Bekerja dari rumah hampir sebulan ini pasti muncul beberapa kendala tersendiri. Tidak semua perusahaan siap dengan sistem baru ini. Terlebih, amat sulit bagi karyawan menyelesaikan pekerjaan di tengah banyaknya distraksi yang kerap terjadi. Butuh waktu adaptasi yang tidak sebentar untuk mendapatkan mood kerja yang diharapkan. Namun, mau tidak mau perusahaan harus segera menetapkan aturan dan kebijakan jelas agar pekerjaan tetap berjalan lancar. Lantas apa saja kebijakan bekerja dari rumah yang efektif dan bisa dilakukan perusahaan? Berikut akan hadirkan beberapa kebijakan yang setidaknya harus dimiliki perusahaan selama bekerja dari rumah.
Kebijakan bekerja dari rumah yang efektif dan bisa dilakukan
1. Tetapkan waktu khusus untuk bekerja
Keuntungan dari Work from Home ialah fleksibilitasnya yang tidak terikat dengan jam kerja kantor. Akan tetapi, fleksibilitas ini justru dapat menjadi boomerang kalau kita tidak menetapkan waktu-waktu khusus untuk bekerja. Carilah waktu-waktu khusus di mana semua karyawan bisa nyaman bekerja tanpa perlu terganggu oleh urusan rumah tangga. Urusan yang dimaksud tentu saja mencakup seluruh kebutuhan kamu di rumah seperti mencuci pakaian, menyetrika, menyiapkan makanan, hingga menyapu dan mengepel lantai.
Baca juga: Mengetahui Perbedaan Antara Full Remote Work dan Work From Home
2. Pastikan channel komunikasi tersedia dan lancar
Saat menerapkan Work from Home, kamu harus tetap berkomunikasi, terutama dengan partner kerja. Untuk itu, pastikan semua channel komunikasi seperti Whatsapp, Telegram, atau Slack selalu standby. Jangan tidak ada jawaban ketika teman kantor membutuhkan kamu. Jika perlu, perusahaan bisa menyediakan account khusus untuk video call atau conference call dengan menggunakan tools seperti Zoom, Skype, atau Google Meeting. Memastikan ketersediaan channel komunikasi adalah hal utama yang harus dipenuhi oleh setiap orang ketika melakukan Work from Home.
3. HRD memasikan semua karyawan memiliki sarana pendukung kerja
Hal lainnya yang diperlukan setiap karyawan saat hendak melakukan Work from home adalah HRD harus memastikan jika semua karyawan memiliki sarana pendukung kerja seperti komputer, laptop, memiliki pulsa yang terhubung dengan alat komunikasi dan jaringan internet. Selain itu, tambahan lain seperti email, website, nomor telepon pelayanan dan media sosial juga masih bisa diakses secara digital 24/7 (tidak ditutup total dan pelayanan ditiadakan). Terkait hal ini, maka perusahaan wajib memberikan informasi yang mudah diakses masyarakat seperti informasi jam pelayanan, prioritas produk layanan yang dilakukan secara online dan/atau datang langsung, kelengkapan persyaratan, hingga sarana dan prasarana pengaduan
Baca juga: 10 Tips Work from Home Agar Tetap Produktif di Tengah Pandemik
4. Berikan tugas ke karyawan lewat platform yang terintegrasi
Bekerja dari rumah biasanya cukup menyulitkan sebagian orang yang belum terbiasa pada aplikasi tertentu. Agar pengumpulan pekerjaan tidak tertunda, manfaatkan teknologi yang ada untuk mempermudah pekerjaan. Apalagi untuk sebuah pekerjaan yang butuh beberapa kolaborasi dari beberapa divisi berbeda. Ada banyak tools yang bisa dipakai, mulai dari Google Drive, Trello, Asana, dan lain-lain. Anggota tim dapat dengan mudah berbagi info, pekerjaan, dan dokumen di aplikasi tersebut. Sistem kerja semacam ini juga bisa diterapkan saat nanti masuk kerja di kantor lagi karena jelas sangat lebih efisien.
5. Kepercayaan dari HRD membuat karyawan nyaman bekerja dari rumah
Penting bagi HRD untuk tidak mengintimidasi atau berprasangka buruk saat karyawan tidak berkantor. Meski tidak bisa mengawasi secara langsung, pastikan punya kepercayaan kepada karyawan agar mereka juga nyaman bekerja. Selama pekerjaan tiap hari selalu beres, berarti tidak ada kendala kan? Jangan lupa juga untuk rutin mengecek kendala yang terjadi di lapangan. Evaluasi apakah sistem dan kebijakan baru yang diberlakukan HRD sudah cukup efektif untuk mengakomodasi bekerja di rumah. Masukan dari karyawan juga perlu didengarkan untuk pengembangan kebijakan.