Ingin sukses meningkatkan penjualan dengan menyasar pasar Gen Z atau generasi setelah Generasi Milenial? Artinya kamu butuh strategi marketing Gen Z nih. Tapi masalahnya, untuk memasarkan produk pada Gen Z yang lahir antara tahun 1996 dan 2010, kamu butuh lebih dari strategi konten marketing yang biasa. Pasalnya, Generasi Z adalah generasi yang sangat kreatif, beranim dan pencipta banyak tren terkini di berbagai platform media sosial, mulai dari TikTok, Instagram, YouTube, Twitter, dan lain sebagainya. Kesadaran mereka akan nilai sebuah produk begitu tinggi sehingga mereka juga hanya akan tertarik pada sebuah brand yang “punya kepribadian” atau istilah kerennya “berkarakter”. Jadi untuk menjangkau Gen Z, kamu butuh pendekatan yang sedikit berbeda. Nah, di bawah ini kami akan bagikan 10 cara membuat konten marketing untuk Gen Z yang perlu diketahui. Selamat membaca!
10 Cara membuat konten marketing untuk Gen Z yang perlu diketahui
1. Cari tau dulu gol apa yang mau dicapai
Sebelum bingung mau berkreasi dengan konten, jawab dulu pertanyaan ini: kamu ingin membuat konten untuk apa? Karena pada dasarnya semua konten itu dibuat dengan gol tertentu. Bagaimana cara kamu mengukur kesuksesan kontenmu? Apakah dari jumlah likes? Jumlah konten dibagikan? Follower atau subscriber baru? Apakah dari jumlah view kalau konten kamu berbentuk video? Atau penjualan? Mengetahui tujuan kita sejak awal itu penting banget. Di awal bisnis, kamu bahkan dan mungkin akan memberikan produk secara gratis dan hal ini wajar saja selama masa promosi. Jadi pergunakan momentum ini dengan sangat baik karena nantinya saat bisnis kita sudah berkembang, biasanya kita akan terikat dengan poin-poin yang sudah kita bangun dari awal.
2. Cari tau siapa audience kita
Langkah selanjutnya, cari tau siapa audience kita. Dengan begitu, konten yang kita buat itu tidak akan sia-sia. Konten yang efektif adalah konten yang tepat sasaran. Misalnya kita sudah tahu target audience kita adalah generasi Z yang lahir di tahun 1997 – 2012, jadi usia mereka mulai dari 6 – 24 tahun. Dengan info ini, baru kita membuat konten yang tepat. Misalnya memilih penggunaan bahasa. Tidak mungkin kan kita menggunakan bahasa yang super formal dengan generasi Z, karena bahasa formal tidak akan membuat mereka tertarik dengan konten yang kita buat. Maka dari itu, lebih baik gunakan bahasa sehari-hari yang dekat dengan generasi Z agar mereka bisa merasa lebih terikat dan mengerti dengan apa yang kita pasarkan.

10 Cara Membuat Konten Marketing Untuk Gen Z Yang Perlu Diketahui
3. Aktiflah di jejaring sosial
Di masa lalu, iklan dikonsumsi melalui saluran pemasaran tradisional, seperti media cetak dan televisi. Tetapi generasi Z adalah generasi yang sangat terhubung dengan media digital. Mereka secara aktif mengonsumsi berbagai konten di beberapa media sosial. Maka, salah satu cara untuk memasarkan kepada mereka setelah mengetahui sasaran audience kamu adalah melakukan pendekatan multi-platform melalui media sosial. Sebanyak 71% menurut Ipso, gen Z sering menghabiskan rata-rata 5,4 jam seharinya di platform sosial. Maka dari itu, cara terbaik untuk menggaet perhatian generasi Z ini adalah melalui platform yang sering mereka gunakan.
Baca juga: Mana yang Lebih Penting Antara Marketing dan Branding?
4. Review kontenmu
Setelah kamu sudah mengikuti tips membuat konten dan sudah mengunggah beberapa di antaranya, kamu juga bisa mereview respons pengunjung dan audience terhadap konten yang kamu buat. Tentu saja tidak semua konten bisa langsung sempurna dan sukses. Mungkin ada yang salah sedikit, ada kekurangan, itu wajar saja. Dari mereview konten, kita bisa tahu di mana letak kesalahan dan kekurangan kita. Ke depannya bisa buat rencana untuk memperbaiki dan membuat konten yang lebih baik dan berkualitas lagi dibanding sebelumnya.

10 Cara Membuat Konten Marketing Untuk Gen Z Yang Perlu Diketahui
5. Tingkatkan individualisme di dalam penggunaan produk kamu
Gen Z masih menikmati dan menghargai brand dalam memilih produk, maka mereka tidak lagi menginginkan sebuah logo untuk mendefinisikannya. Mereka juga ingin saat menggunakan produk, mereka menjadi trendsetter, berbeda, dan unik. Sejalan dengan itu, para gen Z suka diperhatikan setelah menggunakan produk yang mereka beli. Maka, di sini kuncinya adalah saat brand kamu ingin menaikan daftar pengguna produk, soroti bagaimana para individual ini menggunakan produk kamu dengan memposting ulang foto atau karya mereka di media sosial. Cara ini terbukti efektif karena usaha kamu akan mendapat masukan yang berbeda dari setiap individual.
6. Bangun komunitas digital
Membangun komunitas digital adalah satu bagian paling integral dalam strategi marketing Gen Z di tahun 2021. Jika melihat hasil survei di luar negeri, Gen Z adalah generasi paling kesepian di Amerika Serikat. Hal tersebutlah yang memaksa mereka secara aktif untuk terlibat dan terkoneksi dengan individu-individu lain yang berpikiran sama. Marketing Gen Z adalah cara yang sangat bagus untuk menjangkau generasi muda dan menjalin hubungan dengan tipe konsumen baru, yakni mereka yang sadar akan value sebuah produk, menyukai kepribadian yang berani dan mencari komunitas yang sealiran.

10 Cara Membuat Konten Marketing Untuk Gen Z Yang Perlu Diketahui
7. Gunakan pemasaran influencer
Gen z bersifat selektif dalam mempercayai suatu produk. Namun, sebuah penelitian oleh McCarthy Group menunjukkan bahwa mereka menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi pada konten yang dihasilkan oleh rekan-rekan mereka. Sebagai tanggapan, marketer harus mendorong dialog antar pelanggan milenial. Dorong terciptanya komunikasi dan brand awareness di antara mereka. Ada banyak cara untuk memanfaatkan konten yang dihasilkan konsumen tetapi langkah pertama adalah mengidentifikasi siapa influencer yang sesuai dengan merek usaha kamu. Jika kamu dapat mengembangkan hubungan yang baik dengan influencer, kamu mungkin bisa membuat mereka mempromosikan brand kamu kepada follower mereka.
Baca juga: 10 Tantangan Influencer Marketing dan Solusi Menghadapinya
8. Mulailah percakapan dua arah
Gen Z adalah generasi pertama yang benar-benar terbuka untuk terlibat dan berbagi iklan merek usaha kamu. Akibatnya, pemasaran satu arah tradisional adalah taktik yang tidak efektif untuk mendorong brand awareness, terutama di generasi Z ini. Maka, cara yang harus dilakukan adalah terlibat dalam percakapan dua arah di platform sosial. Ini akan menumbuhkan hubungan yang tulus dengan pelanggan milenial dan membantu memenangkan kesetiaan mereka. Perhatikan dengan saksama bagaimana pelanggan menyebarkan servis atau produk kamu di media sosial, dan cobalah untuk “menyukai” dan “memberi komentar” pada semua post yang positif.

10 Cara Membuat Konten Marketing Untuk Gen Z Yang Perlu Diketahui
9. Soroti dedikasi kamu pada privasi
Penelitian dari NGen menemukan bahwa 88% Gen Z setuju dengan pernyataan: “Melindungi privasi saya sangat penting bagi saya.” Sebuah survei oleh IBM menemukan bahwa kurang dari sepertiga remaja merasa nyaman dengan membagikan detail pribadi mereka secara online, selain dari informasi kontak dan riwayat pembelian. Namun, studi yang sama menemukan bahwa 61% mengatakan mereka akan merasa lebih baik membagikan informasi pribadi ini, jika mereka percaya merek akan melindunginya dengan aman. Jadi, jika kamu menargetkan audiens Gen Z, perhatikan hal yang satu ini. Saat kamu meminta untuk mengumpulkan informasi, lakukan dengan transparan, dan soroti secara terbuka komitmen kamu untuk memastikan data mereka tetap aman dan terlindungi.
10. Riset keyword yang tepat
Saat ini ada ribuan orang yang melakukan konten digital marketing di internet. Karena itu, agar kontenmu dilihat, sebaiknya cari keyword yang tepat. Apa yang sedang dibutuhkan oleh target audience? Apa hal yang membuat target audience tertarik? Kalau kamu sudah tahu, saatnya memasukkan berbagai keyword tersebut ke dalam konten yang kita buat. Tapi ingat, jangan asal dimasukkan saja. Harus tetap masuk akal dengan konten kita, agar nggak terkesan dipaksakan.

10 Cara Membuat Konten Marketing Untuk Gen Z Yang Perlu Diketahui