Sebagai seorang freelancer dan pekerja pada umumnya kalian pasti tau bahwa kepuasan klien adalah nomor satu. Hasil kerja yang memuaskan tentu akan menjadi peluang untuk menjalin kerjasama secara kontinu kedepannya serta mendapatkan rekomendasi sehingga relasi kamu semakin luas. Sayangnya, hal ini tidak bisa dipahami semua orang karena berbagai hal, bisa dari pola kerja yang tidak baik atau kemampuan berkomunikasi yang lancar. Adapun hal ini sebenarnya bisa kamu pelajari agar menghindari terjadinya miskomunikasi dengan klien. Nah dari banyak hal yang harus pelajari, kami ada daftar 10 hal yang harus dihindari sebagai pekerja freelancer agar kamu terhindar dari masalah kedepannya. Semoga hal-hal tersebut bisa membantu kamu menjalin silaturahmi yang baik dengan klien.
10 Hal yang harus dihindari sebagai pekerja freelancer
1. Komunikasi yang terbata-bata
Salah satu hal awal yang bakal menghambat karir sebagai freelancer adalah kurangnya keterampilan berkomunikasi. Padahal skill komunikasi sangatlah penting untuk dimiliki dan dilakukan dengan klien untuk kelancaran setiap project yang kamu kerjakan. Dengan komunikasi yang baik akan mempengaruhi hasil dan kepuasan klien, bukan nggak mungkin kamu akan dipercaya lagi mengerjakan project lain di kemudian hari. Komunikasi akan terasah sejalan dengan jam terbang, tapi ada baiknya kamu mulai mempelajari keterampilan komunikasi dan negosiasi sebelum terjun ke dunia freelance.
2. Semua project diambil, manajemen waktu berantakan
Ngerjain beberapa project freelance memang menguntungkan karena pundi-pundi uangmu akan semakin bertambah banyak. Tapi coba pikir lagi deh, kalau kamu punya banyak project dalam waktu bersamaan, bisakah kamu mengerjakan semuanya dengan maksimal? Kamu harus bisa mengatur waktu kerjamu dengan bijak, jangan sampai niatnya kerja santai dan fleksibel malah jadi lebih sibuk dari orang kantoran. Buat kalender atau notes-mu sendiri untuk mengatur project apa yang sudah kamu ambil dan kapan tenggat waktunya, dengan begitu project freelance-mu jadi lebih terorganisir dengan baik.
3. Melewati tenggat waktu
Poin yang satu ini ada hubungannya dengan poin diatas. Maka dari itu selalu perhatikan tenggat waktu atau deadline yang diberikan oleh klien. Jangan pernah meremehkan hal ini. Sering kali, freelancer merasa tidak masalah jika menyelesaikan pekerjaan sehari atau bahkan tiga hari melebihi tenggat waktu yang ditentukan. Padahal, klien juga memiliki jadwal yang harus dia ikuti dan keterlambatan kamu merupakan kerugian bagi mereka. Ketepatan kamu dalam menyelesaikan pekerjaan dapat menjadi kesan pertama yang baik bagi klien. Mintalah deadline yang sesuai dengan kemampuan kamu dan selesaikan pekerjaan lebih cepat dari deadline tersebut. Dengan begitu, klien memiliki waktu untuk merevisi pekerjaan kamu dan menilai keseriusan kamu dalam menyelesaikan pekerjaan.
Baca juga: 10 Keuntungan Bekerja di Co-working Space
4. Pekerjaan yang tidak selesai
Selain menyerahkan hasil pekerjaan sesuai deadline, pastikan juga pekerjaan kamu sudah benar-benar selesai dan lengkap. Jangan sampai hanya untuk memenuhi deadline, kamu menyerahkan pekerjaan yang masih setengah matang. Jika waktu pengerjaan yang diberikan masih dirasa kurang, mintalah perpanjangan waktu dengan menyertakan alasan mengapa kamu membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Sekali lagi komunikasikan apa yang kamu perlukan dengan klien apapun masalah yang kamu hadapi. Dengan begitu, klien juga akan memahami kendala apa yang sedang kamu hadapi.
5. Hasil yang tidak sesuai permintaan klien
Hal ini cukup sering terjadi. Freelancer melakukan kesalahan dengan tidak mengerjakan sesuai permintaan klien. Misalnya saja, klien meminta kamu menulis artikel tentang wisata alam di Bali, namun tanpa menjelaskan alasannya, kamu malah menulis artikel tentang wisata budaya di Bali. Perbedaan ide seperti ini harus dikomunikasikan dengan klien. Selalu jelaskan kepada klien jika kamu membuat banyak atau sedikit perubahan, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya konflik. Jangan merasa sungkan untuk memberikan saran kepada klien jika memang diperlukan. Meskipun pada proyek selanjutnya kamu tidak dilibatkan, namun jika saran kamu ternyata bermanfaat, klien akan mengingat hal ini dan mungkin akan kembali kepada kamu untuk meminta pertolongan.
6. Menghubungi klien tidak sesuai permintaan
Mungkin pernah terjadi, saat kamu menemukan kendala atau hal penting yang sebaiknya segera dibicarakan dengan klien, tanpa melihat waktu langsung menghubungi mereka. Padahal, sudah ada perjanjian sebelumnya jika klien hanya berkenan dihubungi di waktu tertentu saja atau melalui media tertentu saja. Atau dalam contoh yang lain, klien justru meminta kamu untuk mengabari mereka minimal seminggu sekali. Jangan pernah remehkan permintaan semacam ini. Jika sejak awal klien sudah memiliki permintaan khusus mengenai waktu dan cara menghubungi mereka, hormatilah permintaan ini. Memiliki komunikasi yang baik dengan klien merupakan salah satu cara untuk menunjukkan bahwa kamu serius dalam mengerjakan setiap proyek dan profesionalitas selalu di jaga saat bekerja.
7. Bersikap tidak formal kepada rekanan kerja
Meskipun kamu melakukan diskusi hanya lewat percakapan di telfon, chatting, atau konferensi video secara tidak langsung namun attitude tetap harus diutamakan. Hindari bersikap terlalu santai hanya karena tidak ada nama perusahaan yang harus kalian jaga. Seorang freelancer harus selalu mampu mempromosikan dirinya dan menjaga citra baik dirinya terhadap klien
Baca juga: 16 Contoh Industri Kreatif di Indonesia & Manfaatnya Bagi Perekonomian
8. Meniru mentah-mentah karya orang lain
Hal yang juga fatal dilakukan oleh pekerja freelance adalah plagiarisme atau tindakan meniru hasil karya orang lain tanpa mencantumkan sumber. Sebenarnya tidak cuma saat kita kerja freelance aja, plagiasi itu tidak dibenarkan untuk alasan apapun. Karena itu sebagai freelancer, kamu harus hati-hati mencari referensi dan inspirasi saat menyampaikan sebuah ide. Saran kami, informasi apapun yang kamu cerna harus kamu olah sedemikian rupa agar hasilnya berdasarkan sudut pandang kamu sendiri bukan sudut pandang orang lain.
9. Terkurung dalam zona nyaman
Biasanya ketika kamu mulai kebanjiran project freelance, kamu sudah merasa nyaman dengan bidang yang kamu tekuni. Jeleknya saat sudah merasa nyaman, kita cenderung menutup diri untuk belajar hal baru. Nah, yang kayak gini harus kamu hindari ya, karena karir kamu akan stagnan dan kamu tidak akan bisa berkembang dan menggapai potensi yang jauh lebih besar lagi. Hal ini karena tren karir dan keilmuan selalu berkembang, jadi siapkan diri kamu untuk menyesuaikan dengan setiap perubahan yang terjadi ya!
10. Malas mencari project lain
Sebagai seorang pekerja lepas wajib hukumnya untuk bisa mencari pekerjaan apa yang harus dikerjakan. Freelancer tidak memiliki penjamin atau pemasok tugas apa yang harus dikerjakan dari hari ke hari. Kebiasaan malas mencari project atau pekerjaan lain hanya membuat kalian terjebak di zona nyaman karena bermalas-malasan.
Awesome post . Thanks for, commenting on this blog mate. I shall email you soon! I didnt realise that.