Menjadi orang baik memang merupakan salah satu hakikat hidup manusia. Bersikap baik dalam pekerjaan dan sesama karyawan juga akan membuatmu mendapatkan banyak respect sekaligus memperbesar peluang karier. Namun, bukan berarti hal tersebut akan baik-baik saja ya. Layaknya sebuah pisau, tingkah laku baik ini juga memiliki efek negatif jika dilakukan berulang-ulang kali. Istilah yang satu ini kerap ditemui dengan istilah Emotional Sponge. Yap, istilah ini digunakan untuk menyebut orang-orang yang memiliki rasa empati yang sangat besar. Saking besarnya, kebaikanmu ini sering disalahgunakan oleh orang lain untuk tujuan pribadi mereka. Lantas, apa yang perlu kamu tau jika kamu memiliki karakter dengan istilah Emotional Sponge? Yuk kita cari tau selengkapnya disini.
Apa itu Emotional Sponge?
Emotional Sponge adalah seseorang yang dengan mudah memberikan empati kepada perasaan apapun dari orang lain. Sama halnya dengan sponge yang menyerap air, sebagai individu, kamu merupakan orang yang mudah menyerap perasaan yang sedang dirasakan oleh orang di sekeliling kamu. Bukan hanya perasaan bahagia, namun juga perasaan sedih, marah, iri, dan perasaan-perasaan negatif lainnya. Jika sudah begitu artinya kamu memiliki empati yang sangat tinggi terhadap perasaan orang lain dan memilih untuk meringankan perasaan mereka, dengan turut merasakan hal yang sama.
Sebagai individu yang memiliki kecenderungan seperti ini, tentu hal yang seharusnya dilakukan adalah melemparkan kegundahan ini ke tempatnya. Namun jika kamu seorang introvert, ini bukanlah perkara mudah. Bisa saja kamu malah jadi menyukai hal ini dan menganggap hal ini sebagai penghargaan akan kemampuan kamu untuk menganalisa masalah sosial, dan membuat teman-teman kamu mampu berpikir jernih sebelum membuat keputusan.
Ciri-ciri khusus dari seorang yang memiliki karakter ini
Apakah kamu termasuk seorang emotional sponge di tempat kerja? Jika jawabannya adalah iya maka kamu akan memiliki beberapa ciri seperti ini:
a) Sosok pendengar yang baik dan menyenangkan.
b) Mudah menyerap emosi orang lain, terutama bila ada orang-orang terdekat di lingkungan kerja yang curhat kepadamu.
c) Kecenderungan menyerap emosi orang lain sehingga membuat kamu rentan kewalahan secara psikis maupun fisik.
d) Gampang merasa bersalah meskipun belum tentu benar-benar melakukan kesalahan.
e) Merasa harus ikut bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah orang lain.
f) Sering dianggap terlalu sensitif oleh orang-orang di lingkungan kerja.
Baca juga: 8 Tips Meeting Di Kantor Saat Kondisi New Normal
Mengapa seseorang bisa menjadi seperti ini saat bekerja?
Ada beberapa faktor pencetus yang bisa membuat seseorang menjadi emotional sponge saat bekerja, diantaranya: jabatan yang rendah sehingga membuat seseorang harus mau mendengarkan keluh kesah dari atasan atau klien, beban kerja yang terlalu berat juga menjadi distraksi yang memicu seseorang jadi lebih gampang menyerap emosi negatif. serta memiliki karakter introvert dalam diri sendiri yang juga bisa meningkatkan risiko penyerapan emosi negatif selama bekerja.
Punya sisi positif dan negatif
Tentunya banyak hal positif yang bisa dilakukan oleh seorang empath, baik itu menjadi pendengar yang baik, mencari solusi untuk masalah sulit, hingga menjadi tempat berlari orang-orang sakit hati. Akan tetapi, kesulitan yang kamu alami sebagai empath seringkali akan membuat kamu stres. Jika diibaratkan, ketika ada orang yang melemparkan “sampah” kepada kamu, kamu tidak bisa melemparkan “sampah” ini kepada siapapun dan akhirnya mengendap dan menjadikan lingkungan kamu bau. Jika hal ini terjadi, yang perlu kamu lakukan sebenarnya adalah mendaur ulang “sampah” ini dan menjadikannya kembali berguna untuk lingkungan.
Cara melampiaskan emosi yang kamu rasakan
Kami memiliki beberapa tips cara melampiaskan emosi jika kamu tidak ingin merasa kelelahan sebagai emotional sponge di tempat kerja:
1. Menyediakan waktu sendiri untuk mengurangi emosi
Kalian bisa meluangkan waktu setiap harinya untuk mengambil waktu istirahat singkat bagi diri sendiri. Banyak hal yang bisa dilakukan seperti menghirup udara segar, meregangkan badan, ataupun berjalan-jalan singkat di sekitar gedung kantor. Kegiatan ini bisa mengurangi kondisi emosi kalian yang berlebihan.
2. Meditasi
Meditasi memang dinilai bisa menenangkan beragam emosi. Oleh karena itu, untuk mengembalikan energi kalian yang terkuras, maka kalian bisa melakukan meditasi singkat selama beberapa menit setiap hari. Hal ini ditujukan agar kalian merasa lebih tenang dan tidak menyerap energi negatif dari orang sekitar yang curhat pada kalian.
Baca juga: Menjadi Lebih Efisien di Kantor dengan Menerapkan 10 Kebiasaan Ini
3. Hindari hal yang memicu sensitivitas
Ketika kalian berada di dalam suatu keramaian, maka usahakan untuk memakan makanan berprotein tinggi dan duduklah di pojokkan, jangan di tengah keramaian. Ketika ada seseorang yang meminta tolong terlalu banyak dari kalian, jangan ragu untuk berkata tidak. Jika kalian juga merupakan sosok yang banyak makan ketika stres, maka kalian bisa mempraktekkan meditasi sebelum tangan kalian bergegas mengambil makanan.
4. Carilah orang terdekat yang bisa dipercaya
Manusia adalah makhluk sosial, alias saling membutuhkan satu sama lain. Itu sebabnya kita selalu butuh teman atau orang yang bisa dipercaya untuk meluapkan keluh kesah dan suka cita yang dialami. Nah agar kamu tidak salah memilih teman, ada baiknya kamu mendengar kata hati sejauh apa kamu mempercayai teman tersebut. Karena jika dia baik dan bisa dipercaya, hal-hal sekecil apapun pasti akan dibantu oleh dirinya.
Im still learning from you, but Im trying to achieve my goals. I definitely love reading all that is posted on your website.Keep the aarticles coming. I loved it!
I am always browsing online for posts that can facilitate me. Thank you!
This post enabled me to wrap my head around this specific topic. I can’t wait to read a follow up and succeeding posts. I have bookmarked it so I will know as soon as it appears..lol!
Very interesting. Do you have a facebook or twitter page I can follow you on?