Apakah produk kamu menyasar pada jenis komunitas tertentu? Mungkin produk kamu perlu diarahkan ke sebuah entitas yang diberi nama Brand Community. Buat kamu yang belum tau, Brand Community adalah sekumpulan orang yang memiliki peran besar dalam memperkuat suatu brand. Pasalnya, hal ini sudah banyak dilakukan perusahaan sebagai strategi branding dan bisnis mereka. Kelompok orang yang dimaksud tentu saja bukan karyawan perusahaan tersebut, melainkan customer yang telah terikat pada suatu brand. Lantas manfaat apa saja yang didapatkan untuk bisnis? Yuk, simak penjelasan lengkap dari Glints berikut ini!
Pengertian Brand Community
Pada 1983, perusahaan sepeda motor Harley-Davidson sempat mengalami masa krisis. Namun, 25 tahun kemudian, perusahaan asal Amerika Serikat tersebut masuk dalam 50 perusahaan global terbaik dengan nilai 7,8 miliar dolar AS. Lantas apa yang menjadi kunci kebangkitan merek sepeda motor tersebut? Ternyata Harley-Davidson pernah berkomitmen untuk membuat sebuah brand community. Strategi tersebut lah yang membuat merek asal Amerika Serikat tersebut masih bertahan hingga hari ini, seperti dikutip dari Harvard Business Review.
Mengapa Brand Community menarik secara bisnis?
Menurut Sprout Social, Brand Community menjadi menarik karena menjadi tempat berkumpulnya orang-orang yang memiliki hubungan emosional dengan sebuah brand. Mereka dapat terhubung satu sama lain dan dapat terhubung juga dengan brand-mu. Kelompok tersebut kemudian dianggap sebagai bagian dari brand itu sendiri. Adapun menurut Webolutions, Brand Community adalah komunitas yang dibentuk atas dasar keterikatan pada suatu produk atau brand. Banyak orang mengatakan bahwa kunci keberhasilan sebuah brand dapat dilihat dari brand awareness dan brand engagement perusahaan tersebut. Padahal, brand community justru memegang peran yang lebih besar ketika perusahaan dalam masa sulit. Brand community dapat menjadikan brand tersebut kuat dan bangkit kembali.
Baca juga: Kelebihan Setiap Platform Media Sosial untuk Kampanye Video Marketing
Manfaat Brand Community untuk bisnis
1. Meningkatkan brand awareness
Manfaat pertama dari adanya Brand Community adalah teknik marketing ini bisa membantu meningkatkan brand awareness. Dikutip dari Alexa, brand awareness menggambarkan sejauh mana pelanggan dapat mengingat atau mengenali sebuah brand. Sebenarnya ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan brand awareness, salah satunya yaitu penyebaran dari mulut ke mulut. Menurut data Nielsen, 84% orang lebih percaya pada rekomendasi produk atau jasa dari orang lain. Di sinilah peran brand community begitu penting. Dengan adanya sekumpulan orang yang dipercaya, mereka bisa menyebarkan dan meningkatkan brand awareness perusahaanmu kepada siapa pun yang mereka kenal.
2. Mendapat pandangan tentang produk atau jasa
Menurut Marketing Insider Group, 67% perusahaan memanfaatkan brand community untuk mendapat pandangan atau insight tentang produk baru yang hendak mereka luncurkan. Brand community bisa memberikan feedback yang jujur terhadap perusahaanmu. Tak hanya itu, kamu juga bisa memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan lebih dalam.
3. Memudahkan brand untuk berinteraksi dengan konsumen dan mendapat kepercayaan
Para pelanggan modern saat ini tidak sekadar menggunakan produk atau jasa dari brand saja. Mereka juga ingin merasa didengar dan memiliki nilai penting terhadap perusahaan. Karena itu, dengan memajukan strategi brand community, hal ini bisa membuat brand memiliki wadah untuk mendengarkan apa yang tengah menjadi perhatian dari para pelanggan dan membuat konsumen menjadi tahu bahwa kita sebagai brand memiliki kepedulian terhadap mereka. Selain itu, melalui brand community, brand dapat berkomunikasi secara rutin dan intensif dengan para pelanggan. Dan ketika komunikasi yang terjalin dapat berjalan dengan baik, maka kepercayaan pelanggan akan terus meningkat dan memiliki loyalitas terhadap brand terkait.
4. Dapat memberikan dukungan yang saling menguntungkan
Maju atau tidaknya sebuah bisnis, salah satunya bergantung dengan hubungan antar manusia yang terjalin. Karena itu, sebuah brand perlu melakukan interaksi yang personal dengan para pelanggannya agar dapat membangun hubungan baik yang saling berkesinambungan. Dan ketika sebuah perusahaan sudah mendapat dukungan penuh dari komunitasnya, hal ini akan membantu dalam perkembangan brand dan membantunya dalam bersaing dengan para kompetitor.
5. Mendapatkan forecast untuk produk berikutnya
Banyak perusahaan besar di dunia memanfaatkan pemasaran komunitas untuk mendapat insight tentang produk baru yang akan diluncurkan. Konsumen mereka dapat memberikan feedback yang jujur dan membangun untuk brand kamu.
6. Meningkatkan brand loyalty
Dikutip dari Accenture, dua per tiga pelanggan akan terus memilih produk yang sama dari perusahaan yang mereka sukai. Inilah yang disebut dengan brand loyalty. Umumnya, brand community memiliki brand loyalty yang tinggi pada sebuah perusahaan. Oleh karena itu, jika kamu berhasil membangun brand community yang kuat, brand loyalty pelanggan terhadap perusahaanmu pun akan semakin kuat.
7. Bisa memperkuat nilai brand
Melalui komunitas, kita bisa menanyakan kepada audiens apakah nilai brand yang ingin disampaikan sudah sampai dengan tepat sasaran. Selain itu, kita juga dapat lebih mengetahui bagaimana mereka menangkap makna dari produk atau jasa yang kita tawarkan, serta mengetahui apakah produk atau jasa tersebut penting bagi mereka dan dapat mempermudah mereka dalam menjalani hidup. Dengan strategi community marketing ini, kita bisa memperkuat nilai brand yang ingin kita kedepankan dan juga mempertegas unique selling point kita dibanding para kompetitor.
Baca juga: Komunitas Memiliki Peran Penting Dalam Bisnis. Apa Saja Ya?
Bagaimana cara membangun Brand Community?
Brand community ini dibangun dalam berbagai platform. Dan setiap platform mempunyai strategi tersendiri. Jika brand kamu sudah memiliki penikmatnya. Tapi ada beberapa poin penting yang bisa membantu kamu untuk membangun brand community. Berikut poin-poin tersebut:
1. Definisikan Brand kamu
Tahap pertama dalam membangun Brand Community adalah mendefinisikan brand-mu sendiri. Penetapan brand ini lebih dari sekedar menentukan penjualan atau penawaran. Pahami apa yang brand-mu tawarkan, apa visi dan misi perusahaan, siapa target pelangganmu, dan sebagainya. Hal-hal tersebut penting untuk menargetkan siapa yang akan menjadi brand community-mu.
2. Tentukan tujuan brand kamu
Brand community ini adalah salah satu cara untuk membuat keputusan bagi customer dan membagikan informasi tentang bisnis kamu. Tapi, kamu harus bertanya banyak hal sebelum membuat brand community. Beberapa pertanyaan tersebut adalah apa tujuan dari brand community yang kamu buat? Apakah kamu akan membantu customer menjawab pertanyaan tentang produk? Apa yang akan kamu lakukan untuk membuat anggota komunitas tetap aktif? Apa ukuran jika brand community yang kamu buat sukses? Metrik apa yang ingin dicatat? Konversi atau potensi bisnis? dan masih banyak lainnya.
3. Pilih Community Platform
Ada beberapa pilihan platform yang bisa kamu gunakan untuk membangun brand community. Umumnya platform yang banyak digunakan oleh banyak perusahaan lain adalah forum karena dapat menampung komunitas dengan jumlah anggota yang cukup besar atau social media karena selain mudah untuk digunakan, sosial media juga bisa menghubungkan banyak orang. Tapi tentu saja, kamu tak harus memilih kedua jenis platform tersebut dan bisa memilih platform sendiri yang kiranya tepat dan bisa diaplikasikan untuk bisnis kamu.
4. Rutin terlibat di Brand Community
Setelah menentukan platform yang tepat dan bisa diaplikasikan dalam bisnis kamu. Sekarang kamu harus mencari cara agar bisa membuat para anggota komunitas tetap terhubung dan aktif. Mungkin dengan merespon semua pertanyaan yang mereka ajukan, membuat diskusi, mendorong pembelian, dan sebagainya. Kamu juga bisa memiliki lebih dari satu platform yang kamu inginkan.