Bisnis F&B (Food and Beverage) adalah salah satu bisnis yang mempunyai prospek paling menjanjikan selama satu dekade terakhir. Dengan produk utamanya yang berupa makanan serta minuman, banyak para pebisnis muda yang tertarik untuk menjalaninya. Adapun untuk menjalankan bisnis kuliner ini kiranya tidak memerlukan modal yang banyak seperti bisnis industri manufaktur. Maka dari itu, seringkali bisnis ini bisa dimulai oleh siapapun dari beragam kalangan, baik itu pengusaha muda, ibu rumah tangga, bahkan para mahasiswa sekalipun. Syaratnya yang terpenting adalah memiiki produk unggulan yang memang layak untuk dipasarkan, enak untuk dikonsumsi, serta nama usaha makanan yang menarik. Nah untuk urusan yang terakhir ini, kami telah menyiapkan 12 tips dan cara memilih ide nama usaha makanan yang unik. Semoga bisa membantu kamu menjalankan usaha kuliner ya. Selamat membaca!
12 Tips memilih ide nama usaha makanan yang unik
1. Mudah dibaca dan diingat
Tips pertama dalam mencari ide nama usaha makanan yang unik adalah mudah untuk diingat dan juga dibaca. Di era setelah pandemi, banyak sekali usaha kuliner yang bertebaran dengan berbagai jenis konsep, mulai dari angkringan, kafe, hingga kaki lima. Walaupun memang banyak, tapi konsumen masih mampu membedakan setiap bisnis makanan tersebut karena mempunyai nama yang berbeda-beda. Lalu, bagaimana caranya agar konsumen bisa lebih mengenal usaha makanan yang saat ini sedang kamu jalankan? Caranya adalah dengan mencari dan memilih ide nama usaha makanan yang lebih mudah untuk dibaca dan diingat. Nama bisnis yang mudah dibaca mengacu pada penyebutan nama yang mudah, sehingga konsumen pun akan lebih mudah dalam mengucapkan dan juga mengingatnya. Kenapa? karena semakin mudah untuk dibaca, maka konsumen akan lebih mudah untuk mengingat namanya. Dengan nama usaha yang lebih mudah dan diingat, maka konsumen akan bisa langsung mengingat bisnis kamu saat memikirkan suatu menu makanan yang mereka inginkan.
2. Memilih nama usaha berdasarkan lokasinya
Sebagian dari kamu pasti pernah mendengar nama usaha makanan seperti Bakso Telkom, Mie Ayam Gondangdia, Kedai Tjikini, Bakso Senayan, dan masih banyak lagi. Itulah beberapa nama usaha yang dipilih berdasarkan lokasi mereka berjualan. Penggunaan lokasi sebagai ide nama usaha makanan juga sangat unik, bahkan bisa membuat orang lain lebih mudah dalam mengingat saat berkunjung ke lokasi tersebut. Umumnya, nama usaha yang berdasarkan lokasi bisa kamu pilih jika usaha makanan tersebut menjadi satu-satunya makanan pertama atau satu-satunya yang berada di area tersebut.
3. Menyisipkan jenis produk
Kamu juga bisa menyisipkan jenis produk makanan yang dijual, sehingga konsumen langsung tahu apa yang kamu jual. Berikut ini beberapa contoh nama usaha makanan dengan menyisipkan jenis produk yang dijual: Pudding Island, Dunia Juice, Serba Mie, Ada Pasta, Bolu Lava, Baso Aci Huhah, Keripique, Crispy Talas, dan Hola Pizza.
Baca juga: 10 Tips Agar Bisnis Bisa Cepat Naik Level, Profitable, dan Auto-Pilot
4. Menggunakan bahasa daerah
Menggunakan bahasa daerah untuk nama usaha makanan juga tidak ada salahnya lho, malah justru menampilkan kesan autentik dan unik. Kombinasi kata yang tepat akan memberikan kesan menarik pada nama usaha makanan milik kamu yaitu seperti contoh berikut ini: Raos Eco yang memiliki arti rasa yang enak, sehingga diharapkan orang-orang akan tertarik untuk membeli dan merasakan kenikmatan makanan yang kamu jual. Ataupun Warung Sewaregna yang dalam bahasa Jawa, sewaregna artinya sekenyang-kenyangnya. Nama ini cocok untuk kamu yang berjualan model warteg atau warung tegal dengan menawarkan berbagai macam lauk.
5. Menggunakan bahasa asing
Nama usaha makanan yang menggunakan bahasa Inggris umumnya dipakai oleh usaha makanan dan minuman kekinian yang menunya terinspirasi dari masakan barat. Jika usaha makanan kamu termasuk salah satunya, tidak ada salahnya memakai formula ini. Terutama jika memang target konsumen yang kamu sasar adalah anak muda. Beberapa contoh nama usaha berbahasa Inggris ini seperti Pizza Place, The Roots, Pink Mamma, Moon Chicken, dan masih banyak lagi. Beberapa contoh nama usaha lainnya juga ada yang menggabungkan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Contoh yang terkenal seperti Tempo Gelato.
6. Mengandung doa dan makna positif
Tidak hanya unik dan mudah diingat saja, nama usaha makanan juga harus mengandung makna positif atau doa. Dengan menyematkan nama usaha makanan yang membawa berkah, diharapkan bisa membuat bisnis makanan yang kamu tekuni semakin maju dan berkembang. Sebagai contoh, nama yang kamu inginkan tersebut bisa saja diambil dari buku Al-Quran loh. Dengan harapan usaha makanan yang kamu jalankan nanti selalu diridhoi oleh Allah. Berikut ini beberapa rekomendasi nama usaha makanan islami dan artinya yang bisa dijadikan sebagai referensi: Arion, Sarfaraz, dan Edzard.
7. Nama usaha dari permainan kata
Selain dari rekomendasi di atas, kamu juga bisa merangkai nama unik untuk usaha makanan kamu sendiri. Salah satunya dengan menggunakan permainan kata. Ini bisa kamu lakukan dengan mengambil kosakata yang dekat atau relevan dengan usaha makanan tersebut. Berikutnya, coba utak-atik kata tersebut hingga menghasilkan permainan kata yang bisa dijadikan nama usaha. Contoh, restoran Ngikan yang menawarkan menu berbahan dasar ikan ini mengambil kata “ikan” dan diubah menjadi “Ngikan.” Kita juga bisa melihat Goola yang menjual minuman serta snack manis yang mengambil kata “gula” lalu ejaannya diubah menjadi “Goola” tanpa mengubah pengucapan kata. Ada juga Ayamayaman yang menjual menu ayam geprek yang memodifikasi kata “ayam.”
8. Nama pendek, memiliki punchline, dan mudah diingat
Nama brand usaha makanan yang unik sebaiknya juga yang pendek namun memiliki punchline. Hal ini karena pelanggan cenderung menjauhi brand yang bernama terlalu kompleks, apalagi jika belum memiliki reputasi. Contohnya saja Sony, brand asal jepang ini dulunya bernama Tokyo Tsushin Kogyo. Kemudian yang terakhir, nama sebuah bisnis kuliner juga harus memiliki punchline. Punchline dapat diartikan bagian paling mengena. Jika dalam stand up comedy, punchline adalah bagian materi komedi yang bisa membuat audiens tertawa terbahak-bahak. Nama sangat perlu mudah diingat agar konsumen juga mudah menyampaikannya ke orang lain.
9. Pakai akronim
Contoh lain yang bisa kamu lakukan adalah memakai akronim. Hal ini sebenarnya sudah banyak dilakukan perusahaan besar karena mudah diingat. Jika bisa mengambil contoh, sebutlah perusahaan penyedia perabotan rumah tangga dari Swedia bernama IKEA. Nama tersebut sekiranya diambil dari akronim huruf depan pendirinya, Ingvar Kamprad. Sedangkan dua huruf lainnya diambil dari kota Ingvar dilahirkan, Elmtaryd, dan desanya, Agunnaryd.
Baca juga: 10 Kesalahan Keuangan Bisnis UKM yang Sering Dilakukan
10. Nama yang mengandung arti
Idealnya sih, nama usaha yang tepat adalah yang punya makna positif dan menjelaskan bisnis yang kamu jalani. Misalnya Kebab Baba Rafi, yang sudah pasti menjual makanan khas Timur Tengah yaitu kebab. Dengan contoh seperti ini, berarti kamu harus mencari nama yang mengandung arti positif. Sebab, dengan memilih nama yang mempunyai arti positif, sama artinya doa agar usaha kamu sukses. Jadi sebaiknya hindari kata-kata yang berkonotasi negatif karena kata yang berkonotasi negatif akan cepat hilang atau mudah dilupakan.
11. Hindari menggunakan angka dan kata vulgar
Agar dapat diingat publik, kamu memang harus memakai nama yang unik dan belum ada yang punya. Tapi bukan berarti harus beda dan menyimpang dari aturan. Penggunaan angka di tengah-tengah karakter seperti PT S4njaya Gilang Perdana bukanlah ide yang bagus. Niat hati ingin berbeda dengan perusahaan lain. Apadaya malah image buruk yang nanti diterima. Agar hal ini tak menimpa kamu, hindarilah untuk mencampur atau menggunakan angka dan karakter. Selain itu, dalam menamai perusahaan jangan pernah memakai kata vulgar ya. Lagi-lagi bisa berimbas pada citra bisnis kamu nantinya.
12. Gunakan huruf latin
Tips terakhir yang bisa kami berikan dalam memilih nama bisnis yang tepat adalah dengan menggunakan huruf latin. Meski begitu, hindari penggunaan huruf dalam bahasa asing yang telah digunakan. Misalnya, kamu membuka bisnis makanan muslim. Nah, bukan serta merta kamu menamakan bisnismu memakai huruf Arab. Sebab, belum tentu semua orang mengerti dalam menyebutnya. Selain itu dengan menggunakan huruf latin, untuk menghindari misinformasi dari konsumen. Dan kamu juga tidak perlu untuk menjelaskan berulang arti nama usaha kamu pada semua konsumen.