Adaptasi bukanlah hal yang mudah dilakukan bagi karyawan yang baru pindah dari kantor korporat ke perusahaan startup. Hal ini dikarenakan ada berbagai budaya dan lingkungan yang berbeda di antara kedua jenis perusahaan tersebut. Jika kamu termasuk salah satu orang yang sedang berjuang untuk beradaptasi, jangan khawatir. Bukan berarti kamu akan kesulitan menyesuaikan diri di perusahaan startup. Daripada kamu murung dan menjadi pribadi yang rendah hati, berikut ini akan kami bagikan 10 tips agar bisa cepat beradaptasi dari kantor korporat ke startup. Semoga berhasil ya!
10 Tips agar bisa cepat beradaptasi dari kantor korporat ke startup
1. Pahami nilai dan cara kerja perusahaan
Hal pertama yang harus kamu lakukan agar bisa cepat beradaptasi adalah memahami nilai-nilai yang dipegang oleh perusahaan. Biasanya, perusahaan startup memiliki nilai yang kuat. Nilai tersebut menjadi landasan bagi semua karyawan untuk bekerja di perusahaan tersebut. Selain itu, kamu juga harus mengikuti cara kerja perusahaan. Startup terkenal sebagai perusahaan yang fast paced atau memiliki fase kerja yang cepat. Kamu bisa mempelajari key performance indicator (KPI) dan objectives and key results (OKR) untuk mengetahui apa saja yang perlu kamu capai dalam waktu satu kuarter ke depan.
2. Amati lingkungan sekitar
Cara lain yang bisa kamu lakukan untuk bisa segera adaptasi dari kantor korporat ke startup adalah mengamati lingkungan sekitar. Selain nilai dan cara kerja yang berbeda, startup juga memiliki lingkungan kerja yang unik dan tersendiri dari perusahaan korporat. Umumnya bekerja di startup lebih fleksibel dalam hal jam kerja dan pakaian. Oleh karena itu coba deh kamu amati dan lihat kebiasaan rekan atau atasanmu di kantor. Setelah itu, baru deh kamu coba terapkan kebiasaan-kebiasaan tersebut saat kamu bekerja.
3. Jangan malu bertanya
“Malu bertanya, sesat di jalan.” Tentu kamu pernah mendengar pepatah tersebut, bukan? Pepatah tersebut sangatlah cocok kamu terapkan ketika kamu sedang berusaha adaptasi dari kantor korporat ke startup. Pasalnya, kedua jenis perusahaan tersebut memang memiliki banyak perbedaan. Kamu mungkin akan kesulitan beradaptasi jika hanya melakukan pengamatan pribadi. Jika ada hal yang tidak kamu pahami, beranikan diri untuk bertanya pada rekan atau atasanmu. Mereka pasti akan membantumu mengatasi kendala-kendala yang ada dan terbuka dengan kesalahan atau usaha yang kamu lakukan untuk memperbaikinya.
Baca juga: Bagaimana Cara Menjalankan Strategi Marketing Lewat TikTok?
4. Jadikan orang sekitarmu sebagai mentor
Saat bekerja di startup jangan merasa bahwa atasan sebagai lawan. Justru anggap mereka sebagai mentor kamu. Ketika berada dalam dunia startup, jangan pernah merasa atasan dan orang yang ada di sekitarmu sebagai lawan. Jadikan mereka sebagai mentor, guru, atau profesional karena dunia startup itu begitu luas dan dalam. Jadi, masukan dan saran dari mereka akan membantumu berkembang selama kerja di startup.
5. Inisiatif
Salah satu hal yang kamu butuhkan untuk adaptasi dari kantor korporat ke startup adalah inisiatif. Menurut rekan-rekan kami yang bekerja di perusahaan startup, trial and error adalah hal yang biasa terjadi di perusahaan startup. Namun, tentu saja percobaan yang dilakukan pun tidak asal, ya. Kamu didorong untuk memiliki inisiatif yang tinggi demi menghasilkan ide-ide menarik bagi perusahaan. Tumbuhkan rasa inisiatif tersebut seiring dengan lamanya kamu bekerja di perusahaan itu.
6. Ikuti tren
Sebagai perusahaan yang bekerja dengan cepat, startup memiliki perhatian yang tinggi terhadap tren. Sedikit saja ketinggalan tren, perusahaan bisa kalah saing dengan para kompetitor. Oleh karena itu, kamu perlu terus mengikuti tren agar dapat adaptasi dari kantor korporat ke startup. Dorong dirimu untuk mengikuti tren-tren terbaru di industrimu. Sumber tren tersebut bisa datang dari mana saja, mulai dari media massa, media sosial, hingga melihat apa yang dilakukan kompetitor.
7. Beranikan diri ambil project
Untuk mengetahui seberapa besar kemampuanmu, kamu harus dapat menantang dirimu untuk bisa mengambil sebuah project. Kamu mungkin dapat berdiskusi tentang ide baru kepada atasanmu dan mulai mengungkapkan bila kamu ingin berkontribusi besar pada ide itu. Tapi sebelum kamu memutuskan untuk mengambil project tersebut, usahakan juga bila kamu benar-benar menyukai bidang itu dan setidaknya memiliki pengetahuan lebih dibidang tersebut. Dengan begitu, atasan akan mempertimbangkan kamu untuk dapat meniti karier lebih jauh.
Baca juga: Cara Mudah Berbisnis! 10 Cara Melakukan Guerilla Marketing
8. Berani mengemukakan pendapat pribadi
Guna menghindari sebuah perdebatan biasanya kita memilih untuk diam aja ketika berada dalam diskusi. Hal kayak gitu sebaiknya kamu buang jauh-jauh karena di dunia startup beradu argumen adalah sesuatu yang sehat supaya melahirkan hal yang baik. Latihlah diri kamu untuk berani mengemukakan pendapat jika ada kesempatan, sebab pendapat kamu itu pasti akan dihargai walaupun gak menjadi solusi yang dipilih.
9. Peka terhadap data
Dalam dunia startup, data merupakan aset yang paling berharga. Pasalnya sekitar 95 persen strategi perusahaan yang dijalankan dilandaskan pada terapan data tersebut, bukan dari insting. Yang mana data ini didapatkan dari social listening, yang merupakan proses menyimak kepada tren dan juga perilaku masyarakat terkini. Maka dari itu, ada baiknya selalu peka terhadap data ketika sudah mulai bekerja di perusahaan startup. Dengan cara bekerja di start up satu ini, tidak menutup kemungkinan kamu bisa melakukan jenjang karir yang lebih tinggi.
10. Belajar multi tasking
Rasanya salah satu soft skill yang paling dibutuhkan dalam dunia kerja saat ini adalah kapabilitas kamu dalam melakukan berbagai pekerjaan dalam satu waktu alias multi tasking. Tidak jauh berbeda dengan dunia korporat (atau lingkup pekerjaan lainnya), satu tips agar kamu sukses di dunia startup adalah kemampuan kamu untuk multi tasking. Eittts, saat kamu kerap merasa sebal harus melakukan hal tersebut, coba berpikir positif bahwa semakin banyak hal yang kamu bisa lakukan hal itu juga akan menambah kemampuan diri kamu dalam menghadapi dan memecahkan tugas.