Sejak revolusi industri terjadi, evaluasi bisnis ternyata sangat dibutuhkan terutama dalam sektor industri yang semakin berkembang dari waktu ke waktu. Maka itu, tak cuma sekedar menjalankan manajemen operasi, pelaku usaha juga perlu melakukan evaluasi bisnis secara berkala. Terlebih lagi, ketika perusahaan sudah berjalan selama beberapa periode, evaluasi bisnis adalah hal yang wajib dan perlu dilakukan agar mampu mencapai tujuan evaluasi usaha. Misalnya, ketika akan merger perusahaan, menyasar pasar baru, atau bertahan di tengah kompetisi pasar. Selain evaluasi usaha, pemilik bisnis juga perlu melakukan analisis dengan mengenali kelebihan dan kelemahan usaha. Tujuannya kurang lebih adalah untuk memperbaiki atau membenahi hal-hal yang dirasakan masih bisa ditingkatkan secara maksimal. Hal ini dilakukan agar dapat mencegah risiko kegagalan usaha atau bahkan kebangkrutan bisnis. Nah dari sekian banyak hal penting yang telah kami jelaskan diatas, apa saja evaluasi usaha yang perlu dilakukan secara berkala? Berikut ini adalah 10 evaluasi bisnis yang perlu dilakukan pebisnis secara berkala. Semoga membantu usaha kamu ya!
10 Evaluasi bisnis yang perlu dilakukan pebisnis secara berkala
1. Apakah produk kamu memiliki nilai jual?
Kebanyakan orang ingin memberikan sesuatu yang unik dan mengubah permainan, tapi jangan kaget apabila di kemudian hari kamu menemukan perusahaan lain yang menawarkan produk atau layanan serupa. Maka dari itu, fokuslah untuk menciptakan nilai jual yang unik dan fitur yang tidak dimiliki pesaing. Dengan menawarkan lebih banyak manfaat, orang akan cenderung tertarik pada produk atau layanan kamu. Setelah itu lakukan evaluasi apakah produk atau jasa yang kamu tawarkan saat ini memiliki nilai jual yang tidak dimiliki oleh pesaing kamu? Jika kamu belum memilikinya, cobalah untuk membuatnya dan tonjolkan itu kepada calon konsumen.
2. Sudahkah produk atau jasa kamu mengatasi masalah konsumen?
Pebisnis sukses mengatakan bahwa “di mana ada masalah, di situ ada peluang bisnis.” Kenapa demikian? Sebab, evaluasi usaha yang selanjutnya perlu kamu lakukan adalah menanyakan apakah produk atau jasa yang kamu tawarkan mampu mengatasi masalah yang dihadapi pelanggan. Sebagai contoh evaluasi usaha dari perusahaan Gojek. Dulu banyak orang yang terkendala transportasi dan pengantaran barang. Sehingga, pendiri Gojek mencoba membuat aplikasi ojek yang bisa dipesan secara online untuk berbagai kebutuhan transportasi dan pengantaran. Contoh evaluasi usaha ini menggambarkan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan sangat solutif dan mampu diterima masyarakat luas.
3. Apakah sudah sesuai target pasar?
Kegagalan bisnis dapat dicegah dengan mengadakan evaluasi bisnis yang proper. Di antaranya, menganalisis apakah produk atau jasa ditawarkan ke pasar atau pelanggan yang tepat. Contoh evaluasi usaha yang mudah dipahami, misalnya kamu membuat produk sepatu high heels. Tentunya, pasar dan pelanggan yang tepat adalah wanita muda usia antara 20-30 tahun yang bekerja atau mengutamakan penampilan. Maka itu, kamu bisa menawarkan pada wanita karir atau wanita fashionable di kalangan milenial. Dengan adanya evaluasi usaha yang tepat, maka akan lebih mudah memasarkan produk atau jasa ke pasar yang potensial.
Baca juga: 10 Manfaat Big Data Untuk Perkembangan Bisnis
4. Kemudahaan penggunaan produk atau jasa
Mengenai produk atau jasa yang mudah dipakai, hal ini sangat penting dipertimbangkan para pelaku bisnis. Sebelum diluncurkan ke para pengguna atau pasar target, sebaiknya produk harus dievaluasi bisnis atau diuji coba terlebih dahulu ke beberapa pengguna atau penguji produk terkait penggunaannya. Jika terdapat kendala pemakaian atau pengguna terlihat kesulitan menggunakan, perusahaan dapat membenahi produk tersebut untuk menyempurnakannya.
5. Sudahkah sesuai minat masyarakat umum?
Selanjutnya, juga perlu dilakukan tujuan evaluasi usaha mengenai selera dan minat masyarakat umum untuk membeli atau memakai produk atau jasa kamu. Evaluasi bisnis semacam ini akan lebih mudah diperoleh dengan melakukan survey online atau offline. Alternatifnya, kamu bisa membuat komunitas pengujian sampel dengan mengirimkan produk secara acak. Jika mayoritas pengguna menyukai dan menerima produk atau jasa kamu, maka bisa dikatakan besar kemungkinan produk atau jasa kamu akan disambut hangat oleh kebanyakan orang.
6. Pastikan produk atau jasa kamu disukai masyarakat
Suatu produk atau jasa bisa dikatakan berhasil maupun gagal tergantung pada penilaian masyarakat. Evaluasi bisnis selanjutnya adalah salah satu cara untuk mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Contoh evaluasi usaha ini bisa dijumpai pada perusahaan otomotif Honda atas penarikan produk mobil Honda Freed dikarenakan terdapat kendala fitur dan komponen mobil. Secara sederhana, evaluasi bisnis adalah bagian penting dari menjalankan suatu usaha. Dengan melakukan evaluasi bisnis secara berkala, akan lebih mudah mengidentifikasi adanya kekeliruan atau hal-hal yang sekiranya masih bisa dibenahi dan ditingkatkan lagi.
7. Cashflow bisnis
Evaluasi bisnis lainnya yang perlu kamu perhatikan adalah cashflow pada bisnis kita. Castflow adalah aliran uang masuk dan uang keluar dari total keseluruhan uang pada suatu bisnis. Dengan mengetahui cash flow, kita bisa menentukan apakah bisnis tersebut mengalami kemajuan atau tidak. Cashflow merupakan salah satu indikator sehat atau tidaknya suatu bisnis. Lalu dengan mengetahui cashflow kita juga bisa tau hal penting lainnya seperti di bagian mana yang paling banyak mengeluarkan uang di bisnis kita, agar kedepannya kita bisa lebih mengontrolnya dengan baik. Dan juga untuk menentukan pertimbangan yang terbaik dalam mengembangkan bisnis kedepannya.
Baca juga: Inilah 10 Cara Mengembangkan Bisnis UMKM di Era Digital
8. Kinerja dan target bisnis
Lakukan evaluasi kinerja dan target bisnis yang sudah kita capai selama ini untuk menunjukkan performa dari hasil kinerja kita dan juga untuk mengetahui apakah ada kesalahan-kesalahan yang ada dalam bisnis kita tanpa kita sadari. Performa dalam bisnis harus selalu ditingkatkan karena pastinya untuk berkembangnya suatu bisnis otomatis memerlukan kinerja yang maksimal. Meningkatkan performa bisa dengan meningkatkan skill maupun memaksimalkan waktu kerja kita dalam bisnis. Lalu selanjutnya adalah evaluasi target bisnis kita. Mungkin saja ada target-target bisnis yang belum tercapai atau terlewat. Karena bisa jadi bisnis kita tidak berkembang karna ada beberapa target yang terlewat atau kurang maksimal dalam menjalankannya.
9. Pengembangan produk
Selanjutnya adalah evaluasi kualitas produk. Seiring berjalannya waktu maka banyak orang yang akan membuat produk yng sama dengan apa yang kita buat. Jika kita tidak melakukan pengembangan produk maka para calon pembeli akan beralih ke produk lainnya. Lakukan evaluasi produk, apakah produk fisik atau jasa yang kita tawarkan saat ini memiliki nilai jual dibanding dengan produk orang lain? Jika tidak, mulailah menciptakan nilai jual produk atau jasa yang unik dan fitur yang tidak dimiliki oleh produk orang lain. Dengan menawarkan lebih banyak manfaat, para calon pembeli akan cenderung tertarik pada produk atau layanan kita.
10. Evaluasi masalah yang kita tidak sadari
Selanjutnya dan yang paling penting adalah melihat masalah-masalah yang tidak kita sadari ada di dalam bisnis kita. Contoh hal-hal yang tidak kita sadari adalah kepuasan pelanggan terhadap produk kita sampai dengan janji yang belum kita ditepati kepada konsumen lama. Hal itu jika tidak kita perbaiki maka ibaratkan bom waktu, maka hal-hal tersebut bisa menjadi masalah besar dikemudian hari bagi bisnis kita. Jadi segeralah mencari dimana kira-kira letak kekurangan yang ada dalam usaha kamu sehingga kita bisa melakukan langkah-langkah efektif untuk mengatasinya dan tidak menjadi masalah dikemudian hari.