Ada banyak orang yang berpikir untuk membangun sebuah bisnis. Namun, sangat sedikit dari mereka yang ahirnya merealisasikan niat tersebut. Ada banyak hal yang menyebabkan tidak direalisasikanya keinginan untuk membangun bisnis, bisa karena kemauan yang tidak besar, kurang modal, merasa belum siap, dan sebagainya. Dari sekian banyak alasan yang ada, salah ssatu alasan yang paling banyak menghambat langkah para calon pengusaha adalah karena mereka kesulitan menemukan ide bisnis yang cocok, prospek, serta kreatif. Ide merupakan cikal bakal sebuah bisnis. Dengan ide yang matang, sebuah bisnis sangat potensial untuk berkembang menjadi bisnis yang besar. Ide bisnis merupakan sesuatu yang terlihat sederhana, tetapi justru memiliki nilai yang sangat mahal.
Tanpa adanya ide bisnis yang kreatif, sebuah bisnis akan sama dengan bisnis-bisnis lainya yang sudah ada. Banyak pengusaha yang telah menunjukan buah manis dari ide bisnis yang kreatif dan solutif. Katakan saja perusahaan-perusahaan ojek daring, Pet butler, ataupun perusahaan-perusahaan e-commerce yang sukses menjadi unicorn di Indonesia. Menurut Milan Kundera, sebuah bisnis pada dasarnya hanya memiliki dua fungsi, yaitu inovasi dan pemasaran. Fungsi inovasi merupakan ide yang mendasari sebuah bisnis, untuk kemudian dieksekusi dalam oprasional berjalanya bisnis. Setidaknya ada 10 langkah sederhana yang bisa kamu lakukan untuk memunculkan ide bisnis yang inovatif dan diminati pasar.
10 Langkah sederhana untuk memunculkan ide bisnis yang inovatif
1. Berpikir seperti seorang kreator
Seorang kreator kerap menghasilkan sebuah karya baru yang lebih inovatif, unik, dan berbeda dengan yang lain. Seorang seniman bisa dikatakan sebagai kreator sebab dia menghasilkan sebuah karya yang unik dan berbeda dari yang lain, meskipun konsepnya serupa. Ia terus-menerus mendapatkan inspirasi karena ia berada di antara karya-karya seni lain dari sesama seniman. Seniman, yang satu dengan yang lain, selalu memberi dan menerima masukan, sehingga mereka pun terpacu untuk menjadi lebih kreatif dalam berpikir hingga pada akhirnya menghasilkan ide yang lebih kreatif. Nah, kamu tidak perlu menjadi seorang artis agar bisa menghasilkan ide bisnis yang lebih kreatif. kamu hanya perlu membiasakan diri untuk berpikir seperti seorang kreator. Seorang kreator pada umumnya merangkum beragam ide yang ia miliki ke dalam sebuah daftar. Ia selalu berpikir untuk menciptakan sesuatu.
2. Temukan permasalahan yang dialami pasar
Sebuah bisnis memiliki sebuah esensi penting yang sangat mendasar. Ketika seseorang terjun ke dunia bisnis, maka sebenarnya dia sedang menawarkan solusi atas masalah yang sedang dialami pasar. Solusi ini kemudian dikenal secara luas sebagai produk. Sehingga, bila seseorang ingin membangun bisnis yang inovatif dan diminati pasar, maka dia tidak boleh melupakan esensi tersebut. Kamu harus melakukan riset pasar terlebih dahulu dan menemukan permasalahan-permasalahan yang dihadapi pasar kamu. Kemudian carilah ide-ide sekreatif mungkin untuk menciptakan produk yang inovatif serta solutif memecahkan masalah pasar.
3. Peka terhadap permasalahan yang dialami diri sendiri atau orang lain
Selain harus mencari permasalahan yang dialami pasar melalui riset, seringkali ide-ide bisnis datang dengan sendirinya melalui obrolan-obrolan keseharian atau bahkan pengalaman pribadi. Tanpa disadari, seringkali masalah-masalah yang kamu, kerabat, atau teman kamu alami merupakan permasalahan yang juga dialami oleh pasar. Salah satu kesulitan mencai masalah dari pasar langsung adalah seringkali mereka tidak menyadari masalah dan kebutuhan yang mereka alami. Karena itu, kamu harus bisa jeli memahami kebutuhan-kebutuhan atau masalah-masalah yang ada di sekeliling kamu sendiri.
Baca juga: 10 Cara Kreatif Menarik Pelanggan untuk Melakukan Pembelian
4. Komunikasi dan bersosialisasi
Ide dan kreatifitas pun biasanya muncul ketika kamu bersosialisasi dengan banyak orang. Hal-hal sederhana bisa memicu kreatifitas yang luar biasa. Contoh ketika Dustin Moskovitz berbincang dengan Mark Zuckerberg perihal status seorang teman wanitanya, masih single atau tidak. Mark Zuckerberg menjawab bahwa tidak ada seorang pun yang mau kemana-mana menggunakan papandi tempel di bajunya untuk menjelaskan statusnya. Nah dari sinilah ide muncul, yang akhirnya menjadi salah satu fitur bermanfaat di facebook, yakni fitur status seseorang. Yang jelas ide mengalir begitu saja ketika kamu berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang-orang yang bahkan beda bidangnya dengan kamu.
5. Mengkombinasikan dengan produk sejenis
Sebagai seorang yang baru akan masuk ke sebuah pasar, penting untuk mempelajari produk-produk apa saja yang sudah ada di pasaran. Tugas kamu bukan hanya sekedar mengetahuinya saja, tetapi memahami dan menilai pada aspek mana kelebihan dan kekurangan dari produk kompetitor tersebut. Aspek-aspek seperti keinginan pasar terhadap produk yang sudah ada, tetapi belum terwujud juga menjadi catatan penting yang harus kamu miliki. Dengan informasi-informasi tersebut, kamu bisa mengkombinasikan dan menciptakan ide bisnis baru yang inovatif sekaligus kreatif dan kompetitif. Secara garis besar, ada 3 tahapan yang harus kamu lalui, yaitu: pahami, tiru, dan modifikasi. Contoh saja bagaimana ojek daring yang muncul karena kebutuhan transportasi yang tinggi, dan menyempurnakan produk ojek konvensional di berbagai aspek yang sudah ada sebelumnya.
6. Uji ide bisnis kamu
Bila pada point-point sebelumnya kamu melakukan riset pasar untuk menemukan masalah atau kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki pasar, pada point ini kamu disarankan untuk melakukan pengujian akan ide yang telah kamu temukan, apakah ide kamu dapat diterima pasar dan memecahkan masalah atau tidak.
7. Belajar dari trend masyarakat
Pola konsumsi masyarakat seringkali sangat dipengaruhi oleh tren yang berkembang. Misalkan saja beberapa waktu lalu, sempat viral jajanan es boba atau dalgoda. Serentak, pasar ingin membeli produk tersebut dan mulailah bermunculan pengusaha-pengusaha untuk menjual produk yang sedang trend tersebut. Namun, tantangan disini adalah untuk memodifikasi produk yang sedang menjadi trend dan di minati pasar. Bila kamu tidak melakukan modifikasi, maka produk kamu akan sama dengan kompetitor yang lain, dan sangat sulit memenangkan persaingan. Karena itu, cermati bidang tersebut, dan berikan aspek-aspek produk yang inovatif dan lebih unggul dari kompetitor.
Baca juga: 16 Contoh Industri Kreatif di Indonesia & Manfaatnya Bagi Perekonomian
8. Belajar dari sukses bisnis lain
Bisnis yang sudah sukses dan mapan pasti memiliki sejumlah keunggulan. Dengan mengetahui keunggulan-keunggulannya, kamu juga bisa mulai membangun bisnis baru yang serupa tetapi dengan beberapa nilai lebih yang berbeda dengan bisnis aslinya. Konsep sederhananya adalah ATM – amati, tiru dan modifikasi. Jadi, kemanapun kamu pergi, setiap yang kamu jumpai bisa menjadi ide bisnis untuk kamu duplikasi secara kreatif. Karena itulah, sebenarnya tidak sulit menemukan sebuah ide bisnis. Ujian berat biasanya terjadi pada tahap bagaimana memulai bisnis tersebut sehingga bisa berhasil dan mapan. Nah, pada tahap ini apakah kamu pernah memikirkan bagaimana meniru sebuah bisnis yang sudah eksis lalu kemudian mengganti brand-nya dengan nama yang kamu sukai dan memberikan “nilai tambah” pada bisnis tersebut?
9. Berpikir Out Of The Box
Ketika orang-orang membangun bisnis berdasarkan pada apa yang sudah ada sebelumnya, kamu harus dapat mencari ide bisnis yang justru keluar dari kebiasaan tetapi tetap solutif bagi pasar. Kita bisa lihat bagaimana konsep belanja online yang digagas oleh sebuah perusahaan start up tidak mengikuti kebiasaan jualan dan transaksi secra konvensional. Dan pada akhirnya, kini trend belanja online ditengah masyarakat justru sangat tinggi. Hilangkan batasan-batasan ide yang bersifat tradisional, kemudian ciptakan cara kamu sendiri dalam menciptakan produk yang tetap solutif. kamu bisa mempelajari perkembangan teknologi yang semakin canggih dan menawarkan berbagai kemudahan, sebagai core ide bisnis yang kamu kemukakan.
10. Meningkatkan keterampilan analitis
Kata Albert Einstein: “Seseorang sebaiknya tidak memaksakan pandangannya tentang suatu persoalan, akan lebih baik jika dia mempelajarinya, dan pada saatnya nanti sebuah jalan keluar akan muncul dengan sendirinya”. Keterampilan seseorang untuk menganalisis dan menguraikan suatu masalah adalah alat penting yang harus dimiliki oleh seorang pemikir kreatif. Ubah mindset kamu. Ide kreatif bukan sebuah gambaran atau bentuk yang benar-benar baru atau yang belum pernah ada sebelumnya. Ide kreatif adalah gambaran atau bentuk yang belum pernah terpikirkan oleh orang lain. Ketika kamu sudah tidak terintimidasi, kamu akan melahirkan ide-ide hebat yang belum pernah kamu bayangkan sebelumnya.