Perubahan besar-besaran di dunia karir, baik itu berhenti bekerja, pindah industri, bahkan menjadi freelancer tentunya bakal menuntut kamu harus siap menerima resiko terburuknya. Bahkan untuk mengejar karier impian kamu, bukan tidak mungkin kamu harus merubah beberapa hal dan keluar dari zona nyaman. Skala perubahan ini bisa kecil atau besar tergantung oleh kondisi finansial yang sedang kamu miliki. Semakin banyak tabungan yang kamu punya, semakin kecil pula resiko-resiko yang akan kamu alami. Nah agar kamu tidak terjebak dalam situasi keuangan yang sulit, berikut akan kami hadirkan 11 tahap perencanaan keuangan yang baik sebelum kamu merubah karir.
Apa itu rencana keuangan?
Perencanaan keuangan, menurut Certified Financial Planner, Financial Planning Standards Board Indonesia, adalah suatu proses untuk mencapai tujuan hidup seseorang melalui pengelolaan keuangan secara terencana. Umumnya, tujuan-tujuan hidup yang ingin dicapai oleh seseorang antara lain dapat berupa: menikah, memiliki rumah sendiri, memiliki kendaraan pribadi, menunaikan ibadah haji, kesiapan biaya pendidikan anak, serta tersedianya dana pensiun di hari tua.
Apa manfaat dari perencanaan keuangan?
Manfaat dari perencanaan keuangan bisa dirasakan dengan adanya “arah dan arti” keputusan finansial seseorang. Melalui pengelolaan keuangan yang baik, seseorang bisa mengerti bagaimana setiap keputusan keuangan yang dibuat berdampak ke area lain dari keseluruhan situasi keuangan dirinya. Dengan melihat setiap keputusan finansial sebagai bagian dari suatu keseluruhan, seseorang dapat mempertimbangkan efek jangka pendek dan jangka panjang atas tujuan-tujuan hidupnya. Dia dapat lebih mudah beradaptasi atas perubahan hidup dan merasa lebih aman karena tujuan-tujuannya berada di jalur yang tepat.
11 Tahap perencanaan keuangan sebelum kamu merubah karir
1. Memperbesar penghasilan
Jika selama ini kamu hanya tergantung pada satu sumber penghasilan, tentunya hal ini akan menghambat kamu melakukan career leap yang tinggi atau risikonya lebih besar. Untuk meminimalisir risiko ini, ada baiknya kamu memperbesar penghasilan terlebih dahulu. Caranya bisa dengan kerja paruh waktu, mengerjakan proyek kerjaan freelance, atau cara lainnya, terlebih menjelang perpindahan karier. Tapi ingat, pekerjaan sampingan ini hanya bersifat jangka pendek hingga kamu mempersiapkan safety net cukup untuk transisi karier yang lebih mulus.
2. Ketahui nilai kamu saat ini
kamu tidak akan pernah sampai ke tempat tujuan jika kamu tidak mulai melangkah. Inilah langkah di mana kamu perlu mengeluarkan semua catatan dan mengambil kalkulator untuk membuat perhitungan secara detil. Kumpulkan semua informasi sebanyak mungkin dan cantumkan aset kamu yang dipunyai saat ini: mulai dari rumah, mobil, tabungan, dan pengalokasian dana. Jika kamu sudah mengetahui totalnya, maka kamu juga sudah tau nilai kamu seorang profesional sudah sejauh apa.
3. Buka tabungan
Kamu tentu tahu kalau budget keuangan yang sehat selalu punya porsi untuk dana darurat. Jika berencana kelak melakukan perpindahan karier, buat dana darurat terpisah khusus sebagai persiapan. Selayaknya tabungan darurat, buka akun terpisah untuk menampung dana pergantian karier. Sumbernya bisa dari bonus atau penghasilan kamudari kerja sampingan, apa saja asal disiplin. Berapa uang yang harus kamu simpan? Nominalnya berbeda sesuai kebutuhan, namun umumnya, persiapkan sekitar 5-6 bulan tabungan yang bisa menutupi kebutuhan sehari-hari.
Baca juga: 10 Tips Mengatur Keuangan Tanpa Adanya Pemasukan Tetap
4. Asuransikan diri kamu
Hidup merupakan perjalanan yang tidak bisa ditebak. Terkadang kecelakaan mengerikan terjadi. Sulit untuk membeli asuransi jiwa saat kamu merasa memiliki kesehatan yang baik, tapi jika tidak itu berarti kamu menaruh rencana masa depan ke dalam bahaya. Membeli asuransi jiwa paling baik dilakukan lebih awal daripada nanti. Asuransi jiwa akan memastikan rencana keuangan yang telah kamu bangun dengan cerdas tidak akan habis dalam sekejap.
5. Perhitungkan budget masa depan
Sudah tahu arah jalan karier kamu selanjutnya? Mungkin kamu juga sudah membidik beberapa perusahaan tertentu. Lakukan riset kamu terhadap gaji di pasaran kerja untuk posisi dan perusahaan tujuan melalui berbagai website. Dengan begitu, kamu bisa membuat estimasi terhadap penghasilan dan budget masa depan, siapa tahu gaya hidup kamu juga akan terkena pengaruh besar. Tak hanya itu, kamu juga perlu memperhatikan budget masa depan, baik dari fasilitas, transportasi, biaya keluarga, dan lain-lain.
6. Memangkas pengeluaran
Poin ini sangatlah penting jika kamu memprediksi gaji yang kamu terima di pekerjaan baru lebih kecil. Mulai kurangi pengeluaran kamu di masa transisi sebelum berganti karier. Pelajari daftar pengeluaran bulanan kamu untuk menelusuri apa-apa saja yang bisa kamu hemat. Tidak hanya pengeluaran bulanan yang perlu dihitung, tapi juga pengeluaran tidak reguler, seperti hadiah atau acara tertentu. Jika kamu sudah berkeluarga, kemungkinan besar pengeluaran tidak terduga kamu bisa jauh lebih besar.
7. Bayar hutang
Apabila saat ini kamu memiliki hutang dengan bunga yang tinggi, maka kamu harus segera mengatur keuangan untuk melunasinya. Hutang dengan bunga tinggi masuk ke tingkat pengembalian yang kamu dapatkan dari pengalokasian dana kamu dan dapat menelan seluruh pendapatan yang didapatkan di rekening tabungan. Menghapus hutang juga berarti kamu akan menghapus nilai kredit kamu di masa depan. Segera selesaikan dengan baik ya!
Baca juga: 9 Tips Mengatur Keuangan Saat Ramadhan di Tengah Pandemi Corona
8. Hindari komitmen jangka panjang
Situasi pekerjaan dan kondisi finansial seseorang yang akan tidak punya penghasilan tetap perbulan seperti freelancer atau pemilik usaha baru relatif sulit diprediksi dalam jangka panjang. Maka dari itu, sebaiknya hindari hutang seperti poin 7 apalagi yang memilikijangka waktu diatas 10 tahun (semacam cicilan rumah mewah atau kendaraan bermotor). Ada baiknya kamu mulai memfokuskan diri pada pengumpulan uang muka lebih besar, sehingga besarnya cicilan dan jangka waktu dapat dibuat seminimal mungkin dan tetap terjangkau.
9. Jangan membelanjakan uang yang belum di tangan
Ini peraturan yang umumnya sangat sulit dilakukan oleh teman-teman freelancer atau pemilik usaha baru karena kadang mereka berpikir invoice akan cair pada tanggal tertentu. Padahal realitasnya seringkali, invoice yang diharapkan mundur beberapa pekan atau bahkan bulan. Nah agar hal ini tidak terjadi, maka janganlah pernah membelanjakan uang jika kamu belum memegangnya. Selalu atur dan pergunakan uang yang ada, lihat apakah itu bentuk dari keinginan atau benar-benar kebutuhan, dan lain sebagainya.
10. Coba beradaptasi
Sekedar mengatakan bahwa kamu akan mengurangi pengeluaran sih mudah. Nah, apakah kamu kira-kira tahu perubahan-perubahan apa saja yang perlu kamu persiapkan pada saat perubahan karir? Potensi gaji masa depan hingga pengeluaran apa saja yang perlu kamu potong? Jika belum terbayang, segera ciptakan budget percobaan dan cobalah untuk di implementasikan dalam hidup, semata-mata agar kamu tidak kaget nantinya. Intinya, cobalah jalani hidup kamu dengan budget ini selama beberapa bulan kedepan sebelum melakukan perubahan jalan karier.
11. Persiapkan anggaran untuk pengembangan diri
Nah, satu hal yang perlu ada juga dalam perencanaan keuangan sebelum kamu merubah karir adalah menyiapkan anggaran untuk pengembangan diri. Kalau orang kantoran, kira-kira seperti training untuk meningkatkan kompetensi. Memang sih, kamu bisa menemukan banyak ilmu gratisan di dunia maya. Namun ada kalanya, kamu memang perlu mengikuti sebuah workshop agar nilai kamu sebagai seorang profesional juga terangkat. Oleh sebab itu, siapkan saja sedikit (Rp 100 – 200 ribu per bulan jika memang ada) karena ini bukanlah bagian dari pengeluaran rutin per bulan.
Like!! Thank you for publishing this awesome article.
Informative article, totally what I wanted to find.|
I know this website offers quality based articles or reviews and other data, is there any other site which offers such data in quality?|