah usaha atau bisnis, riset pasar sangat penting untuk dilakukan. Ketika kamu bisa menemukan sesuatu yang memang menjadi kebutuhan atau yang diinginkan oleh target konsumen, niscaya bisnis bisa berkembang dengan baik.
6. Memasang harga terlalu rendah atau terlalu tinggi
Segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik. Untuk menghindari kesalahan ini, hal yang lebih baik untuk kamu lakukan adalah melakukan penelitian untuk menentukan harga produk atau service untuk menetapkan nilai harga di awal. Hal ini karena apabila harga terlalu murah, maka usaha kamu akan merusak harga pasar dan tidak akan mendapatkan keuntungan secara maksimal. Sedangkan jika terlalu mahal, kamu akan sulit diterima di pasar karena belum tentu produk yang kamu tawarkan memiliki nilai yang berbeda yang kini sudah ada dipasaran.
7. Waktu peluncuran produk
Kesalahan berikutnya yang sering kali dilakukan para pebisnis startup di indonesia, adalah terlalu terburu-buru memperkenalkan layanan atau produk ke pasaran. Padahal, layanan atau produk masih belum siap dan layak untuk dipasarkan. Hal ini tentu bisa berakibat fatal karena bisa merusak kesan pertama produk di mata konsumen. Akibatnya, konsumen tidak lagi minat untuk membeli dan kemudian meninggalkan produk atau jasa yang kamu tawarkan. Jika ini terjadi, kemungkinan besar produk atau jasa startup kamu akan kalah bersaing dengan kompetitor lain. Begitu pula dengan peluncuran produk yang terlalu lambat akan berdampak pada kalahnya bersaing karena milik para kompetitor telah lebih dulu masuk ke pasaran. Apalagi, jika produk tersebut diterima dengan baik dan berhasil mengambil hati para konsumen. Alhasil, produk kamu yang baru muncul di pasaran tidak lagi menarik minat masyarakat. Oleh karenanya, diperlukan perencanaan yang matang, tak hanya dalam penciptaan suatu produk, kualitas, dan harga, tetapi juga waktu yang tepat untuk melakukan peluncuran produk.
Baca juga: 10 Manfaat Dari Promosi Ketika Kamu Mulai Berbisnis
8. Promosi produk yang asal-asalan
Tak bisa dimungkiri bahwa promosi juga merupakan ujung tombak sebuah bisnis. Terlebih, bagi bisnis startup yang notabenenya baru dirintis sehingga sangat perlu untuk diperkenalkan ke khalayak ramai. Sayangnya, hal ini sering kali dikesampingkan sehingga yang ada hanyalah media dan konten promosi asal-asalan. Tak ayal, konten promosi cenderung membosankan dan tidak mampu menarik minat masyarakat untuk membeli atau menggunakan layanan kamu. Agar hal tersebut tidak terjadi, buatlah konsep yang bagus nan kreatif guna mempromosikan produk atau layanan startup.
9. Mempekerjakan orang yang salah
Di awal merintis sebuah bisnis, utamanya startup, kekompakan tim juga merupakan hal penting. Fakta menunjukkan, beberapa startup di Indonesia gagal karena kualitas dan kekompakan tim yang buruk. Entah karena adanya karyawan yang tidak kompeten atau karena kinerja yang kurang optimal. Jadi, demi kelancaran bisnis kamu, usahakan carilah karyawan yang kompeten di segala bidang guna menunjang perkembangan startup. Selain itu, pastikan bahwa mereka juga bisa menjadi tim yang solid, kompak dan terpercaya.
10. Tidak bisa beradaptasi
Terakhir, kesalahan yang juga sering dilakukan oleh pebisnis startup di Indonesia adalah tidak beradaptasi. Maksud dari beradaptasi di sini adalah menyesuaikan diri dengan kondisi dan situasi pasar. Jadi, meski di awal, perusahaan telah merancang dan menetapkan visi misi, target plan, strategi, dan berbagai konsep lain, bukan tidak mungkin di tengah perjalanan ada sesuatu yang harus diubah menyesuaikan dengan keadaan. Misal, ketika model bisnis yang dirancang sebelumnya dirasa kurang cocok sehingga perlu diganti atau diperbarui. Dengan begitu, bisnis bisa lebih fleksibel dalam menghadapi berbagai kondisi. Beda halnya jika startup kamu tidak beradaptasi, ketika ada masalah ketidakcocokan pada suatu konsep yang direncanakan, hal tersebut bisa menjadi pintu kebangkrutan bisnis.