Gejala stres kerja dapat muncul dengan mudah, terlebih ketika banyak pekerjaan kantor menumpuk yang harus segera diselesaikan di tempat kerja. Gejala ini juga bisa muncul karena hubungan interpersonal antara karyawan dengan atasan yang tidak berjalan dengan baik. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan mengungkapkan bahwa 40% karyawan mengalami kesulitan tidur akibat stres kerja sepanjang tahun 2019 kemarin. Padahal, jika karyawan yang bersangkutan tidak dapat beristirahat dengan baik (mengambil cuti dan liburan) akan berpengaruh terhadap produktivitasnya di kantor. Nah untuk kamu yang selama ini hanya fokus bekerja dan kurang liburan dan cuti, yuk simak artikel dibawah ini yang akan membantu kamu mengenali gejala stres kerja yang dihadapi karyawan, lengkap dengan cara mengatasinya.
Gejala stres kerja yang dihadapi oleh karyawan kantor
1. Sering panik
Jika kamu sering panik karena hal-hal kecil, mulai dari panik karena datang terlambat, pekerjaan belum selesai, bahkan sampai panik karena menghabiskan waktu untuk makan siang terlalu lama dapat membuat kamu panik yang berlebihan, bisa jadi karena kamu terlalu banyak bekerja dan terlalu fokus terhadap pekerjaan tersebut sehingga mengesampingkan kebutuhan pada diri sendiri. Hal ini merupakan tanda awal yang menjadi pemicu bahwa sudah saatnya kamu mengambil cuti dan pergi liburan.
2. Sulit berkonsentrasi
Gejala stres kerja selanjutnya adalah sulit berkonsentrasi, terlebih untuk jangka waktu yang cukup panjang. Biasanya akan ada penurunan kinerja dari karyawan tersebut. Tak jarang karyawan yang stres akan membuat kesalahan pada pekerjaan kantor yang tergolong mudah diselesaikan. Beberapa bahkan tidak bisa memenuhi deadline yang telah diberikan oleh atasan. Nah cara mengatasi stres tersebut bisa dengan pendekatan secara personal di luar jam kerja. Ajak berbicara tetapi tidak secara langsung.
3. Jenuh dengan pekerjaan
Orang lain pasti heran melihat perilaku kamu. Biasanya, kamu orang yang paling bersemangat dalam bekerja. Namun, belakangan ini kamu mulai jenuh dengan pekerjaan. Kamu bahkan tidak lagi menyukai hal-hal yang kamu lakukan. Kamu tidak lagi fokus bekerja, karena pikiran kamu melayang entah ke mana. Hal ini menjadi tanda bahwa kamu perlu istirahat dari rutinitas. Sisihkan waktu untuk melakukan hal lain yang bisa membuat kondisi kamu menjadi lebih baik.
4. Selalu tampil lesu dan tidak ada motivasi
Tampil lesu bukan hanya karena kurang tidur. Namun, orang yang terlalu banyak bekerja dan memikul beban pikiran pekerjaan yang terlalu berat juga akan selalu tampak lesu setiap hari. Coba perhatikan, pasti ada salah satu orang yang kamu kenal yang bekerja sama kerasnya dengan kamu namun ia selalu menyempatkan diri untuk liburan dan bersantai-santai yang membuatnya tetap terlihat segar dan juga bersemangat walau dikelilingi oleh jadwal yang padat.
Baca juga: 15 Cara Menghilangkan Stres dengan Cepat dan Ampuh
5. Mudah frustrasi
Saat dirundung beban kerja berkepanjangan, tak jarang karyawan justru mudah merasa putus asa. Seseorang dapat dengan mudah frustrasi atas pekerjaan kantor yang menjadi tanggung jawabnya. Apalagi jika upah yang diterima setiap bulan tidak sesuai dengan jerih payah karyawan yang bersangkutan. Tentu saja hal ini harus segera didiskusikan kembali dengan atasan agar upah diberikan sesuai dengan beban pekerjaan.
6. Menarik diri dari kehidupan sosial
Jangankan untuk bersosial, berlibur untuk diri sendiri saja tidak ada di pikiran kamu. Kamu merasa bergaul bukanlah hal yang terlalu penting untuk dilakukan sehingga kamu memilih untuk melakukan hal lain, tidur misalnya. Namun sayangnya, seberapa lamapun kamu beristirahat, kamu sulit lepas dari rasa lesu dan juga tidak bersemangat karena pada dasarnya yang kamu butuhkan adalah liburan dan refreshing.
7. Kondisi emosi kurang stabil
Terkadang gejala stres kerja yang dialami karyawan juga ditunjukan dengan kondisi emosi yang kurang stabil. Misalnya, karyawan menjadi mudah tersinggung, marah, atau bahkan sering bermuram diri selama jam kerja. Kelabilan kondisi emosi ini tidak bisa dianggap remeh karena akan berpengaruh pada produktivitas karyawan tersebut juga rekan-rekan kerja lainnya. Oleh karena itu, kamu wajib mengadakan stress management training.
8. Enggan peduli dengan hal kecil
Karena kamu merasa waktu 24 jam saja tidak cukup, kamu menjadi enggan untuk berurusan dengan orang lain atau hal kecil yang kamu anggap tidak penting. Mulai dari perdebatan kecil di kantor, masalah kecil di rumah dan berbagai permasalahan lain. Kamu hanya fokus terhadap pekerjaan dan juga bagaimana cara menyelesaikannya. Tentunya, jika hal ini terus dibiarkan, kamu bisa menjadi orang yang anti sosial!
Baca juga: 12 Cara Meningkatkan Produktifitas di Kantor: Pergi Liburan?
9. Penampilan terlihat kacau dan berantakan
Mata merah, muka kusut hingga baju nggak rapi menunjukkan seseorang sedang mengalami stres. Hal ini pun juga berlaku ketika kita mengalami stres kerja. Penampilan rapi yang biasanya kita tampilkan biasanya akan sangat berubah saat mengalami stres kerja. Apalagi raut mukamu yang lesu dan tidak bertenaga, itu benar-benar akan menunjukkan penampilanmu yang kacau dan berantakan.
10. Sering mengajukan cuti sakit
Perlu diketahui jika stres kerja dapat menyebabkan karyawan mengalami insomnia alias sulit tidur di malam hari. Tak heran jika metabolisme dan daya tahan tubuhnya semakin menurun dari hari ke hari. Jika sudah semakin parah, karyawan tersebut akan sering mengajukan cuti sakit untuk bisa berobat dan beristirahat sejenak dari rutinitas pekerjaan kantor sehari-hari. Keadaan ini umumnya dipicu ketika beban kerja yang diterima karyawan tersebut terlampau berat.