Menentukan nama perusahaan mungkin menjadi hal-hal yang susah-susah gampang karena di Indonesia sendiri ada peraturan yang cukup merumitkan dalam menentukan Nama Perusahaan (khususnya PT atau Perseroan Terbatas). Namun seiring berkembangnya dunia digital dan jangkauan branding, nama perusahaan pun menjadi semakin penting mengingat adanya korelasi antara Branding sebuah perusahaan serta strategi Content marketing dalam menarik lebih banyak pelanggan. Lantas, bagaimana caranya memilih nama perusahaan untuk usaha yang kamu jalankan? Simak tips nya dibawah ini!
Cara Memilih Nama Perusahaan
1. Pilih nama yang mudah diingat
Berikan usaha kamu nama yang mudah diingat oleh pembeli. Memberi nama usaha yang keren tentu boleh tapi hindari memberi nama yang sulit dari segi ejaan dan pelafalannya sehingga sulit diingat. Maka dari itu, sebaiknya berikan nama yang mudah dingat agar pembeli dapat mengingat secara cepat nama perusahaan kamu. Pembeli pasti akan kembali berkunjung karena mereka ingat nama usaha kamu dan bisa menemukannya dengan mudah.
2. Pilih nama yang belum dipakai oleh usaha lain
Sebaiknya gunakan nama yang belum dipakai atau dimiliki oleh tempat usaha lain untuk menghindari rancu antara usaha milik kamu dengan usaha milik orang lain. Lakukan pengecekan nama-nama usaha yang sudah ada sehingga kamu bisa memastikan nama usaha apa yang belum ada dan bisa digunakan untuk nama perusahaan kamu.
3. Jangan takut gunakan nama yang unik
Nama usaha yang unik bisa menarik perhatian. Orang pasti akan bertanya-tanya kenapa nama itu digunakan dan akhirnya demi mengatasi rasa penasaran, orang tersebut akan mencari tahu tentang usaha itu. Zaman sekarang, ada banyak usaha yang menggunakan nama unik. Pemilik usaha ingin mempromosikan nilai lebih produk yang dihasilkan dari usahanya melalui nama. Misalnya, sambal setan, bakso nuklir, keripik sangar, dan lainnya.
4. Gunakan kata-kata yang diketahui banyak orang
Memberi nama yang unik atau lain daripada yang lain boleh-boleh saja. Tapi perlu dipertimbangkan juga, apakah kata-kata yang digunakan untuk nama usaha sudah diketahui oleh masyarakat luas atau malah masih asing. Jangan sampai karena kata-kata yang asing nama usaha jadi sulit diingat atau sulit dikenali orang.
Baca juga: Pentingnya Pendirian PT Untuk Usaha E-Commerce
5. Nama keluarga
Nama keluarga juga bisa digunakan sebagai nama usaha. Hal ini menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang memiliki sifat percaya diri yang tinggi. Selain itu, dengan menggunakan nama keluarga, pastinya akan lebih memotivasi untuk bekerja lebih baik karena menyangkut nama baik keluarga. Contoh paling nyata yang pernah terjadi adalah seorang konglomerat bernama Sir Clive Sinclair yang namanya pernah dipakai untuk usaha komputernya yang kini lebih dikenal dengan nama Sinclair CS.
6. Pilihlah nama yang simple dan pendek
Gunakan nama yang singkat agar pembeli mudah mengingat nama perusahaan kamu. Jika nama usaha terlalu panjang, pembeli pasti akan kesulitan untuk mengingatnya. Buatlah pembeli merasa nyaman dengan memberikan usaha kamu nama yang mudah dikenal dan mudah diingat. Niscaya pembeli akan kembali ke tempat usaha, bahkan bisa saja ia merekomendasikan usaha kamu kepada rekan-rekan mereka.
7. Temukan cerita dibalik nama perusahaan kamu
Sebuah cerita akan memberi karakter pada usaha kamu dan juga bisa memberi nilai lebih diantara perusahan yang lain. Contohnya: nama “Virgin” dipilih oleh Sir Richard Branson dan timnya karena mereka mengaku kalau mereka semua masih “perawan” dalam dunia bisnis.
8. Cobalah untuk meneriakan nama bisnis kamu!
Jika ternyata sulit dan terlalu panjang untuk diteriakan, lambat laun hal ini juga akan menjadi kendala bagi kamu. Contoh: “Tokyo Tsushin Kogyo” mungkin akan membuat lidah kamu kepleset saat mengucapkannya, maka mereka merubah namanya menjadi SONY di kemudian hari.
Baca juga: Virtual Office Jakarta Terbaik. Bisa Buat PT & CV Murah dan Mudah
9. Perhatikan juga arti nama kamu dalam Bahasa lain.
Jika produk yang kamu rencanakan dibuat untuk pasar international atau pasar yang lebih luas, maka sebaiknya kamu mencari artinya terlebih dahulu dalam Bahasa lain. Contoh: Nama Uber memilih arti yang lain dalam Bahasa Jawa yang berarti mengejar.
10. Lakukan juga tes ke orang lain.
Sangat penting untuk mengtahui bahwa ide nama yang kamu buat juga terdengar bagus oleh para calon customer. Contoh: Amazon dulunya bernama “Cadabra” tetapi langsung diganti menjadi Amazon setelah seorang pengacara salah dengar namanya menjadi “Cadaver” yang berarti mayat.
11. Lihat bagaimana perusahaan kamu jika disandingkan dengan nama perusahaan lain
Jika terlalu mirip, maka kamu tidak akan mencolok, terlalu beda, orang juga mungkin bisa tidak paham dengan apa yang kamu lakukan/tawarkan. Contoh: “Jerry’s Guide to the World Wide Web” memang akan memenuhi header beranda nama sebuah portal web. Maka pemiliknya dengan bijak mengganti namanya menjadi Yahoo! dimana masih tetap stands out diantara Google dan Baidu.
12. Hindari penyertaan nama tempat
Kecuali jika bisnis kamu memang akan selalu di lokasi yang sama. Jika kamu berencana mengembangkan bisnis kamu lebih luas lagi, maka nama dengan lokasi bisa saja membingungkan para customer. Contoh: Servis AC Surabaya misalnya, mungkin akan sedikit susah untuk menjangkau daerah lain tanpa mengganti atau memodifikasi namanya.
Baca juga: Mencari Virtual Office di Jakarta Selatan? Uptown Solusinya
13. Memilih nama dengan kesan pertama yang buruk
Nama kamu mungkin menjadi hal pertama yang dilihat oleh calon pembeli. Pastikan nama yang kamu pilih dapat menyalurkan value yang perusahaan kamu tawarkan. Contoh: Pernahkah kamu mendengar nama brand Woles? Bergerak di bidang clothing, untuk sebagian anak muda nama ini akan terdengar edgy dan anti mainstream. Namun jika kamu menggunakannya di bidang usaha yang lain, nama ini akan terdengar remeh dan kurang meyakinkan.
14. Terobsesi dengan SEO Keywords
Mungkin saat ini masih bisa efektif, tapi ingat Google selalu berbenah dengan algoritmanya. Contoh: Grosir Baju Anak, mungkin akan bagus saat dimasukan ke halaman Google namun untuk jangka panjang dan branding untuk perusahaan kamu mungkin akan terdengar kurang bagus kedepannya.
15. Memilih nama yang abstract dan tidak kamu sukai
Biasanya nama seperti itu fokus pada perasaan daripada hal spesifik yang menjelaskan usah bisnis kamu. Contoh: Google sebenarnya mengambil namanya dari istilah matematika yaitu ‘googol’ yang berarti 10 pangkat 100. Selain itu, nama perusahaan Hertz Rent-A-Car sebelumnya mempunyai nama “DriveUrSelf” namun pada akhirnya mereka mengganti namanya karena susah untuk di eja namanya.
Daftarkan Hak Cipta
Setelah mendapatkan nama perusahaan yang khas, kamu dapat dengan segera mendaftarkan hak cipta atas nama usaha tersebut. Agar nama perusahaan kamu tidak ditiru orang lain walaupun usaha kamu masih dalam rentang usaha kecil dan menegah. Setidaknya nama perusahaan kamu sudah dilindungi dari segi hak cipta. Buat kalian yang membutuhkan bantuan untuk mendaftarkan nama perusahaan? Segera hubungi Uptown Serviced Office via telepon ke 021-5082 3400 atau 021-5082 3401, dan dapatkan tawaran menariknya secara langsung!
I definitely knew about most of this, but having said that, I still found it helpful. Nice work!