Jika kamu akan segera memasuki dunia kerja, tentu kamu akan semakin sering mendengar istilah hard skill dan soft skill. Hal ini merupakan aspek mendasar yang tak cuma harus diketahui, namun juga harus dimiliki oleh para pencari kerja. Bahkan, kamu yang sudah berada di dalam dunia kerja pun, bisa mendalami hal ini secara lebih untuk meningkatkan karir kamu. Lantas apa sih perbedaan antara hard skill dan soft skill yang perlu kamu ketahui? Berikut ini adalah berbagai penjelasan soal perbedaan kedua istilah tersebut.
Pengertian Hard Skill dan Soft Skill
Pertama-tama, mari kita bahas soal pengertian hard skill. Pada dasarnya, hard skill adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk sebuah pekerjaan. Hal ini biasanya tertulis di kolom requirements di sebuah lowongan pekerjaan. Hard skill biasanya merupakan kemampuan spesifik dan jadi salah satu deskripsi pekerjaan yang sedang ditawarkan. Jika melansir dari laman The Balance Career, hard skill bisa kamu peroleh dari edukasi formal seperti perkuliahan dan deretan program lain seperti pelatihan, magang, kelas singkat, kelas online, program sertifikasi, dan juga training di perusahaan.
Di sisi lain, soft skill adalah kepribadian, atribut personal, serta kemampuan komunikasi yang dibutuhkan untuk sukses dalam sebuah pekerjaan. Baiknya soft skill yang dimiliki seseorang dapat memperlihatkan bagaimana kamu bisa berinteraksi dengan lingkungan di sekitarmu. Selain itu, apabila hard skill merupakan sesuatu yang bisa diraih dan dipelajari, soft skill merupakan atribut bawaan sebagai individu. Hal ini mungkin bisa dipelajari, namun tidak dengan cara belajar bertahun-tahun layaknya mengenyam bangku kuliah. Soft skill lebih kepada bagaimana seseorang bisa berinteraksi dengan orang lain serta melatih kepekaan terhadap lingkungannya.
Baca juga: Ini Dia 7 Skill Yang Harus Dimiliki Setiap Karyawan Setelah Pandemi
Perbedaan Hard Skill dan Soft Skill
Hal selanjutnya yang paling membedakan antara hard skill dan soft skill adalah hard skill bisa dibuktikan, diuji, dan dilihat secara akademis sedangkan soft skill tidak bisa. Jadi apa yang kamu tulis dan buktikan dalam CV umumnya ada hard skill yang kamu telah tempuh selama masa sekolah atau edukasi formal. Contoh lainnya adalah hard skill juga dapat diukur dari seberapa baik kamu dalam menguasai skill yang kamu pelajari. Seperti contohnya, tingkat kefasihan bahasa asing, seberapa mahir mengoperasikan mesin, seberapa baik dalam mendesain, seberapa cepat dalam mengetik, dan lain sebagainya.
Sedangkan soft skill adalah atribut diri serta kemampuan berkomunikasi yang merupakan sifat bawaan dan tidak dipelajari secara formal. Meski begitu, soft skill juga merupakan aspek penting dalam kesuksesan karir seseorang. Pasalnya, setiap pekerjaan membutuhkan keterlibatan orang lain. Oleh karena itu, kemampuan kita dalam berinteraksi adalah aspek penting dalam sebuah pekerjaan. Mau tau mengapa? Mari kita cari tau sama-sama dibawah ini.
10 Jenis soft skill yang harus dimiliki di dunia kerja
1. Kemampuan berkomunikasi
Seperti yang telah disebut di atas, kemampuan berkomunikasi adalah soft skill nomor satu yang harus dimiliki oleh setiap karyawan. Kuncinya adalah bagaimana bisa meletakkan diri di berbagai situasi, di mana kita tahu kapan harus berbicara lebih sopan atau lebih santai, bisa membaca situasi yang tepat untuk beropini, dan kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik. Selain itu komunikasi dalam pekerjaan juga meliputi: kemampuan bernegosiasi, kemampuan persuasi, kelancaran dalam menjelaskan sebuah presentasi, berbicara di depan umum, dan lain sebagainya.
2. Berpikir kritis
Contoh soft skill yang kedua dalam pekerjaan adalah kemampuan berpikir kritis. Apapun bidang pekerjaan yang kamu jalani nantinya, kamu diwajibkan untuk mampu menganalisis situasi dan mengambil keputusan dengan tepat. Deretan soft skill yang terkait dengan pola pikir kritis ini meliputi: kreativitas, fleksibilitas, tingginya rasa ingin tahu, selera artistik, kemauan untuk belajar hal baru, punya pola pikir yang logis, kemampuan memecahkan masalah, dan lain sebagainya.
3. Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan soft skill ketiga yang akan dipakai dalam kemampuan berorganisasi di dunia pekerjaan. Aspek ini menitikberatkan pada kemampuan pengambilan keputusan di masa pelik dan bagaimana menangani orang banyak di situasi tertentu. Soft skill yang termasuk dalam kategori kepemimpinan meliputi: kemampuan manajemen konflik, pengambilan keputusan, kemampuan mentoring, kemampuan supervisi, dan lain sebagainya.
Baca juga: 10 Alasan Mengapa Kamu Harus Menguasai Skill Public Speaking
4. Perilaku baik
Jika kamu memiliki semua hard skill dengan kemampuan yang mumpuni, semua hal tersebut akan percuma jika tidak dibarengi dengan perilaku yang baik. Berbagai hal seperti pribadi ramah, bersemangat kerja, atau berbagai hal positif lainnya, tentu akan menambak efektivitas kerja. Berikut beberapa soft skill yang termasuk dalam aspek perilaku baik: kepercayaan diri, kooperatif dalam tim, antusiasme tinggi, kejujuran, kesabaran, pembagian waktu yang imbang antara kerja dan kehidupan luar kantor, dan lain sebagainya.
5. Kerja tim
Jangan berharap untuk diterima untuk bekerja sendiri. Salah satu tanggung jawab paling besar dalam mengenyam sebuah pekerjaan adalah untuk bekerja sama dengan baik dengan karyawan lainnya. Oleh karena itu, kerja tim adalah salah satu soft skill paling penting yang harus dimiliki. Berbagai skill yang berhubungan dengan kerja tim meliputi: kemauan berkolaborasi, kemauan menerima feedback, menerima keberagaman, empati, kemampuan berjejaring dan bersosialisasi, dan lain sebagainya.
6. Etos kerja
Aspek soft skill terakhir adalah kuatnya etos kerja. Seseorang dengan etos kerja yang baik, akan menyelesaikan pekerjaan dengan lebih efektif waktu serta hasil yang lebih berkualitas. Soft skill yang paling berhubungan dengan etos kerja ini adalah kemampuan untuk tetap fokus, tetap terorganisir, dan mampu mengatur waktu dalam menyelesaikan pekerjaannya. Tak cuma itu, seseorang dengan etos kerja akan sama baiknya dalam bekerja independen maupun dalam arahan.
7. Manajemen waktu
Seorang profesional muda wajib untuk memiliki soft skill manajemen waktu. Dalam dunia kerja, menjadi tepat waktu adalah hal yang sangat penting. Datang terlambat atau menyelesaikan tugas lewat dari deadline adalah contoh bahwa kamu tidak memiliki manajemen waktu yang baik. Selain itu, hal ini juga menunjukkan bahwa kamu adalah pribadi yang kurang disiplin dan tidak profesional. Meskipun kamu bukan orang yang suka menjadwalkan segala hal, tapi sebuah timeline dan jadwal kerja harian selalu penting untuk dipertimbangkan demi menguasai skill yang satu ini.
Baca juga: 10 Future Skills Yang Harus Dimiliki Generasi Milenial Indonesia
8. Mampu bekerja di bawah tekanan
Semakin tinggi level pendidikan dan pekerjaan kamu nantinya, kamu akan banyak mengalami masa-masa di bawah tekanan nih, Quipperian. Namun, kamu harus yakin bahwa dengan kemampuan yang kamu miliki kamu bisa mengatasinya. Nah, kemampuan bekerja di bawah tekanan sangat penting untuk kamu kuasai. Agar kamu bisa selalu tenang dan menyelesaikan tugas dengan maksimal.
9. Adaptasi
Dunia kerja jauh lebih keras dibandingkan dunia perkuliahan? Mungkin dapat dikatakan begitu. Lalu, apa yang bisa membuatmu bertahan? Tentu saja dengan memiliki soft skill kemampuan adaptasi yang baik. Setiap pekerjaan mungkin terasa berat dilakukan pada awalnya, apalagi jika belum terbiasa dan banyak hal harus kamu pelajari. Dengan skill beradaptasi yang baik, kamu akan melewati masa sulit tersebut. Soft skill yang satu ini akan membantu kamu melewati segala dimanika di dunia kerja.
10. Percaya diri
Percaya diri merupakan sikap positif yang diperlukan dalam dunia kerja. Orang yang percaya diri akan mampu memahami diri sendiri sedangkan orang yang kurang percaya diri akan menghambat mengembangkan diri. Dalam dunia kerja kamu harus yakin terhadap kemampuan diri dalam melakukan sebuah tugas. Untuk menumbuhkan percaya diri kamu harus selalu berpikiran positif dan mengingat jika semua orang memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Jika kamu percaya diri, kamu akan lebih mudah beradaptasi dan melakukan sebuah tugas yang diberikan.