Apakah kamu termasuk orang yang suka menunda-nunda pekerjaan? Rasanya hampir semua orang suka, atau setidaknya pernah sekali-kali menunda menyelesaikan pekerjaannya. Namun ternyata, kecenderungan menunda-nunda pekerjaan ini terbagi dalam beberapa kelompok yang berbeda loh, tergantung karakteristik pribadi kamu. Nah lo, kalau kamu kira-kira masuk dalam kategori kelompok yang mana ya? Lantas apa solusinya? Berikut ini adalah ulasan kami tentang 8 tipe orang yang suka menunda pekerjaan.
8 Tipe orang yang suka menunda pekerjaan
1. Si perfeksionis
Tidak semua orang suka menunda menyelesaikan pekerjaan hanya karena malas. Ada orang yang sebetulnya rajin tapi justru sering menunda-nunda karena terlalu cemas ia tidak bisa menyelesaikannya dengan sempurna. Tak jarang, orang yang termasuk perfeksionis justru mengulur waktu untuk memulai hanya karena khawatir hasilnya tidak maksimal. Selain itu, orang yang perfeksionis cenderung suka menunda pekerjaan karena terlalu memerhatikan hal kecil yang kadang kurang bermakna. Pada akhirnya, mereka malah sibuk mengerjakan beragam tetek bengek yang lain hingga pekerjaan utamanya bahkan tak pernah selesai.
Solusi: Jika kamu merasa seperti ini, cobalah belajar untuk menghargai apa yang kamu kerjakan. Kamu memang perlu berusaha sebaik yang kamu bisa, tapi jangan terlalu mengkhawatirkan standar yang dibuat oleh si pemberi tugas. Dari dalam diri sendiri, tetapkan gol yang realistis dan jangan yang muluk-muluk. Fokus saja pada tujuan itu sambil terus memotivasi diri dengan kalimat-kalimat positif.
2. Si pemimpi
Tipe pemimpi adalah orang yang biasanya bagus hanya dalam perencanaan saja, tetapi praktiknya justru berantakan. Akibatnya, sikap seperti ini kerap membuatnya frustasi karena apa yang direncanakan ternyata sulit untuk direalisasikan sehingga jadi pekerjaannya jadi terus tertunda.
Solusi: Untuk kamu yang suka menunda pekerjaan karena terlalu sibuk merencanakan saja, cobalah tuangkan rencana itu jadi aksi yang nyata. Sedikit demi sedikit ubahlah rencana kamu jadi kenyataan. Tetapkan tujuan dan target harian yang bisa kamu cicil selesaikan. Jangan terus terbawa imajinasi hingga ujungnya tak ada satu pun yang terealisasi dan hanya berujung wacana.
3. Si penghindar
Tipe prokrastinator yang satu ini cenderung tidak mau mengerjakan tugas atau pekerjaan karena tidak ingin merasa stres dan tertekan karena tugas-tugas tersebut. Penunda tipe ini menunda mengerjakan tugas karena menghindari akibat yang ditimbulkan dari tugas tersebut. Terkadang stres bisa terjadi karena mereka merasa tidak tahu apa yang harus dilakukannya dengan tugas tersebut, sehingga mereka akhirnya memutuskan untuk menunda pekerjaannya. Namun penundaan ini tentu tidak berujung baik.
Baca juga: Menggunakan Virtual Office di Jakarta adalah Solusi Usaha
Solusi: Jangan terfokus pada ketakutan dan hal-hal buruk yang bahkan belum tentu terjadi. Hal ini hanya akan membuat kamu semakin stres dan semakin menunda pekerjaan yang sudah menanti. Jangan sekali-kali membiarkan pikiran negatif masuk ke otak. Kamu harus percaya akan kemampuan diri sendiri. Kemudian, buatlah komitmen untuk mengerjakan apa pun tugas yang diberikan dengan maksimal.
4. Si pembuat masalah
Orang-orang di kategori ini biasaya suka menunda memulai pekerjaan sampai mendekati batas tenggat waktunya alias deadline. Mereka cenderung menikmati sensasi adrenalin ini di menit-menit terakhir. Bahkan, orang-orang tipe ini biasanya menyatakan bahwa dirinya lebih bergairah dan kreatif saat berada di bawah tekanan deadline yang semakin dekat.
Solusi: Bekerja terburu-buru tidak membuat hasilnya jadi lebih baik. Justru kamu jadi tidak akan punya waktu yang cukup untuk memeriksa hasilnya, atau memperbaikinya ketika salah. Jika kamu memang hanya merasa terpacu di menit-menit terakhir, cobalah bagi waktu dengan lebih efisien. Selama fokus mengerjakan tugas tersebut, jauhkan semua benda yang bisa mengganggu kamu mulai dari gawai, televisi, dan lainnya.
5. Si penentang
Si penentang adalah orang yang suka menunda pekerjaan karena tidak mau mematuhi tenggat waktu dan ketentuan yang seharusnya. Dengan kata lain, kamu justru cenderung membangkang dan bekerja semaunya sendiri.
Baca juga: Bisnis Startup: Sewa Virtual Office Untuk Hemat Hingga 50%
Solusi: Belajarlah untuk bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan pada kamu. Ingat-ingat bagaimana awalnya kamu bisa dipercaya oleh orang lain untuk mengerjakan tugas ini. Pertimbangkan konsekuensinya jika kamu mau terus menentang si pemberi pekerjaan. Jangan abaikan efek melakukan hal ini pada hubungan jangka pendek dan panjang kamu dengan si pemberi pekerjaan.
6. Si multitasker
Orang yang termasuk multitasker cenderung menunda pekerjaan karena memang tugas yang harus dikerjakan terlalu banyak. Ia tidak tahu dan kebingungan mana yang harus diprioritaskan terlebih dahulu. Hal ini sering terjadi pada orang-orang sungkan menolak pekerjaan ekstra, padahal yang ia punya pun masih belum terselesaikan.
Solusi: kamu wajib tahu prioritas kamu sendiri, dan jangan mau jadi orang yang tidak enakan. Belajarlah untuk mengatakan tidak jika kamu sekiranya memang tidak mampu menyelesaikannya. Jangan memforsir diri sendiri untuk bekerja di luar batas toleransi tubuh.
7. Sang optimis
Sang optimis ini menunda pekerjaan karena mereka merasa bahwa tugas tersebut tidak akan memakan waktu lama. Atau di sisi lain, ia merasa bahwa ia masih memiliki waktu yang banyak sehingga akhirnya memutuskan untuk menunda mengerjakan pekerjaannya. Sang optimis ini juga cenderung menganggap remeh waktu dan terlalu percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya. Mereka merasa bahwa mereka bisa mengalahkan waktu tanpa menyadari bahwa waktu selalu menang.
Solusi: tipe penunda yang satu ini merupakan seseorang yang mampu memahami dengan benar kapasitas dan kemampuan dirinya. Mereka mampu bekerja dengan sangat baik di bawah tekanan dan tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
8. Si pencari kepuasan
Tipe prokrastinator yang satu ini mungkin yang paling sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Tipe penunda ini menunda-nunda pekerjaannya karena mereka memang tidak ingin mengerjakan atau menyelesaikan kewajibannya. Atau singkatnya, mereka adalah pemalas. Alih-alih mengerjakan pekerjaan atau tugas, mereka malah melakukan hal lain seperti menonton tv, bermain games, rebahan, dan lainnya. Mereka menunggu hingga keinginan untuk mengerjakan sesuatu tersebut muncul. Dan biasanya, keinginan tersebut tidak akan pernah datang.
Solusi: penundaan ini bisa menjadi semakin parah jika mereka memiliki seseorang yang mau membantu mereka mengerjakan semua tugas dan tanggung jawab mereka. Hal ini jelas akan menjadi batu sandungan; karena mereka akan dianggap malas dan tidak mau bekerja.