Saat ini menjadi pebisnis adalah profesi yang banyak dilirik dan menjadi impian banyak orang. Tidak hanya untuk para senior yang sudah berhasil menjalani karir yang sukses, namun juga untuk para anak muda yang punya ambisi dan keberanian untuk berekspresi. Namun, sebagai pebisnis pemula, salah satu tantangan terbesar yang harus dihadapi adalah bagaimana cara mempresentasikan diri di antara banyaknya pembeli yang kini dihuni oleh mayoritas generasi milennial. Agar kamu tidak bingung dengan hal-hal tersebut, yuk ikuti beberapa cara promosi ala generasi milenial yang sudah banyak dilakukan oleh brand-brand yang ada.
10 Cara promosi ala generasi millennial
1. Memilih nama yang gampang diingat
Saat membangun bisnis, selain bidang yang akan ditekuni, memilih nama brand pun juga harus dipikirkan secara matang. Biasanya, nama brand akan mewakili banyak hal, mulai dari makna dan filosofinya, apakah dapat diterima di masyarakat, hingga tujuan usahanya. Adapun dengan memilih nama yang mudah diingat nantinya akan sangat menguntungkan kamu, baik secara pencaharian di media sosial ataupun saat direkomendasikan oleh calon pembeli.
2. Logo yang mudah dilihat
Selain nama brand yang gampang diingat, jangan lupa juga membuat desain logo yang mudah dilihat. Masih banyak orang yang mempertanyakan mengapa biaya desain grafis pembuat logo itu sangat mahal, jawabannya adalah karena banyaknya makna yang terkandung di dalamnya dan juga berbagai logo tersebut dapat menentukan kesuksesan dan masa depan bisnis kamu. Jadi, jangan ragu untuk mengeluarkan kocek lebih untuk mendapatkan logo terbaik untuk presentasi di masyarakat.
3. Sewa jasa fotografer handal
Untuk yang satu ini mungkin tidak perlu fotografer handal. Fotografer dengan mata yang jeli serta melek terhadap tren-tren terkini juga bisa kamu gunakan untuk mempercantik produk kamu. Hal ini diperlukan tidak hanya untuk meningkatkan nilai jualan produk kamu (dicap “Instagrammable”) namun juga tingkat keseriusan kamu dalam berbisnis. Adapun jika kamu memiliki foto yang keren dan unik, bisa kamu upload di sosial media kamu dan mendapat respons dari netizen (masyarakat digital).
Baca juga: 15 Manfaat Positif Social Media untuk Bisnis
4. Interaksi di sosial media
Tidak hanya untuk meng-update status kehidupan pribadi kamu, sosial media ternyata juga sangat penting digunakan untuk berinteraksi dengan para calon pembeli produk kamu loh. Hal ini bisa dilihat dengan banyaknya pemilik usaha yang membuka akun Instagram untuk menjual produk-produk mereka. Adapun, kamu harus bisa meningkatkan engagement dengan calon pembeli, seperti mengupload foto-foto yang Instagrammable, memberi caption yang menarik, hingga memberikan hadiah. Gimana, tertarik mencoba?
5. Beriklan di sosial media
Sekarang, tidak perlu merogoh kocek banyak untuk membuat iklan di sosial media. Hanya dengan menggunakan Facebook Ads atau Instagram Ads, kamu sudah bisa menargetkan orang-orang yang sesuai dengan target market kamu dengan biaya yang kamu inginkan. Selain itu, untuk beriklan, pastikan kamu telah mengetahui berbagai strategi digital marketing lengkap dengan jadwal kapan kamu harus menaikkan postingan dan menarik lebih banyak target pasar.
6. Memberi informasi yang singkat dan informatif
Untuk menarik perhatian kaum millennial, produk yang dipromosikan harus memiliki iklan yang singkat, menarik, dan padat. Hal ini dikarenakan generasi ini termasuk yang malas membaca sehingga sajikan artikel dengan informasi yang panjang harus dibuat sesimpel dan menarik mungkin. Adapun informasi yang diberikan juga harus otentik sehingga mereka tertarik melihat bisnis yang kamu jalankan.
7. Berkolaborasi dengan pengguna lain
Bagi generasi milennial sekarang ini, yang namanya kompetisi sudahlah ketinggalan zaman. Hal ini dikarenakan tren bisnis yang sedang mentereng adalah yang bersifat kolaborasi. Kolaborasi ini tidak hanya bisa dilakukan dengan brand dengan antar bidang, namun juga bisa dilakukan dengan kompetitor. Contoh sederhananya, kamu bisa berkolaborasi membuat sebuah produk baru atau jasa yang menguntungkan kedua pihak. Yang penting, kedua belah pihak bisa sama-sama saling menguntungkan.
Baca juga: 26 Tipe Kesalahan Yang Dapat Mematikan Bisnis Startup Di Era Digital
8. Bidik komunitas, bukan perorangan
Jika masih menggunakan strategi promosi bisnis yang menargetkan rentang usia tertentu sebagai calon konsumennya, maka strategi tersebut sudah tidak relevan lagi bila digunakan di masa kini. Saat ini, strategi promosi yang populer digunakan adalah dengan membidik komunitas atau kelompok sosial tertentu, seperti misalnya komunitas pencinta binatang, komunitas olahraga, komunitas film, dan sebagainya. Dengan cara ini, fokus pemasaran akan semakin mengarah dan tentunya mudah untuk dikembangkan.
9. Melibatkan influencer yang dekat dengan target konsumen
Pada dunia digital, kaum milennial juga mempertimbangkan rekomendasi dari para idola mereka atau biasa yang disebut dengan influencer. Melibatkan seorang influencer yang memiliki banyak pengagum adalah sebagai bagian dari strategi promosi bisnis yang saat ini sudah terlihat umum. Namun meski begitu, pemilihan influencer juga harus tepat. Perlu data yang tepat agar target pasar dan karakter sesuai dengan yang akan dipasarkan oleh sebuah brand.
10. Jangan menawarkan secara langsung
Generasi milennial kebanyakan merasa jengah dan kesal terhadap penawaran produk yang bersifat langsung. Contohnya, iklan produk yang mengajak mereka untuk membeli sebuah produk secara terang-terangan dan terus-menerus. Bukannya tertarik, mereka justru akan membenci produk yang ditawarkan tersebut. Buatlah konten iklan yang membuat emosi mereka terlibat hingga secara tidak sadar mereka sedang menonton sebuah iklan. Buat juga mereka memahami betapa penting dan perlu menggunakan atau membeli produk yang ditawarkan.
11. Menggunakan sistem cashless
Sistem pembayaran yang mudah juga merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun strategi promosi ala generasi milennial. Saat ini, pembayaran tunai sudah kurang diminati lagi. Kaum milennial lebih menyukai sistem pembayaran yang simpel atau cashless. Adanya hal ini berkat ada banyaknya promo diskon atau cashback yang ditawarkan jika menggunakan aplikasi pembayaran online.