Akhir-akhir ini, masyarakat diselimuti kekhawatiran akibat wabah virus Corona atau COVID-19. Pasalnya, infeksi yang menyerang sistem pernapasan ini memiliki gejala yang mirip dengan flu atau batuk biasa. Nah ditengah wabah yang terus meningkat ini, penting bagi kita untuk mengetahui gejala-gejala virus corona dan perbedaannya dengan flu dan batuk biasa. Ayo kita cari tau selengkapnya dibawah ini.
Disebabkan oleh virus yang menyerang saluran pernafasan
Baik flu biasa maupun COVID-19 sama-sama disebabkan oleh virus yang menyerang saluran pernapasan manusia. Namun, kedua virus ini berasal dari golongan yang berbeda dan memiliki karakteristik yang berbeda pula. Virus penyebab flu berasal dari golongan rhinovirus. Virus ini menyebar dari manusia ke manusia dan paling sering menyerang anak-anak atau remaja pada saat di musim hujan atau akhir tahun seperti saat pertama kali virus Corona digaungkan di negara China. Sedangkan COVID-19 disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus.
Ciri-ciri penderita flu dan batuk biasa
Batuk yang terjadi pada orang yang menderita flu, menutur Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sering kali terjadi secara tiba-tiba dan penderita akan sembuh dalam waktu relatif singkat, kurang dari 2 minggu. Selain itu, batuk yang terjadi pada orang yang menderita flu akan disertai dengan pilek dan bersin-bersin. Nah sementara, penderita Covid-19 tidak akan mengalami hal tersebut. Jadi, jika seseorang menunjukkan batuk yang disertai dengan pilek dan sebelum batuk dimulai dengan fase bersin, dimungkinkan ia hanya terkena flu biasa.
Ciri-ciri penderita Corona atau COVID-19
Menurut beberapa pakar, gejala pertama yang paling terlihat adalah batuk kering (tidak berdahak) yang terjadi terus menerus dan setidaknya berlangsung selama setengah hari. Batuk ini bisa dikatakan berbeda dari yang biasa dirasakan manusia. Selain itu, kamu juga akan merasakan nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, diare, mual, dan muntah.
Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan komplikasi yang serius, seperti sindrom gangguan pernapasan akut, pneumonia (infeksi paru) yang berat, edema paru, dan kegagalan fungsi organ-organ tubuh, misalnya ginjal. Nah jika hal ini sudah terjadi, kami menyarankan untuk kamu segera meng-isolasi diri secara mandiri sebagai langkah preventif menularkan virus ke orang lain.
Baca juga: 10 Cara Menghindari Bosan Dirumah Karena Corona
Pengobatan flu dan infeksi virus Corona
Pengobatan ataupun vaksin untuk infeksi flu dan infeksi virus Corona atau COVID-19 tidak bisa disamakan, karena kedua penyakit ini memang sangat berbeda. Berikut adalah penjelasan mengenai pengobatan flu dan infeksi virus Corona:
Flu biasa
Flu umumnya dapat sembuh sendiri dalam waktu 4–9 hari. Semakin kuat daya tahan tubuh, semakin cepat flu sembuh. Oleh karena itu, dokter akan menyarankan penderita flu untuk banyak beristirahat, makan makanan bernutrisi, dan minum air putih yang cukup. Sementara untuk meringankan gejala flu, dokter biasanya akan memberikan chlorpheniramine dan pseudoephedrine. Kombinasi kedua obat ini bisa meredakan keluhan hidung tersumbat dan berair. Namun apabila, gejala flu kamu disertai demam ringan, kamu bisa menambahkan obat paracetamol maupun ibuprofen yang sangat mudah ditemukan di apotek atau toko obat.
Virus Corona atau COVID-19
Sampai saat ini, belum ditemukan obat atau vaksin yang mampu mengobati atau mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Beda dengan kasus COVID-19 yang gejalanya berat, pengobatan lebih ditujukan untuk menjaga kondisi pasien dan mengatasi komplikasi yang muncul agar tidak berakibat fatal. Meski belum ditemukan vaksin yang dapat mencegah infeksi virus Corona, kamu bisa meminimalkan risiko terkena infeksi ini dengan cara:
- Mencuci tangan dengan air dan sabun setidaknya selama 20 detik.
- Menggunakan masker setiap beraktivitas di luar ruangan atau di tempat umum.
- Memperbanyak minum air putih.
- Beristirahat yang cukup.
- Tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang kotor.
- Menghindari kontak dengan orang yang sedang batuk dan demam.
Cara penyebaran virus Corona
Pada hari ke-1 umumnya pasien mengalami sakit tenggorokan, batuk kering, dan demam. Tubuhnya mungkin juga mengalami semacam kelelahan dan nyeri otot. Ada pula yang mengalami diare atau mual satu atau dua hari sebelumnya. Pada hari ke-5 akan ada gejala seperti kesulitan bernapas. Kondisi ini biasanya terjadi pada mereka yang berusia lanjut atau memiliki riwayat penyakit lain sebelumnya. Pada hari ke-7 atau ke-8, pasien yang mengalami kondisi parah, sekitar 15 persen mengalami sindrom gangguan pernapasan akut. Saat ini terjadi, cairan telah memenuhi paru-paru dan sering kali berakibat fatal. Pada hari ke-10 ketika gejala memburuk, pasien akan dibawa ke ICU. Biasanya, mereka mengalami gangguan pada bagian perut dan kehilangan nafsu makan. Pada rentang waktu ini, sebagian kecil meninggal, yakni 2%. Hari ke-17 setelah menjalani perawatan selama lebih kurang 2,5 minggu, pasien yang kondisinya membaik biasanya sembuh dan keluar dari rumah sakit.
Baca juga: Arti Lockdown, Social Distancing, dan Istilah Corona Lainnya
Langkah-langkah pencegahan penyebaran virus Corona atau COVID-19
Virus Corona membutuhkan waktu 14 hari untuk mengidentifikasi seseorang terinfeksi positif COVID-19. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona adalah sebagai berikut:
- Sering-sering mencuci tangan dengan sabun dan air (lakukan ini selama 20 detik).
- Gunakan hand sanitizer sebagai alternatif ketika susah menemukan air dan sabun.
- Gunakan masker ketika berpergian.
- Perhatikan etika kamu saat batuk atau bersin.
- Hindari kontak dengan orang sekitar.
- Hindari acara dengan massa yang besar.
- Bekerja dari rumah, jika bisa dilakukan.
Cara Pengobatan Virus Corona
Vaksin virus Corona atau COVID-19 sampai saat ini belum ditemukan. Ada beberapa langkah yang dilakukan para tenaga medis untuk meredakan gejala dan mencegah penyebaran virus ini, yaitu:
- Merujuk penderita untuk menjalani perawatan dan karantina di rumah sakit yang direkomendasikan.
- Memberikan obat pereda demam dan nyeri sesuai kondisi penderita.
- Menganjurkan penderita untuk memiliki waktu istirahat yang cukup.
- Menganjurkan penderita untuk banyak meminum air putih untuk menjaga kadar cairan di dalam tubuh.