Merasakan suasana kerja yang kerap menguras lebih banyak tenaga seringkali membuat banyak orang berpikir untuk pensiun dini dibandingkan melanjutkan pekerjaan sampai menua. Namun, untuk sampai di langkah tersebut perlu ada beberapa pertimbangan besar dan matang tentang apa yang ingin dilakukan ke depannya. Selain itu, kamu juga tidak bisa serta-merta memutuskan untuk berhenti kerja tanpa mempersiapkan beberapa hal. Maka dari itu, kamu tidak bisa begitu saja memutuskan untuk pensiun dalam waktu singkat. Nah berikut ini akan kami bagikan 10 hal yang wajib dilakukan saat ingin memulai persiapan pensiun. Semoga membantu kamu yang sudah nekat, tidak ingin bekerja dan hanya ingin menikmati masa pensiun yang berkualitas. Selamat membaca!
10 Hal yang wajib dilakukan saat ingin memulai persiapan pensiun
1. Tentukan kapan waktu pensiun
Hal yang pertama perlu kamu lakukan saat ingin memulai persiapan pensiun adalah mengetahui kapan waktu pensiun yang diinginkan. Sebagai informasi, batas usia pensiun rata-rata karyawan kantoran adalah pada saat umur 57 tahun, khususnya jika merujuk pada undang-undang terbaru yang dirilis per 1 Januari 2019 lalu. Akan tetapi, tidak sedikit dari karyawan di luar negeri yang memiliki rencana pensiun di usia yang lebih muda. Untuk itu, hal pertama yang perlu diperhatikan saat melakukan persiapan pensiun adalah tentukan waktu yang sesuai dengan dirimu. Dengan begini kamu mulai bisa melalukan perencanaan yang matang.
2. Jangan pernah mencairkan dana pensiun lebih cepat
Banyak tawaran menarik yang membuat kamu berpikir untuk mencairkan alias ngambil dana pensiun lebih cepat. Hal ini membahayakan dana pensiunmu. Mengapa? Pertama kamu sudah bekerja keras menginvestasikan uang selama ini, sementara ketika uang tersebut ditarik maka uang tersebut tidak bisa berkembang lagi. Kedua, ketika kamu menarik dana lebih awal sebelum masa batas usia penarikan, kamu akan dikenakan penalti, dan biasanya dengan jumlah besar. Selain penalti, kamu juga akan terkena pajak yang cukup besar karena menarik dana saat ini. Bila semua kerugian tersebut dijumlahkan, maka akan menjadi sangat besar sehingga menarik dana lebih awal bukanlah solusi yang baik.
3. Ketika gaji kamu naik, naikkan dana pensiunmu
Banyak orang ketika belum punya tabungan dan ditanya kapan mau nabung, jawabannya adalah nanti saja kalau sudah ada uang lebih atau kalau sudah naik gaji. Nah, hal ini juga berlaku dengan dana pensiun. Setiap kali kamu mendapatkan kenaikan gaji apakah karena kenaikan reguler setiap tahun, atau karena prestasi atau karena kenaikan posisi. Maka sangat disarankan untuk menaikan juga iuran dana pensiun sebesar persentase kenaikan gajimu.
Baca juga: 10 Tips Membangun Bisnis Event Organizer yang Berhasil
4. Pilih instrumen investasi yang tepat
Setelah mengetahui nilai dana yang harus dikumpulkan untuk membiayai masa pensiun, saatnya untuk menentukan strategi investasi yang tepat. Tabungan hari tua baru akan digunakan dalam jangka panjang. Dengan demikian, strategi investasi untuk mengumpulkan dana pensiun yang tepat adalah juga investasi jangka panjang.
Beberapa instrumen investasi yang tepat untuk tujuan keuangan jangka panjang adalah saham, reksa dana saham, reksa dana campuran, dan lain sebagainya. Hindari menggunakan instrumen investasi jangka pendek untuk mendukung tujuan keuangan jangka panjang, seperti tabungan biasa atau deposito berjangka. Ketidaktepatan memilih instrumen investasi yang tepat bisa berisiko menggagalkan pencapaian tujuan keuangan kamu.
5. Buat rekening tabungan dana darurat
Persiapan pensiun yang satu ini adalah poin yang cukup jelas manfaatnya. Ketika kamu pensiun, jumlah pemasukan kamu akan menurun, namun kamu tentu tetap punya kebutuhan yang harus dipenuhi. Apalagi, sering kali akan ada beberapa kebutuhan darurat yang di luar perkiraan, sehingga mau tidak mau akan ada pengeluaran ekstra yang harus kamu siapkan. Itulah sebabnya kenapa memiliki tabungan dan dana darurat adalah hal yang vital.
Untuk memiliki tabungan yang cukup tentu perlu disiapkan dari jauh-jauh hari, bahkan sejak awal kamu mulai bekerja. Idealnya, kamu menyisihkan 30% dari pendapatan kamu untuk ditabung secara konsisten. Jika kamu membiasakan hal itu sejak dini, maka jumlah tabungan kamu akan lebih dari cukup untuk memenuhi kebetuhan kamu di masa pensiun nanti.
6. Pastikan sudah bebas hutang
Masa pensiun adalah masa di mana kamu menikmati segala pencapaian kamu, menghabiskan waktu dengan keluarga, dan menghabiskan hari tua dengan tenang melakukan berbagai kegiatan yang membuat kamu bahagia. Agar hal itu terwujud, kamu harus terbebas dari segala hal yang membebani kamu. Salah satunya adalah cicilan. Terutama, cicilan yang jumlahnya lumayan besar seperti cicilan rumah atau kendaraan. Itulah manfaat memiliki persiapan pensiun dari jauh-jauh hari, sehingga kamu bisa menhindari pengeluaran yang memberatkan di masa tua.
Memiliki skala prioritas dan gaya hidup yang sesuai kemampuan berperan penting dalam mewujudkan masa tua yang bebas cicilan. Jangan sampai kamu terbiasa lebih mendahulukan hal-hal tersier daripada melunasi berbagai cicilan yang kamu. Karena bisa jadi cicilan-cicilan yang mungkin terasa ringan di usia produktif bisa menjadi terasa berat ketika kamu sudah memasuki usia pensiun dengan pemasukan yang menurun.
7. Hitung kebutuhan dana bulanan saat pensiun
Dalam menyusun persiapan pensiun, kamu juga perlu menghitung kebutuhan dana bulanan. Hal ini terkait dengan kebutuhan pokok apa saja yang nantinya akan kamu butuhkan ketika menjalani masa pensiun. Apa saja biaya yang bisa kamu pangkas setelah tidak lagi aktif bekerja? Oleh karena itu, diskusikan topik ini bersama pasangan untuk mengetahui kira-kira rencana keuangan seperti apa yang ideal untuk masa pensiun.
Baca juga: 12 Istilah dalam Investasi Bisnis yang Wajib Kamu Ketahui!
8. Hitung jumlah saldo dari seluruh program dana pensiun yang kamu punya
Setiap perusahaan menerapkan program dana pensiun yang berbeda bagi karyawan. Ada yang memilih untuk mendaftarkan karyawannya di program dana pensiun yang diselenggarakan sebuah perusahaan asuransi atau bank. Pun, tidak sedikit yang memutuskan untuk mengelola sendiri dana pensiun bagi karyawannya.
Selain itu, para pekerja kini juga dapat mengikuti program Jaminan Hari Tua yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan. Untuk itu, sebelum masa pensiun tiba, cek kembali semua program dana pensiun yang kamu ikuti. Hitung berapa jumlah saldo yang akan kamu dapatkan saat waktu klaim dana pensiun tiba. Dari situ, kamu juga bisa mulai mempertimbangkan, ke mana dana besar itu akan disimpan. Dalam hal ini, sebaiknya pilih instrumen berisiko rendah seperti obligasi pemerintah atau deposito ketika menyimpan dana tersebut.
9. Susun rencana pengelolaan yang matang untuk dana pensiun
Selain menghitung kebutuhan dana bulanan setelah pensiun nanti, sangat penting untuk membuat rencana pengelolaan yang tepat. Hal ini karena dana pensiun yang besar perlu dikelola secara baik agar dapat memberikan manfaat yang optimal untuk kesejahteraan diri selama melalui masa pensiun. Selain itu, tidak jarang klaim dana pensiun tidak dapat dicairkan secara bersamaan atau dalam kurun waktu yang singkat. Untuk itu, sangat penting untuk membuat perencanaan yang matang soal pengelolaan dana tersebut. Bila memungkinkan, cobalah berkonsultasi dengan perencana keuangan yang berpengalaman.
10. Pertimbangkan soal biaya kesehatan saat pensiun
Poin terakhir yang tidak boleh dilewatkan dalam persiapan pensiun adalah memperhitungkan biaya kesehatan. Ketika sakit, kamu tentunya ingin mendapatkan pelayanan terbaik dari fasilitas kesehatan. Maka dari itu, dapatkan proteksi untuk hari tua kamu nanti dengan mengikuti asuransi kesehatan yang tepercaya.
Karena umur manusia terus bertambah, pensiun tentunya menjadi fase yang tidak bisa dihindari. Namun, bukan berarti fase itu akan berubah menjadi masa yang menyeramkan karena orang tidak bisa aktif bekerja—sementara kebutuhan hidup sehari-hari tetap harus dipenuhi. Karena itulah, persiapan pensiun yang matang harus direncanakan sejak dini agar kamu memiliki jaminan hari tua yang sejahtera.