Seperti yang kita ketahui di tahun 2020 lalu pandemi merusak segala aspek ekonomi, bisnis, dan finansial. Tetapi, mungkin sebagian dari kalian di awal tahun 2021 ini, ada yang sudah mendapatkan bonus berupa THR, bonus tahunan, atau Angpao (amplop merah) yang telah kalian dapatkan beberapa hari lalu. Mendapatkan bonus seperti itu tentunya bisa membuat banyak orang akhirnya menjadi impulsif dalam memanjakan dirinya dengan membeli barang atau pengalaman baru tanpa pertimbangan yang matang. Karenanya memang bonus seperti angpao imlek harus dikelola dan direncanakan dengan matang penggunaannya supaya lebih produktif hasilnya. Lalu, bagaimana sih cara mengelola angpao imlek agar lebih optimal? Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa kamu lakukan dalam mengelola bonusmu!
10 Cara mengelola angpao imlek agar lebih optimal
1. Melunasi hutang dan tagihan
Saat menerima gaji bulanan maupun angpao imlek, hal yang pertama bisa kamu lakukan adalah memprioritaskan hutang dan tagihan yang kamu miliki. Hal ini dilakukan agar saat kamu dapat lebih tenang dalam menjalani hidup tanpa adanya hutang maupun tagihan. Hutang-hutang seperti kartu kredit, KPR rumah dan tagihan lainnya dapat diselesaikan terlebih dahulu, dengan melunasinya kamu terhindar dari adanya denda keterlambatan yang bisa membuat kamu malah membayar lebih untuk tagihan tersebut.
2. Jangan lupa untuk berbagi
Banyak yang percaya bahwa semakin banyak memberi, maka akan semakin banyak pula dana yang bisa kamu dapatkan. Percaya atau tidak banyak orang yang sudah merasakan manfaat dari rutinnya berbagi. Kamu dapat mulai berbagi dengan memberikan beberapa persen dari angpao kamu tahun ini ke organisasi amal, panti asuhan, hingga kepada mereka yang terdampak bencana. Sehingga bonus yang kamu dapatkan ini akan lebih bermanfaat bagi banyak orang.
3. Buat perencanaan dengan metode SMART
Metode SMART tidak hanya digunakan dalam project management, lho. Ternyata, metode yang satu ini bisa kamu gunakan ketika mengelola uang angpao imlek. Berikut penjabaran SMART, seperti dilansir dari Credit Counselling Society:
a) specific (spesifik)
b) measurable (bisa diukur)
c) attainable (bisa dilakukan)
d) realistic (realistis)
e) timely (ada batas waktu yang konkret, bukan sekadar “secepatnya”)
Dengan menerapkan SMART, kamu bisa membuat perencanaan keuangan yang lebih detail.
Baca juga: 10 Alasan Mengapa Kolaborasi Bisnis Sebaiknya Dilakukan
4. Menyisihkan untuk menabung
Berapapun dana yang kamu dapatkan, jangan lupa untuk menyisihkan sebagian untuk ditabung. Karena dengan menabung artinya kamu sudah mempersiapkan dana darurat di kemudian hari. Jika kamu belum (atau berencana) memiliki keluarga, dana darurat adalah hal penting yang harus kamu persiapkan. Minimal setidaknya setara dengan 6 hingga 12 bulan pengeluaran rutin. Tetapi, ini menyesuaikan seberapa besar pendapatan yang kamu miliki. Apabila dana darurat yang saat ini jumlahnya belum ideal, maka optimalkan bonusmu untuk dana darurat. Manfaat menabung lainnya adalah kamu dapat mengembangkan dana milikmu dengan melakukan investasi.
5. Fokus ke masa depan
Memang sangatlah mudah mengeluarkan uang untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, akan tetapi kita harus ingat bahwa suatu saat, jika hanya menuruti keinginan, sangat mungkin kita bisa habis-habisan dan tidak punya simpanan lagi. Maka dari itu, mulai sekarang yang terbaik adalah berusaha fokus untuk memperhitungkan kebutuhan-kebutuhan di masa depan. Ingat apa yang dikatakan oleh Tennessee Williams, bahwa “Bisa saja sewaktu muda Anda hidup tanpa uang, akan tetapi Anda tidak akan bisa menjadi tua tanpa punya simpanan.”
6. Jangan lupa untuk memanjakan dirimu
Bonus memang tidak perlu sepenuhnya untuk kenikmatan di masa depan. Kamu juga perlu memanjakan dirimu dengan bonus tahunan yang sudah kamu dapatkan. Hal ini penting untuk memberikan dirimu reward atas segala perjuangan yang kamu lakukan untuk mendapatkan bonus tersebut. Manjakan dirimu dengan berbelanja, bersantai bersama keluarga dan saudara, dan lainnya. Namun, ingat kamu juga tetap harus memperhitungkan segala pengeluarannya. Jangan sampai terlena dengan itu semua.
7. Hindari berbelanja jika hanya untuk mendapatkan pujian
Ingin mendapatkan pujian adalah naluri setiap manusia, akan tetapi jika sudah berlebihan maka itu bukanlah keputusan yang baik. Demikian juga ketika membelanjakan uang kita, jangan sampai itu ditujukan untuk gengsi belaka. Belanjalah sesuai dengan kebutuhan yang benar-benar kamu perlukan. Kembali lagi Suze Orman mengingatkan: “Berhentilah membeli hal-hal yang tidak Anda perlukan, yang notabene hanya untuk mengesankan kepada orang-orang akan sesuatu yang Anda sendiri tidak menyukainya”.
Baca juga: Mau Sukses? Yuk Tiru 5-Hour Rule ala Elon Musk hingga Bill Gates
8. Menambah nilai investasimu
Untuk semakin memaksimalkan nilai uangmu, sisihkan sebagian angpao imlek kamu untuk menambah nilai investasi. Dengan berinvestasi, nilai uang yang kamu terima juga akan berkembang sesuai dengan imbal hasil yang dijanjikan instrumen investasi tersebut. Untuk kamu yang belum mulai berinvestasi, kamu bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk memulai investasi dengan menggunakan sebagian dari uang angpao. Dan bagi kamu yang sudah berinvestasi, tidak ada salahnya untuk terus menambah nilai investasi dengan sebagian dari bonus tahunanmu.
9. Menginvestasikan tabungan dengan bijak
Kita kadang kala mengabaikan sesuatu yang jumlahnya kecil. Hal ini harus kita sadari bahwa justru sesuatu yang kecil itu dapat berlipat ganda sehingga menjadi jumlah besar. Dalam memaksimalkan keuangan, investasi yang bijak merupakan cara yang sangat tepat. Menginvestasikan berapa pun jumlahnya untuk menabung di bank untuk mendapatkan bunga bisa menjadi solusi.
10. Jangan boros
Terakhir, inilah yang terkadang kita remehkan akan tetapi sangat manjur dalam membantu kondisi keuangan sekalipun untuk orang kaya. Ingat, bahwa hemat pangkal kaya dan sedikit demi sedikit lama-lama akan menjadi bukit. Ini adalah prinsip menabung. Siapa bilang bahwa orang kaya itu selalu boros dan menghambur-hamburkan uang? Justru sebaliknya dan karena itu mereka bisa tetap kaya. Mereka selalu menyimpan sebagian porsi dari pendapatannya. Jadi, semakin besar porsi tabungan kamu, maka akan semakin besar juga apa yang akan didapatkan. Prinsip inilah yang bisa membuat kamu tetap bisa untuk tidak boros.