Menjadi pebisnis di usia muda bukanlah sekadar impian atau keinginan belaka. Siapapun bisa jika mau berusaha. Namun, kebanyakan orang hanya berani bermimpi tanpa ada usaha pasti untuk mewujudkannya. Lantas, bagaimana kamu ingin memulai bisnis tersebut? Nah, buat kamu yang masih muda dan ingin sukses berbisnis, sudah saatnya nih kamu memulai usaha kamu dengan usaha dan modal yang kecil. Mari simak beberapa tipsnya dibawah ini.
1. Membulatkan niat dan tekad
“Everything emanates from the mind,” adalah kata-kata yang diungkapkan oleh Peter Hernandez, president of brokerage at Douglas Elliman; pendiri dari Teles Properties. Menurutnya semua ide bermula dari pikiran, oleh karena itu kamu perlu memulai bisnis dari dalam pikiran kamu. Salah satu yang utama adalah untuk membulatkan niat dan tekad, sehingga kamu tidak akan menyerah dengan mudahnya. Niat dan tekad akan menjadi motivator bagi diri kamu, sehingga saat menghadapi kesulitan, kamu bisa mengubah pikiran negatif tersebut menjadi motivasi.
2. Tidak harus modal besar
Saat memulai bisnis selain mental yang harus kuat, memiliki modal juga perlu lho. Untuk memulai usaha tidak selalu harus dengan modal besar. Dengan modal kecil dan dengan konsep yang matang dalam berusaha kamu pun bisa memulai berbisnis. Maka dari itu, cobalah sesuatu dengan modal yang kecil dulu dan jangan berlebihan dalam mengeluarkan modal diawal. Coba pertimbangkan segala sesuatunya saat mengeluarkan uang dalam berbisnis. Mulai dari biaya produksi, biaya pemasaran, hingga biaya-biaya lainnya.

Mulai membulatkan tekad dan tanpa modal yang besar
3. Berani mengambil risiko
Saat kamu memulai berbisnis, persiapkan diri dalam mengambil risiko. Nah, saat kamu memulai berbisnis ada baiknya kamu berani buat mengambil risiko. Yang namanya berbisnis kalau tidak berani dalam mengambil risiko, maka kamu akan minim mengalami kemajuan dalam bisnis yang kamu jalankan. Saat kamu berani mengambil risiko, kamu akan lebih paham kelemahan dirimu dalam berbisnis.
4. Hilangkan rasa takut rugi dan hitung risiko
Ini sering banget nih terjadi bagi kamu-kamu yang pengin memulai bisnis. Takut rugi sering banget terlintas dalam pikiran banyak orang saat pengin memulai bisnis. Yang namanya bisnis emang gak selalu berbuah manis nih. Yang namanya rugi atau untung itu kerap terjadi lho dalam berbisnis. Maka dari itu coba deh hilangkan pikiran ini agar kamu gak diam di tempat alias gak mulai-mulai menjalankan sebuah bisnis.

Berani mengambil resiko dan hilangkan rasa takut
Baca juga: Uptown, Penyedia Co-Working Space Murah di Jakarta
5. Membuat rencana
Kamu membutuhkan sebuah rencana sebelum menjadikan ide bisnis menjadi kenyataan. Ide yang tidak dilengkapi dengan perencanaan, bisa saja mengalami kegagalan. Bahkan akan lebih baik jika kamu sudah melakukan riset sebelumnya. Perencanaan bisnis (business plan) yang matang merupakan sebuah gambaran kasar yang akan membimbing bisnis kamu dari fase startup hingga berkembang. Pastinya ini adalah keharusan bagi semua bisnis, tidak peduli apa jenis bisnis kamu. Kabar baiknya adalah ada beberapa tipe perencanaan bisnis untuk tipe bisnis yang berbeda pula.
6. Cari peluang dan konsisten
Umumnya seseorang yang gagal memulai bisnis sudah memiliki ide utamanya, namun belum berhasil menyeimbangkannya dengan realita. Jadi, penting untuk selalu mengecek dan melakukan riset untuk mengetahui apakah ide bisnis kamu memiliki potensi untuk sukses. Kamu bisa melakukan riset, Focus Group Discussion, dan Trial and Error. Untuk dapat mengetahui valid tidaknya ide, kamu bisa melakukan riset kecil-kecilan untuk menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan minat masyarakat, kompetisi usaha, hingga range umur pembelinya. Riset ini adalah sebuah proses validasi terhadap ide kamu. Karena jika tidak valid, kamu hanya akan membuang-buang waktu saja.

Membuat rencana, cari peluang dan konsisten
7. Fokus dari yang kecil
Banyak investor yang menyarankan hal ini kepada pebisnis: “Ide kamu terlalu kecil, kamu harus berpikir lebih luas dan menyasar pasar yang lebih luas.” Namun sebenarnya jika kamu menemukan ide unik dalam berbisnis, jangan memperluasnya terlalu cepat. Jangan takut memulai dari yang kecil, karena mayoritas pebisnis memulainya dengan seperti itu. Mereka awalnya mempersempit target demografisnya, untuk mengetahui kebutuhan masyarakat secara lebih detail, dan memusatkan pemasaran pada konsumen tertentu. Setelah diterima dengan baik oleh sekelompok kecil konsumen tersebut, barulah kamu bisa mengembangkan pasar dan mengincar segmen pasar yang lebih besar.
8. Buat perencanaan keuangan
Memulai bisnis di usia muda berarti membutuhkan modal awal dan kemampuan untuk mengatasi biaya operasionalnya sebelum kamu bisa memperoleh keuntungan. Cobalah buat perencanaan keuangan sederhana yang mengestimasikan biaya-biaya yang kamu butuhkan, seperti biaya izin usaha, peralatan, asuransi, branding, riset pasar, penyimpanan, acara pembukaan, dan sebagainya. Biaya ini kemudian dilanjutkan dengan biaya operasional seperti biaya sewa lokasi, biaya perawatan, marketing dan iklan, biaya produksi, bahan baku, upah pegawai, dan sebagainya. Sistem akunting dibutuhkan untuk membuat dan mengatur anggaran, menentukan harga, menyelaraskan bisnis, dan mengajukan pajak.

Fokus dari yang kecil dan buat perencanaan keuangan
Baca juga: Mencari Virtual Office di Jakarta Selatan? Uptown Solusinya
9. Terus berinovasi
Satu yang sering menyebabkan kegagalan dalam berbisnis adalah gagal mengikuti perkembangan zaman. Jika kamu terus diselimuti rasa takut dan cemas untuk berkembang, kamu akan kesulitan melangkah menuju kesuksesan. Salah satu yang membedakan pebisnis sukses dan pebisnis lainnya yang kurang sukses adalah keberanian untuk mengembangkan bisnisnya seiring waktu walaupun banyak risiko yang harus ditanggung. Jangan terlalu membatasi kreativitas kamu, dan terbukalah pada ide-ide baru. Dengan demikian, bisnis kamu selalu berinovasi seiring perkembangan zaman dan tidak akan kalah dengan bisnis-bisnis baru.
10. Manfaatkan teknologi digital
Zaman sekarang, semua macam usaha sudah bertransisi ke era digital. Mulai dari berkembangnya teknologi informasi, hingga pemanfaatannya dalam bisnis berupa bisnis online atau pemasaran produk. Saat berbisnis di usia muda yang biasanya terkendala biaya, kamu bisa memulainya dengan memanfaatkan teknologi digital, baik untuk sarana toko, produk, hingga pemasarannya.

Terus berinovasi dan manfaatkan teknologi digital
11. Lakukan pemasaran secara digital
Saat ini, internet sudah sangat banyak membantu, dan aksesnya mudah serta luas. Maka dari itu kamu juga harus memulai pemasaran secara digital dengan memanfaatkan social media yang gratis, seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan lain sebagainya. Dengan demikian, perkenalan produk kamu ke masyarakat semakin efektif dan luas jaringannya. Nah, jika dirasa masih kurang efektif, kamu juga bisa membuat sebuah blog atau kolom yang fungsinya sebagai tempat untuk menuliskan testimonial, penjelasan produk dan lain sebagainya. Terakhir, gunakan teknik pemasaran yang lebih menyeluruh seperti memanfaatkan SEO dalam situs pencarian seperti Google. Dengan memahami SEO, secara tidak langsung kamu mempermudah pencarian produk di dunia maya.
12. Mencari komunitas pendukung
Langkah selanjutnya adalah mencari komunitas yang senantiasa mendukung bisnis kamu. Kamu juga bisa menemukan mentor atau sang ahli dalam komunitas tersebut sehingga kamu bisa bergaul sambil menimba ilmu. Keuntungan dari belajar dari pengalaman orang lain adalah dapat menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan pebisnis lain. Cara ini sangatlah tepat bagi pebisnis pemula, karena istilahnya kamu bisa meminimalisasi kerugian dan kegagalan serta bagaimana mengatasi masalah. Hanya dari seseorang yang pernah menjalaninya, kamu bisa belajar mengenai kesalahan dan solusinya secara langsung. Namun, jangan lupa untuk juga membangun hubungan yang saling menguntungkan.

Ccari komunitas pendukung dan lakukan pemasaran secara digital
Baca juga: Virtual Office Jakarta Terbaik. Bisa Buat PT & CV Murah dan Mudah
13. Carilah partner bisnis yang sesuai
Partnership dalam berbisnis adalah salah satu pilihan akhir yang bisa dilakukan pebisnis muda. Hal ini dikarenakan makin banyak pola berpikir yang berbeda di dalam sebuah usaha, makin akan semakin banyak ide positif yang bermunculan. Selain itu, seorang partner juga bisa mendorong kamu dalam berbisnis saat usahamu sedang jatuh.
Tentang Uptown Serviced Office
Uptown Serviced Office merupakan terobosan ruang kerja berkonsep Hybrid yang menggabungkan antara Private Office dan Co-working Space dalam satu area. Sebagai salah satu anak perusahaan dari Salim Group, Uptown menawarkan beragam service seperti: Private Office, Virtual Office, Shared Office, Capsule Office, Co-working Space, Event Space hingga Meeting Room. Uptown Serviced Office memiliki ukuran dan juga jumlah ruangan sesuai dengan kebutuhan tenant, serta terdapat pula 2 pilihan periode sewa yakni daily dan monthly untuk pilihan office tertentu.
Dengan tema ala kota New York, Uptown Serviced Office juga mengadopsi suasana Central Park pada lobby area agar memberi kesan lebih segar, teduh dan nyaman untuk bekerja sambil berinteraksi. Lalu ambience ala daerah Upper Manhattan juga diperlihatkan pada area kerja; hal tersebut terlihat dari pilihan interior yang minimalis dan sedikit sentuhan artsy, yang membuat tampilan ruang kerja Uptown lebih dinamis.
Uptown pun membuka diri untuk para entrepreneur dan pengusaha yang menginginkan ruang kerja atau Private Office dengan fasilitas yang lengkap di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Lebih lanjut, Uptown Serviced Office tidak memiliki kategori khusus karena semua startup dengan bisnis berbasis edukasi, teknologi, kesehatan, dan yang lainnya bisa bergabung ke dalam komunitas ini.

Sewa kantor Virtual Office murah di Jakarta Selatan
Usually I don’t read post on blogs, but I wish to say that this write-up very forced me to try and do so!