Setelah fase Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB, ada banyak hal yang perlu disesuaikan di era New Normal, salah satunya adalah masalah keuangan. Mengatur keuangan di saat New Normal tentunya akan berbeda dengan biasanya. Hal ini dikarenakan ada banyak perubahan dalam hal usaha yang mungkin tiba-tiba sepi, kehilangan pekerjaan, atau mungkin terkena sakit. Lantas kalau hal ini sudah terjadi, lantas apa yang perlu kita lakukan? Tenang tim Uptown sudah mengumpulkan 10 cara mengatur keuangan di saat New Normal yang bisa kamu terapkan sekarang juga. Simak selengkapnya dibawah ini.
10 Cara mengatur keuangan di saat New Normal
1. Tentukan prioritas pengeluaran di keluarga
Persoalan tentang keuangan keluarga memang tak ada habisnya. Hal ini mungkin diperparah kemarin saat pandemi datang tiba-tiba dan mengubah tatanan hidup semua orang. Adapun langkah pertama yang bisa kamu lakukan dalam mengatur keuangan adalah membaginya kedalam skala prioritas. Misalnya, kebutuhan sehari-hari kamu terpenuhi gak? Kalau sudah bisa belanja kebutuhan pokok, listrik, dan air, coba liat skala yang lebih luas lagi. Misalnya, bagaimana dengan beli bensin, bayar uang sekolah, dan lainnya. Kalo memang bisa dikurangi, cobalah untuk dikurangi.
2. Evaluasi jumlah pemasukan
Setiap ada pengeluaran baru, hal utama yang harus dilakukan adalah mengevaluasi pemasukan. Apakah pemasukan cukup untuk menutupi kebutuhan lama dan baru atau ada beberapa kebutuhan yang harus ditutupi untuk bisa memenuhi kebutuhan baru yang lebih penting. Biasanya, untuk yang bergaji masih pas-pasan menutup beberapa pos pengeluaran seperti tabungan untuk jalan-jalan atau liburan mau tidak mau harus di tutup dulu untuk bisa memenuhi kebutuhan yang lain. Dan untuk yang gajinya berlebih bahkan untuk menutupi kebutuhan yang baru, kamu harus tetap melakukan penghematan dengan mengurangi biaya untuk salah satu pos pengeluaran yang tidak terlalu penting atau tidak diperlukan untuk jangka waktu yang lama.
3. Cari penghasilan tambahan bila perlu
Walaupun telah memasuki era New Normal, tidak ada yang bisa menjamin jika semua hal akan kembali stabil seperti biasanya. Terutama bagi kamu yang bekerja di perusahaan yang terkena dampak terparah dari pandemi virus Corona. Kamu sudah mulai harus berjaga-jaga terutama soal keuangan demi mempersiapkan diri terhadap kemungkinan terburuk, seperti pemotongan gaji atau dipecat. Jadi, jika kira-kira masih sempat untuk menjalani pekerjaan lain seperti freelance atau membuka bisnis cobalah untuk dijalankan mulai dari sekarang. Demi melindungi status keuangan yang sudah pas-pasan.
Baca juga: 10 Tips Mengatur Keuangan Tanpa Adanya Pemasukan Tetap
4. Miliki dana darurat
Mengamankan persediaan dana dan mengambil langkah yang tepat perlu disusun ulang untuk memastikan pendapatan dikelola dengan sangat baik. Fokus pada tujuan untuk menambah dana darurat atau emergency fund bisa jadi salah satu strategi. Hal ini dapat dimulai dengan memisahkan pemasukan ke dalam rekening yang terpisah sehingga kebutuhan harian dan kebutuhan mendesak tidak tercampur.
5. Alokasikan dana untuk alat kesehatan
Di tengah situasi New Normal, tentu ada baiknya kamu menambah anggaran untuk hal yang penting dan mendesak. Hal penting kala mengatur keuangan saat ini adalah alat kesehatan. Alat-alat kesehatan yang diperlukan contohnya masker kain dan hand sanitizer. Selain alat-alat untuk menjaga kebersihan, kamu juga sebaiknya memberi anggaran lebih untuk menjaga imunitas. Hal itu bisa dilakukan dengan cara membeli makanan yang sehat hingga suplemen. Dengan persiapan kesehatan yang baik di tengah wabah, kamu tentu bisa lebih tenang menghadapi situasi New Normal.
6. Bijaklah dalam berbelanja kebutuhan
Pemborosan adalah tindakan yang sangat merugikan di dalam kondisi apapun. Jadi, walaupun kamu sudah kembali bekerja bukan berarti kamu bisa semakin boros dalam berbelanja. Kembali bekerja di kantor justru membutuhkan biaya lebih, baik dalam hal kebersihan atau kesehatan. Oleh karena itu, bijaklah dalam berbelanja kebutuhan dan gunakan benefit yang ada dari berbagai macam platform untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari baik online atau langsung biar lebih hemat.
7. Hindari berhutang
Selain membuat perencanaan dan menyiapkan dana darurat, kamu harus mengevaluasi kembali utang dan piutang yang dimiliki. Hindari membeli barang secara kredit, jika bisa tidak perlu membeli barang-barang mewah dengan harga selangit. Saat kondisi seperti ini, kestabilan uang adalah nomor satu. Jadi usahakan untuk menghindari biaya-biaya bersifat cicilan dan bijaklah dalam berbelanja selama masa pandemi.
Baca juga: 11 Tahap Perencanaan Keuangan Sebelum Kamu Merubah Karir
8. Gunakan uang rekreasi untuk hal lainnya
Apabila kamu memiliki budget untuk rekreasi, ada baiknya kamu menekannya saat mengatur keuangan New Normal. Sebelum pandemi, mungkin kamu memiliki berbagai kebiasaan di akhir pekan atau tabungan liburan. Daripada menggunakan uang untuk merencanakan liburan, ada baiknya kamu memilih untuk menggunakan anggaran ini untuk hal lain yang lebih penting. Apabila masih kerja di rumah, kamu juga bisa membeli paket internet yang lebih mahal dengan kualitas koneksi yang lebih baik. Anggaran rekreasi juga bisa digunakan untuk menambah dana darurat atau membantu sesama.
9. Bijak berinvestasi
Jika memiliki dana mengendap, investasi pada instrumen yang tergolong mudah dicairkan seperti deposito, emas, reksadana, dan mata uang asing juga bisa dijadikan pilihan untuk memaksimalkan pemasukan. Selalu lakukan diversikasi dan jangan berinvestasi di satu tempat saat ini. Jangan mudah tergoda dan lakukan perencanaan investasi dengan tepat. Ingat, kita tidak tahu persis berapa lama kondisi New Normal ini akan bertahan.
10. Diskusi dengan orang yang tepat seputar masalah keuangan
Tidak semua orang memiliki kondisi keuangan yang aman dan mulus saat pandemi, ada beberapa orang yang mengalami masalah keuangan entah karena kurang pendapatan atau karena utang. Jika kamu mengalami masalah tersebut, diskusikan terlebih dahulu dengan orang terdekat dan minta bantuan dari mereka. Selanjutnya, kamu juga dapat meminta bantuan dari profesional yang berpengalaman seperti konsultan keuangan atau perusahaan manajemen utang untuk membantu kamu dalam merapihkan kondisi keuangan keluarga.