Membangun networking saat memiliki Virtual Office sangatlah penting dilakukan. Dengan melakukan kegiatan ini, kamu akan memiliki banyak sekali jaringan, kenalan, dan juga untuk menambah peluang kerja sama yang menguntungkan bisnis kamu. Selain itu dengan melakukan networking, kamu juga bisa membicarakan ide-ide baru atau memunculkannya. Nah, karena dalam berbisnis kita tidak bisa melakukannya sendirian saja, maka janganlah mengurung diri di dalam ruangan. Sesekali coba perluas jaringan di luar sana agar mengenal banyak orang. Kesempatan kerja sama biasanya terbuka lebar kalau bekerja sama dengan banyak orang apalagi kalau kamu hendak memaksimalkan manfaat dari Virtual Office untuk kemajuan bisnis. Berikut ini adalah 10 cara membangun networking saat memiliki Virtual Office.
10 Cara membangun networking saat memiliki Virtual Office
1. Perkenalkan diri sendiri terlebih dahulu
Hal pertama yang harus kamu lakukan kalau mau melakukan networking adalah mengenalkan diri sendiri terlebih dahulu. Karena tidak semua orang memiliki kepribadian yang sama dan mau berkenalan, lebih baik kamu yang lebih aktif. Misal saat jam istirahat dan berada di kantin, cobalah dekati beberapa orang yang sekiranya mudah diajak bicara. Dengan sering berkenalan, lambat laun akan terjalin hubungan yang baik. Pembicaraan awal yang hanya berkutat seputar remeh-temeh bisa meningkat menjadi pembicaraan bisnis. Kuncinya hanyalah sabar dan mau bergerak lebih dulu. Kalau kamu malu sejak awal, networking tidak akan terjalin dengan mudah.
2. Berkelilinglah di sekitar Virtual Office
Kawasan penyedia Virtual Office biasanya sangat luas dan tidak semua orang memiliki tempat nongkrong yang sama. Agar bisa memulai target kamu membangun networking, kamu bisa berkeliling terlebih dahulu di beberapa tempat untuk bertemu dengan banyak orang. Kalau kamu hanya berada di dalam ruangan, akan susah bertemu dengan orang lain dan terlibat pembicaraan. Namun mesti begitu, sebaiknya jangan memaksakan diri seperti masuk ke kantor orang lain tanpa izin. Selain tidak sopn, hal ini akan membuat orang lain malas menjalin hubungan. Jadi, aktif mencari teman boleh dilakukan, tapi tahu batasan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
3. Jadi orang yang ingin tahu banyak hal
Mungkin bahasa sederhananya adalah kepo, tapi dengan cara yang positif dan tidak terkesan seperti sedang melakukan interogasi. Ajak lah beberapa orang di sekitar tempat kamu bekerja untuk membicarakan banyak hal dan membahas masalah bisnis yang dijalani atau sejenisnya. Kalau bisnis saling berhubungan, tidak ada salahnya membicarakan kemungkinan melakukan kerja sama atau sekedar berkolaborasi. Kalau kamu tidak memiliki rasa ingin tahu tinggi, tentu kesempatan yang menarik tidak akan didapatkan. Oleh karena itu ada baiknya kamu mengenal orang di sekitar mulai dari nama hingga pekerjaan dan jenis perusahaan yang dijalankan.
Baca juga: 11 Tips Memilih Virtual Office di Jakarta Yang Sesuai Kebutuhan
4. Jadi pendengar yang baik
Terkadang melakukan networking tidak perlu menjadi seseorang yang selalu menyodorkan diri untuk memulai topik pembicaraan namun bisa dimulai dengan menjadi pendengar yang baik. Dengan melakukan hal ini, kamu akan tahu lebih banyak tentang kesempatan-kesempatan baru dan kemungkinan menjalin kerja sama. Ketimbang melihat peluang yang nantinya belum tentu disukai oleh lawan bicara kamu.
5. Ikuti kegiatan yang dilakukan pemilik Serviced Office
Co-working Space yang menjadi satu dengan dengan penyewa Virtual Office biasanya kerap memiliki acara mingguan yang diadakan untuk para tenant, seperti seminar, sharing ide bisnis, dan lain sejenisnya. Nah, pada acara ini biasanya akan ada banyak orang-orang dari luar yang datang dan juga orang yang bekerja di sana turun gunung untuk berbaur. Manfaatkan kesempatan ini untuk melakukan networking dengan baik. Kamu bisa membawa kartu nama atau saling bertukar kontak kalau pembicaraan bisa berjalan dengan lancar.
6. Bergabung bersama komunitas bisnis
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kamu bisa bertemu dengan kenalan baru melalui sebuah forum/komunitas bisnis. Komunitas bisnis beranggotakan para pebisnis atau orang yang memiliki ketertarikan untuk berbisnis. Tentunya bagi kamu yang ingin atau sedang berbisnis, sangat disarankan untuk bergabung dengan komunitas-komunitas bisnis tersebut. Cobalah untuk bergabung dengan forum atau komunitas pengusaha baik di internet atau di kota kamu untuk menjadi rekan bisnis yang cukup potensial bagi usaha kamu.
7. Unity in Diversity
Memiliki jaringan dalam industri atau niche persis dengan kamu memang penting, tapi sama pentingnya adalah memiliki kenalan dari berbagai latar belakang dan profesi. Co-working space sering mengadakan acara networking yang terbuka. Jika perusahaan kamu membutuhkan seseorang yang ahli di bidang IT, kamu bisa berkunjung ke salah satu acara yang didatangi oleh orang-orang seperti programmer freelance (pekerja lepas), pendiri usaha IT, dan lain-lain.
Baca juga: Mencari Virtual Office di Jakarta Selatan? Uptown Solusinya
8. Kualitas lebih penting daripada kuantitas
Seseorang yang baru mencoba memperluas jaringan akan melakukan beberapa kesalahan. Networking tidak seperti kencan kilat. kamu tidak usah buru-buru untuk mengenal orang sebanyak-banyaknya, baik untuk mencari pelanggan maupun partner. Ingatlah bahwa satu orang saja berpotensi membantu bisnis kamu untuk berkembang. Kalau tidak, mengapa mereka berada di acara tersebut?
9. Lebih duluan mendengar daripada berbicara
Dalam bahasa Inggris, istilah “memberi perhatian” diterjemah menjadi “paying attention”, seolah-olah perhatian adalah mata uang yang ditukar. Hal kecil ini masih sangat relevan terhadap cara kita bersosialisasi. Jika seseorang sedang menceritakan sesuatu yang menarik dan lucu, kita dengan senang hati memberi perhatian kepada orang itu. Kita menukar waktu dan tenaga kita untuk memproses kata-kata orang tersebut, dan sebagai imbalan kita dihibur. Tapi tahukah kamu bahwa jika kamu lebih duluan memberi perhatian, lebih duluan mendengar cerita orang, lawan bicara kamu kemungkinan besar akan melakukan hal yang sama kepada kamu, meskipun kamu tidak yakin cerita kamu bisa menarik perhatian. Para psikolog menyebutnya teori pertukaran sosial. Jika kamu dengan ikhlas memberi perhatian kepada lawan bicara kamu, dan sepenuh hati peduli dengan perkataan orang tersebut, dia akan lebih menghargai kamu dan ingin mengenal bisnis kamu.
10. Aktif dalam kelas-kelas pengembangan diri
Sekarang ini sudah ada banyak kelas-kelas yang menawarkan pelatihan pengembangan diri, mulai dari mengembangkan karir, menyelesaikan masalah, atau melakukan ini dan itu. Nah, cobalah untuk mengikuti kelas yang sesuai dengan bidang dan juga karir kamu agar bisa mempertemukan kamu dengan orang-orang yang satu bidang. Jangan lupa membawa kartu nama kamu untuk diletakan pada fishball pada saat pendaftaran atau saat berkenalan dengan partisipan lain.