Banyak orang amam yang mengira harga biasanya ditetapkan atas dasar mendapatkan untung saja. Padahal ada banyak loh jenis strategi yang ditetapkan untuk menaruh sebuah harga atau yang biasa dikenal dengan istilah Pricing Strategy. Melansir Price Intelligently, pricing strategy ini kononnya banyak dan sering dilupakan oleh banyak para pebisnis. Padahal secara teori, pemilihan strategi penetapan harga yang tepat bisa melejitkan penjualan diantara pasar yang terbuka. Lantas, apa saja sih strategi penentuan harga yang belum diketahui? Berikut ini akan kita bagikan 10 strategi penetapan harga yang wajib diketahui sebelum mulai bisnis beserta penjelasannya. Semoga berguna!
10 Strategi penetapan harga yang wajib diketahui sebelum mulai bisnis
1. Berdasarkan kompetitor
Penetapan harga pertama yang bisa kamu lakukan adalah berdasarkan harga pesaing yang ada di sekitar kamu. Hal ini bisa kamu lakukan karena dengan adanya kompetitor kamu dapat mempertimbangkan nantinya akan memberikan harga yang ada dibawah pasar atau malah sebaliknya. Namun untuk melakukan hal ini ada satu hal yang bisa kamu perhatikan yaitu jangan memberikan harga paling rendah karena dengan begitu kamu bisa merusak harga pasar.
2. Strategi penetration pricing
Strategi kedua yang bisa kamu lakukan adalah perusahaan menawarkan harga jual yang lebih rendah daripada harga reguler. Tujuannya adalah untuk meningkatkan penjualan tapi dalam jangka pendek. Ada beragam opsi untuk melakukan strategi ini. Pertama perusahaan mungkin bisa men-diskon harga dengan jangka waktu tertentu, lalu bisa juga menawarkan sebuah bundling, menawarkan kupon, atau meluncurkan kartu loyalitas untuk mendapatkan jumlah konsumen sebanyak-banyaknya.
3. Target pricing
Strategi ketiga yang bisa dilakukan oleh sebuah adalah pengusaha bisa menetapkan harga jual terlebih dahulu lalu kemudian menghadirkan produk dengan menyesuaikan harga jual. Cara ini biasanya dilakukan dengan mempertimbangkan melihat kondisi persaingan dan permintaan di pasar. Lalu jika sudah terlihat cangkup pasarnya, harga ideal yang dimaksud akan mencakup dua komponen utama: biaya produksi dan margin keuntungan. Tim riset dan pengembangan kemudian merancang produk dengan fitur yang sesuai dalam batasan biaya yang telah ditentukan sebelumnya.
Baca juga: 10 Cara Membangun Product Branding untuk Memikat Konsumen
4. Harga bundling
Penetapan harga bundling atau paket melibatkan penjualan paket atau sekumpulan barang atau jasa dengan harga lebih rendah daripada harga sebenarnya jika dijual terpisah. Ini adalah strategi yang efektif untuk menggabungkan produk yang tidak terjual atau produk dengan permintaan yang lebih sedikit dengan produk dengan penjualan tinggi untuk membersihkan ruang pajang dan untuk meningkatkan keuntungan. Happy meal Mcdonald adalah contoh sempurna dari harga paket.
5. Pay What You Want
Pay What You Want atau bayar apa yang kamu inginkan adalah strategi penetapan harga di mana kekuatan menentukan harga suatu produk diberikan kepada pembeli, yang membayar jumlah yang diinginkan untuk suatu produk, yang bahkan biasanya menjadi nol atau tidak ada transaksi sama sekali. Namun tidak seperti kelihatannya, strategi penetapan harga ini sering kali menghasilkan lebih banyak keuntungan dan peningkatan pangsa pasar karena sebagian besar pelanggan malah membayar jumlah yang melebihi harga biaya produk.
6. Price Skimming
Price Skimming adalah strategi menetapkan harga perkenalan produk yang relatif tinggi dan unik ketika produk tersebut baru muncul dibanding pesaing pasar yang lebih sedikit. Idenya adalah untuk memaksimalkan keuntungan pada pengadopsi awal sebelum pesaing memasuki pasar dan membuat produk lebih sensitif terhadap harga. Strategi ini mendapatkan namanya dari lapisan krim atau segmen pelanggan karena harga diturunkan dari waktu ke waktu.
7. Penetapan harga dinamis
Penetapan harga dinamis, juga disebut penetapan harga permintaan, adalah strategi penetapan harga yang relatif baru yang menetapkan harga berbeda untuk barang yang sama dari pengguna yang berbeda tergantung pada kemampuan mereka untuk membayar. Strategi penetapan harga ini bergantung pada internet dan biasanya digunakan oleh situs web eCommerce. Ini menggunakan cookie dan riwayat penelusuran internet pengguna untuk memahami kebutuhan mereka dan urgensi untuk membeli dan memberi harga produk yang sesuai untuk meningkatkan penjualan.
Baca juga: 10 Hambatan dan Tantangan Yang Wajib Diwaspadai Pelaku Bisnis Online
8. Metode mark up
Strategi lainnya yang kamu bisa terapkan dalam penetapan harga adalah dengan metode mark up. Cara ini cukup mudah, kamu tinggal menentukan harga jual berdasarkan harga pokok awal pembelian yang akan diakumulasikan dengan beberapa jumlah tertentu. Penetapan harga tersebut juga sesuai dengan biaya lainnya, dengan begitu keadaan harga akan tetap tanpa ada kenaikan.
9. Elastisitas harga
Elastisitas harga dari permintaan menunjukkan ke kamu seberapa responsif konsumen dalam menanggapi perubahan harga. Permintaan adalah elastis jika perubahan kecil harga mengarah ke peningkatan permintaan yang lebih tinggi. Misalnya, jika harga turun 5%, itu meningkatkan permintaan lebih dari 5%. Sebaliknya, jika permintaan adalah inelastis, konsumen relatif kurang sensitif terhadap perubahan harga. Misalnya, jika harga turun 5%, maka permintaan naik kurang dari 5%.
10. Penetapan harga predator
Predatory pricing, atau di bawah cost pricing, adalah strategi penetapan harga yang agresif dengan menetapkan harga rendah ke titik di mana penawaran tersebut bahkan tidak menguntungkan, hanya dalam upaya untuk menghilangkan persaingan dan mendapatkan sebagian besar pangsa pasar. Perang harga yang sedang berlangsung di antara para pesaing dapat menyebabkan seseorang mengadopsi strategi penetapan harga predator untuk membuat pesaing keluar dari arena. Penetapan harga predatori ilegal di banyak negara di bawah undang-undang antitrust dan persaingan bertindak sebagai penghalang untuk persaingan yang sehat dan menyebabkan bisnis menikmati monopoli.